Bab
1 : Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Dalam setiap kehidupan
manusia , terdapat tahapan-tahapan yang akan dilewati oleh seorang manusia
dalam rentang kehidupannya. Rentang kehidupan tersebut dimulai dari sejak
terbentuknya embrio di dalam rahim ibu , kemudian menjadi janin , setelah 9
bulan dilahirkan , kemudian berada pada masa balita , beranjak pada masa
kanak-kanak , menuju ke tahap remaja , setelah berada di masa remaja yang
merupakan peralihan , lalu menuju usia dewasa , setelah itu berakhir pada usia
lanjut yang merupakan tahap terakhir perkembangan manusia. Dalam tahap-tahap
perkembangan tersebut terdapat ciri-ciri yang menjadi kekhasan setiap tahap
perkembangan yang dilalui oleh manusia dalam kehidupannya. Setiap tahapan
perkembangan yang dilalui oleh manusia memiliki setiap permasalahan , tantangan
, gangguan , dan tugas-tugas yang harus ia penuhi sesuai dengan tahapan
perkembangan yang dilaluinya agar ia dapat diterima oleh masyarakat yang ada di
dalam kelompoknya.
Salah
satu tahapan yang dilalui oleh manusia dalam tahapan perkembangannya adalah
masa dewasa madya. Dalam tahapan perkembangan manusia ini seorang individu
sedang berada dalam puncak kehidupannya sebagai seorang manusia. Hal ini
terjadi karena dalam tahap perkembangan ini individu mulai akan menikmati hasil
dari kerja keras yang telah ia lakukan di tahapan perkembangan sebelumnya. Pada
masa dewasa madya ini juga seorang individu juga akan memulai peranannya
sebagai orang tua yang disegani dan kelompok masyarakat yang terpandang di
dalam lingkungannya. Namun seorang individu juga mengalami berbagai masalah
yang melanda pada tahap dewasa madya ini disebabkan belum siapnya mereka
menerima siklus kehidupan mereka yang masuk ke dalam tahapan perkembangan usia
madya sehingga banyak individu yang mengalami semacam ‘’ketidaksiapan’’ saat
berada di usia madya sehingga beberapa diantara mereka menampilkan diri mereka
tidak sesuai dengan tahapan usia yang telah mereka capai. ‘’ketidaksiapan’’
beberapa individu dalam memasuki usia madya juga disebabkan oleh pikiran mereka
bahwa dalam usia madya ini merupakan puncak dari hidup mereka sekaligus juga
awal dari kehilangan mereka atas segala yang miliki di masa dewasa saat mereka
memasuki usia lanjut.
Tahapan
yang dilalui oleh manusia selanjutnya adalah usia lanjut dimana mereka memasuki
tahap terakhir dalam kehidupan mereka. Dalam fase ini seorang individu manusia
secara umum akan mengalami perubahan secara ekstrim mulai dari kondisi fisik
mereka , kondisi psikologis mereka , dan juga peranan mereka baik di dalam
kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Individu-individu yang sebelumnya telah
mempersiapkan diri menjelang memasuki tahapan usia ini tentunya tidak mengalami
permasalahan dalam menghadapi perubahan yang terjadi , namun tidak dengan
individu yang belum mempersiapkan diri mereka memasuki usia lanjut ini mereka
tentunya tidak akan siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam hidup
mereka di usia lanjut ini. Kesiapan seorang individu dalam memasuki usia lanjut
dapat ia lakukan sebelum ia memasuki usia tersebut. Persiapan seorang individu
juga akan lebih optimal dilakukan dengan mengetahui perbedaan usia lanjut
dengan usia-usia lainnya yang telah ia lalui dalam tahapan perkembangan
dirinya. Perbedaan yang paling dekat yang dapat diamati oleh individu dalam
mempersiapkan dirinya memasuki usia lanjut adalah dengan memperhatikan
perbedaan usia lanjut dengan usia dewasa mdya yang merupakan masa terdekat
dengan usia lanjut. Dengan demikian seorang individu dapat memikirkan apa-apa
saja yang dapat ia lakukan saat ia memasuki masa lanjut usia di usia madyanya.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh individu dalam usia lanjut didasari oleh
perbedaan-perbedaan yang terjadi antara tahapan perkembangan usia madya dengan
usia lanjut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat topik
‘’perbedaan ciri-ciri usia dewasa madya dengan usia lanjut’’ dalam penulisan
makalah ini.
1.2.
Rumusan masalah
Dalam menulis makalah
ini , penulis mengajukan beberapa rumusan masalah yang akan diangkat yaitu :
1.
Apakah yang dimaksud dengan usia dewasa
madya dan apa saja serba-serbi yang ada di dalam usia dewasa madya ?
2.
Apakah yang dimaksud dengan usia dewasa
lanjut dan apa saja serba-serbi yang ada di dalam usia dewasa lanjut ?
3.
Bagaimana perbedaan antara usia dewasa
madya dengan usia dewasa lanjut berdasarkan serba-serbi yang ada dalam kedua
usia ?
1.3.
Metode penulisan
Dalam menulis makalah
ini , penulis menggunakan metode penulisan objektif praktis yaitu metode
penulisan yang tidak lepas dari buku-buku yang menjadi sumber referensi.
1.4.
Kegunaan penulisan
Kegunaan
dai penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui tentang usia dewasa madya
beserta serba-serbi yang ada di dalam usia tersebut pada individu manusia.
2.
Mengetahui tentang usia dewasa lanjut
beserta serba-serbi yang ada di dalam usia tersebut pada individu manusia.
3.
Mengetahui perbedaan antara usia dewasa
madya dengan usia dewasa lanjut berdasarkan serba-serbi yang pada pada kedua
usia tersebut.
4.
Memenuhi tugas akhir semester mata
kuliah Psikologi Perkembangan 2
Bab
2 : Pembahasan
2.1. Masa dewasa Madya
a. Pengertian masa
dewasa madya dan karakteristiknya.
Masa
dewasa madya menurut Elizabeth B. Hurlock adalah usia dewasa yang dimulai pada
umur 40 tahun hingga usia 60 tahun. Hurlock sendiri kemudian membagi kembali
usia madya menjadi dua , yaitu usia dewasa madya dini pada usia 40 tahun hingga
50 tahun dan usia madya lanjut dari usia 50 tahun hingga usia 60 tahun. Usia
dewasa madya sendiri memiliki beberapa karakteristik utama yaitu sebagai
berikut :
·
Periode yang sangat ditakuti , hal ini
dikarenakan usia madya sangat berdekatan dengan usia lanjut dan tanda-tanda
fisik menjelang lanjut usia juga telah dimulai pada usia madya ini.
·
Periode transisi pada individu , usia
madya merupakan periode transisi pada diri individu dari segala sikap dan
kebiasaan pada usia dewasa awal menuju ke usia dewasa lanjut.
·
Periode stress pada individu , usia
madya sendiri merupakan usia stress dikarenakan individu menghadapi berbagai
perubahan baik secara fisik maupun sosial. Stress pada usia madya ini antara
lain : stress somatik (stress karena kondisi fisik) , stress budaya (stress
karena kedudukan yang tinggi akan kemudaan) , stress ekonomi (stress karena
biaya mendidik anak dan memberikan simbol status sosial) , stress psikologis
(stress karena faktor pikiran )
·
Periode berbahaya , usia madya dikatakan
berbahaya dikarenakan pada usia ini seorang mengalami bahaya fisik dari terlalu
banyak bekerja , pikiran , dan rasa cemas terhadap kehidupannya.
·
Periode canggung pada individu , usia
madya dikatakan usia canggung karena pada usia ini seorang individu akan berada
di suatu titik dimana ia tidak dipandang sebagai ‘’orang muda’’ lagi oleh
golongan muda dan belum dipandang sebagai ‘’orang tua’’ oleh golongan tua.
·
Periode berprestasi , usia madya
dikatakan sebagai usia berprestasi karena pada usia ini individu akan mengejar
kariernya untuk menjadi lebih sukses atau sebaliknya ia akan menjadi lebih
gagal dalam karier.
·
Usia madya merupakan periode evaluasi
bagi seorang individu karena pada usia ini individu akan mencapai puncak
prestasinya sehingga ia akan menilai prestasi yang telah ia capai sebelumnya
dan proses mencapai evaluasi tersebut.
·
Usia madya merupakan masa sepi ,
dikatakan masa sepi karena pada usia madya ini anak-anak yang dimiliki telah
beranjak dewasa dan mulai meninggalkan orangtua untuk menuntut ilmu atau
menikah dan membentuk keluarga mandiri.
·
Usia madya merupakan masa jenuh ,
dikatakan sebagai masa jenuh karena pada usia ini individu akan mengalami
semacam kebosanan atas rutinitas yang ia kerjakan sehari-hari dalam hidup
terutama yang berkaitan dengan pekerjaan.
b.
Tugas perkembangan usia madya
saat
berada di usia madya , individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus ia
penuhi , yaitu :
a)
Penyesuaian diri dengan perubahan fisik
yang terjadi , yaitu tugas perkembangan yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan fisik yang melanda tubuh. Perubahan fisik pada saat usia dewasa madya
sangat berkaitan dengan menjelang usia lanjut seperti : berat badan bertambah ,
rambut mulai berkurang dan beruban , perubahan pada kulit yang mulai mengerut ,
tubuh menjadi gemuk , perubahan otot yang mengendur , masalah persendian , gigi
yang mulai rontok , dan perubahan mata yang mulai mengabur.
b)
Penyesuaian terhadap minat individu ,
yaitu tugas perkembangan yang harus menyesuaikan diri dengan minat yang mana
minat pada usia dewasa madya disesuaikan dengan perubahan peran dan tanggung
jawab individu. Perkembangan minat pada usia madya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : lebih menekan minat daripada mengembangkannya , pergeseran minat ke
arah yang lebih sesuai , pergeseran minat lebih bersifat menyendiri , lebih
memperdalam kebudayaan , ada penurunan pembedaan minat berdasarkan gender ,
kecenderungan membagi minat antara laki-laki dan perempuan , dan minat yang
ditingkatkan adalah minat yang berkaitan dengan kepentingan pribadi.
c)
Penyesuaian sosial , yang mana tugas
perkembangan individu saat di usia madya ia lebih aktif dalam kegiatan sosial
dikarenakan telah mencapai kematangan ekonomi dan simbol status yang diinginkan
oleh individu tersebut.
d)
Penyesuaian dengan kehidupan keluarga ,
yang mana pada usia madya ini individu akan menyesuaikan diri dengan tugas
keluarga seperti pasangan yang mulai menua , berurusan dengan orangtua di rumah
, dan menjadi pembimbing bagi anak remaja di rumah yang akan beranjak dewasa.
c.
Penyesuaian pekerjaan pada usia madya
penyesuaian
diri individu usia dewasa madya sangat penting terhadap bidang pekerjaan yang
ditekuninya. Penyesuaian pekerjaan sangat penting dilakukan karena bidang
pekerjaan pada masa modern ini menggunakan banyak peralatan dan teknologi
modern yang menyulitkan bagi pekerja pada usia madya. Akibatnya banyak individu
usia dewasa madya banyak yang mengalami kesulitan dalam bekerja dan mereka
banyak mundur dari pekerjaannya , namun saat mencari pekerjaan baru banyak yang
sulit mendapatkan pekerjaan karena tingginya standard kualifikasi pekerja yang
lebih mengacu pada individu usia dewasa dini. Pada individu usia dewasa madya
yang bekerja , seringkali terjadi perubahan kondisi kerja yang mempengaruhi
para pekerja usia madya. Perubahan kondisi tersebut antara lain :
·
Sikap sosial yang kurang menyenangkan ,
yaitu pada bidang pekerjaan para pekerja usia lanjut yang telah memiliki
pengalaman selama bertahun-tahun dianggap belum memiliki kemampuan untuk
menggunakan teknologi dengan keterampilan baru sehingga sikap sosial terhadap
pekerja usia madya menjadi kurang menyenangkan.
·
Strategi perekrutan karyawan , yaitu
strategi perekrutan karyawan yang lebih mengutamakan karyawan yang berusia muda
ketimbang karyawan usia madya sehingga membuat karyawan usia madya menjadi
tersingkir.
·
Meningkatnya penggunaan otomisasi ,
yaitu penggunaan mesin yang otomatis menuntut kemampuan intelegensi yang tinggi
sehingga membuat pekerja usia madya menjadi lebih sulit untuk maju ketimbang
pekerja usia muda.
·
Kerja kelompok , yaitu bagi para pekerja
usia madya pendidikan mereka di masa lalu lebih cenderung pada peningkatan
kemampuan diri sedangkan bidang pekerjaan dimasa kini lebih cenderung menuntut
kerja sama sosial yang banyak diperoleh oleh pendidikan modern yang dimiliki
oleh para pekerja usia muda.
·
Peranan istri , yaitu peran istri
menjadi salah satu penentu keberhasilan suami dalam bidang pekerjaan di luar.
·
Masa pensiun wajib , yaitu masa pensiun
wajib yang mendekati usia madya membuat kesempatan mendapat jabatan menjadi
kecil sedangkan untuk mendapat pekerjaan baru menjadi lebih sulit.
·
Kekuasaan bisnis besar , yaitu kekuasaan
yang dimiliki perusahaan-perusahaan besar membuat banyak perusahaan lain
diambil sehingga berakibat banyak karyawan usia madya kehilangan pekerjaan.
·
Relokasi , yaitu pemindahan yang harus diterima oleh karyawan usia madya
karena mereka tidak bisa lagi memperoleh pekerjaan baru jika mereka mundur dari
pekerjaan yang meminta mereka pindah.
Selain menghadapi
berbagai perubahan kondisi kerja , juga terdapat kondisi yang mempengaruhi
penyesuaian pekerjaan. Kondisi-kondisi tersebut yaitu :
·
Kepuasan kerja , yaitu tergantung pada
bagaimana individu memberi nilai kepuasan kerja terhadap dirinya masing-masing.
·
Kesempatan promosi , yang mana pekerja
yang berada pada usia madya yang mendekati masa pensiun sudah mulai mendapat
promosi jabatan dalam perusahaan karena akan pensiun.
·
Harapan pekerjaan , yaitu telah
tercapainya harapan dan keinginan kerja yang telah direalisasikan hingga
mencapai usia madya.
·
Meningkatnya penggunaan otomatisasi ,
sehingga mempengaruhi kinerja pekerja usia madya
·
Sikap pasangan , yaitu sikap yang
ditunjukkan oleh pasangan terhadap hasil pekerjaan pada usia madya.
·
Sikap terhadap teman sekerja , yang mana
dipengaruhi oleh perlakuan dari pimpinan maupun rekan satu kerja dikantor
terhadap pekerja dewasa madya.
·
Relokasi , yaitu pemindahan yang membuat
individu harus kembali mempelajari pengalaman baru ditempat yang baru
Kepuasan
kerja pada individu usia madya dapat ditinjau dari beberapa aspek , yaitu :
·
Kepuasan yang diperoleh oleh dari
prestasi kerja yang telah ditetapkan sebelumnya
·
Kesempatan aktualiasasi diri dalam
pekerjaan
·
Hubungan yang menyenangkan dengan sesama
pegawai
·
Kepuasaan yang diperoleh dari organisasi
kerja
·
Kepuasaan terhadap ketentuan pimpinan
·
Merasa aman dengan pekerjaan
·
Tidak ada paksaan dalam bekerja ,
menerima tugas , berpindah tempat
d.
Penyesuaian keluarga usia madya
individu
yang telah memasuki usia dewasa madya menghadapi penyesuaian terhadap kehidupan
keluarga. Penyesuaian ini dilakukan karena pada saat usia madya terjadi
perubahan besar dalam kehidupan keluarga seorang individu seperti mulai
ditinggalkan oleh anak , pasangan yang mulai menua , dan berbagai perubahan
lainnya. Dalam melakukan penyesuaian terhadap kehidupan keluarga individu usia
dewasa madya sering kali menemukan beberapa hambatan , hambatan-hambatan
tersebut antara lain :
·
Perubahan fisik , yaitu mulai hadirnya
gejala menopouse dan dan klimekterik pada pria menyebabkan kesulitan dalam
penyesuaian proses lain di dalam keluarga.
·
Hilangnya peran sebagai orangtua ,
orangtua usia madya harus menghadapi kondisi anak yang telah beranjak dewasa
dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga peranan orangtua
mulai berkurang.
·
Kurangnya persiapan , sebagian individu
di usia madya kurang mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi perubahan fisik
sehingga menimbulkan depresi pada sebagian individu usia madya.
·
Perasaan kegagalan , pada individu usia
madya sering kali perasaan kegagalan melanda mereka dikarenakan perkawinan dan
perkembangan anak-anak mereka tidak sesuai dengan harapan mereka.
·
Merasa tidak berguna lagi , individu
usia madya sering merasa dirinya tidak berguna lagi disebabkan peran mereka
pada anak yang mulai berkurang.
·
Kekecewaan terhadap perkawinan , hal ini
dialami oleh individu usia madya karena banyak faktor yang terjadi dalam
perkawinan mereka seperti : pasangan yang di-PHK , anak-anak banyak membuat
masalah , dan tidak ada yang dibanggakan dalam keluarga mereka.
·
Merawat anggota keluarga usia
lanjut , yaitu keluarga usia dewasa
madya harus merawat anggota keluarga yang berusia lanjut yang memiliki
penanganan berbeda dengan anak-anak mereka saat kecil.
Penyesuaian keluarga
dalam usia madya juga dilakukan karena pada saat itu anak-anak mereka telah
membawa pasangan mereka kepada orangtua , oleh karena itu orangtua yang
notabene merupakan individu usia madya harus menyesuaikan diri dengan pasangan
anak-anak mereka. Namun , sering kali dijumpai orangtua mengalami kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan pasangan anak-anak mereka , hal ini disebabkan
oleh :
·
Singkatnya masa perkenalan dengan
pasangan anak.
·
Kedua pasangan memiliki latar belakang
yang berbeda
·
Orangtua sering tidak cocok dengan
pilihan anak-anak mereka.
·
Orangtua ingin hubungan dengan
menantunya seperti anak kandung
·
Pasangan yang baru menikah tinggal
bersama orangtua.
·
Pasangan usia madya banyak terlalu
banyak memberi nasehat
·
Perbedaan latar belakang sosial budaya
·
Menikah sebagai pelarian
·
Celaan dari pasangan anak karena tidak
mau hidup bersama
·
Celaan karena kawin terpaksa
·
Dan ketergantungan psikologis anak pada
orang tua
Penyesuaian-penyesuaian diri yang
dilakukan oleh Individu usia madya kepada keluarga antara lain :
·
Penyesuaian terhadap perubahan peran ,
yaitu peran orangtua yang tidak lagi mendikte dan mengawasi anak dan berganti
menjadi peran orang tua untuk mengisi waktu kosong yang dimiliki anak.
·
Penyesuaian diri dengan pasangan , yaitu
peran sebagai orangtua telah berakhir dan pola hubungan suami istri kembali ke
periode awal menikah dahulu.
·
Penyesuaian seksual , penyesuaian
seksual dilakukan pada pria usia madya karena pada umumnya wanita usia madya
memiliki perubahan dalam hal hubungan seks dengan pasangannya.
·
Penyesuaian dengan pihak keluarga
pasangan , penyesuaian ini dilakukan terhadap anak-anak mereka yang telah
tumbuh dewasa agar saling mengetahui dan memahami karakteristik keluarga ayah
dan ibu mereka.
·
Penyesuaian diri dengan masa kakek nenek
, penyesuaian ini dilakukan karena usia madya merupakan usia menjelang individu
mencapai tahapan kakek dan nenek.
·
Penyesuaian diri dengan hilangnya
pasangan , individu usia madya perlu menyesuaikan diri dengan kehilangan
pasangan baik karena perceraian maupun kematian. Hal ini sangat sulit untuk
dilakukan terutama oleh pihak wanita usia madya.
·
Penyesuaian diri dengan ambang masa
pensiun , masa usia madya merupakan ambang masa pensiun bagi individu yang
bekerja dan mereka harus menyesuaikan diri saat tidak lagi bekerja dan
menyesuaikan diri dengan anak dan istri karena tidak bisa lagi mencari nafkah.
2.2.
Usia Dewasa Lanjut beserta serba-serbinya
a.
Pengertian usia dewasa lanjut dan karakteristiknya
usia
dewasa lanjut merupakan tahapan terakhir dari perkembangan manusia dan
merupakan masa peralihan waktu dari semula energik dan penuh dengan kegiatan
menjadi waktu santai dan penuh manfaat. Usia lanjut sendiri memiliki beberapa
karakteristik utama yaitu :
·
Merupakan periode kemunduran , periode
usia lanjut merupakan kemunduran dalam tahapan kehidupan manusia dikarenakan
kondisi tubuh yang mulai menua dan beberapa bagian tubuh telah berkerut.
·
Perbedaan individual efek menua ,
periode usia lanjut memiliki perbedaan antar individu disebabkan adanya
perbedaan fisik dan psikologis setiap individu.
·
Usia tua merupakan kelompok minoritas ,
hal ini dikarenakan pada saat usia lanjut kelompok ini sedikit mendapat peran
dan berinteraksi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya.
·
Sikap sosial terhadap usia lanjut ,
sikap sosial pada kelompok usia lanjut pada sebagian kebudayaan merupakan usia
yang tidak produktif lagi dan sedikit mendapat peran sehingga mereka dianggap
tidak perlu dalam kegiatan masyarakat.
·
Membutuhkan penyesuaian perubahan peran
, pada usia tua seorang individu harus menyesuaikan peran yang dijalankannya
yang mana harus dikurangi dan tidak sama dengan saat mereka berada di usia
muda.
·
Keinginan menjadi muda kembali semakin
kuat , salah satu karakteristik usia lanjut adalah keinginan dari individu usia
lanjut kembali muda dan memperoleh peran yang banyak kembali seperti saat muda.
b.
kondisi umum individu usia lanjut
·
Perubahan penampilan usia lanjut ;
daerah kepala (hidung menjulur lemas , bentuk mulut berubah , penglihatan kabur
, dagu berlipat 2 atau 3 , pipi berkerut , kulit berkerut , dan rambut beruban)
, daerah tubuh (bahu membungkuk , perut membesar dan buncit , pinggul mengendur
, garis pinggul melebar , dan payudara kendur.) , daerah persendian (pangkal
tangan kendor , kaki mengendor , tangan menjadi kurus kering , kaki membesar ,
dan kukuh memutih dan rapuh).
·
Perubahan umum fungsi usia lanjut : Penglihatan
, yaitu tidak dapat melihat secara jelas dan mulai kabur , Pendengaran , yaitu
mulai kehilangan kemampuan dalam mendengar nada tinggi , Perasa , terhentinya
pertumbuhan saraf perasa pada lidah dan pipi , Penciuman , daya penciuman
menjadi kurang tajam , Perabaan , indera peraba di kulit menjadi kurang peka , Sensitivitas
rasa sakit , menurunnya ketahanan tubuh pada rasa sakit.
·
Perubahan umum fungsi motorik : Kekuatan
, otot-otot penyangga tubuh melemah sehingga rasa kelelahan lebih lama dari
orang muda , Kecepatan , dalam bergerak menjadi kurang cepat dan tanggap , Belajar
keterampilan baru , lebih lambat dalam mempelajari keterampilan baru dari orang
muda , Kekakuan , orang usia lanjut menjadi canggung dan lambat dalam bergerak
c.
Tugas perkembangan usia lanjut
pada
saat individu berada pada usia lanjut , mereka tetap memiliki tugas-tugas
perkembangan yang harus tetap dipenuhinya. Tugas-tugas perkembangan individu
usia lanjut adalah :
·
Menyesuaikan diri dengan menurunnya
kekuatan fisik tubuh yang mulai menurun , dikarenakan usia lanjut merupakan
periode kemunduran bagi seorang individu.
·
Menyesuaikan diri dengan menurunnya pendapatan
(income) dan berhentinya individu dalam bekerja.
·
Menyesuaikan diri dengan kehilangan
pasangan yang terjadi karena meninggal dunia
·
Membentuk hubungan pertemanan dengan
kelompok usia yang sama usia tuanya
·
Membentuk pengaturan fisik yang
memuaskan disebabkan karena penurunan kondisi tubuh
·
Menyesuaikan diri dengan peran sosial
yang berkurang secara luwes pada usia lanut.
d.
penyesuaian pekerjaan usia lanjut
pada
individu yang berada pada usia lanjut , juga terdapat beberapa penyesuaian yang
dilakukan terhadap bidang pekerjaan yang digelutinya. Penyesuaian kerja pada
individu usia lanjut dilakukan dalam beberapa kegiatan yaitu :
·
Kesempatan kerja bagi individu usia
lanjut , individu yang telah berusia lanjut sering mengalami kehilangan
pekerjaan mereka bukan karena mereka mengalami PHK namun mereka kehilangan
pekerjaan dikarenakan sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia bagi mereka.
·
Penilaian kerja usia lanjut , pada
individu yang telah berusia lanjut sering kali penilaian yang dilakukan adalah
terhadap hasil kerja yang telah mereka lakukan dikarenakan pada individu usia
lanjut mereka telah memiliki banyak pengalaman kerja sehingga mereka lebih
berhati-hati dalam bekerja dibanding pekerja usia muda.
e.
penyesuaian diri terhadap usia pensiun.
Para
pekerja yang bekerja pada instansi atau perusahaan swasta saat mereka telah
mencapai usia lanjut , mereka dihadapkan pada usia pensiun dimana mereka harus
berhenti bekerja dan tidak lagi mendapatkan pendapatan keuangan mereka. Dalam
menyikapi datangnya masa pensiun ini setiap individu memiliki perbedaan dalam
menyikapinya. Kondisi-kondisi yang mempengaruhi sikap individu terhadap masa
pensiun adalah :
·
Dasar dari pensiunnya seorang pekerja ,
apakah ia pensiun dikarenakan kesadaran sendiri atau pensiun karena paksaan.
·
Kesehatan yang menurun saat pensiun
memudahkan bagi individu dalam melaksanakan penyesuaian diri dibandingkan
individu yang sehat.
·
Cara pekerja berhenti dari pekerjaannya
baik secara bertahap atau secara langsung
·
Sikap anggota keluarga yang ditunjukkan
kepada anggota keluarga yang pensiun
·
Tempat tinggal seseorang juga
mempengaruhi penyesuaiannya terhadap usia lanjut
·
Tingkat kesukaan pekerja tersebut
terhadap pekerjaannya sebelum pensiun
·
Status ekonomi untuk menikmati hidup
disaat pensiun
f.
penyesuaian-penyesuian keluarga dalam usia lanjut
Usia
lanjut membutuhkan penyesuaian yang cukup baik terhadap keluarga. Hal ini
disebabkan karena kehidupan manusia yang telah mantap pada masa usia sebelumnya.
Penyesuaian keluarga yang paling menonjol saat usia lanjut adalah :
·
Hubungan orang usia lanjut dengan
pasangan mereka , hal ini dikarenakan setelah menginjak masa pensiun banyak
pria yang kemudian menghabiskan sebagian besar waktu yang mereka miliki di
rumah. Jika pria tersebut memiliki hubungan yang baik dengan istrinya maka hal
ini akan menjadi sangat menyenangkan baginya , namun jika sebaliknya maka hal
ini akan membuatnya merasa tertekan saat berada di rumah.
·
Penyesuaian diri terhadap hilangnya
pasangan , yaitu pada individu usia lanjut mereka harus belajar menyesuaikan
diri dengan hilangnya pasangan mereka baik karena kematian atau perceraian ,
namun pada umumnya kehilangan pasangan pada usia lanjut dikarenakan adanya
kematian pasangan mereka dan pada umumnya mereka yang bercerai pada usia lanjut
mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian.
·
Perkawinan pada usia lanjut , perkawinan
pada usia lanjut merupakan hal yang dapat ditolelir saat ini dan tidak lagi
dianggap tabu oleh masyarakat modern.
·
Penyesuaian diri terhadap kesendirian
usia lanjut , orang usia lanjut juga harus belajar dalam menyesuaikan diri
terhadap pola hidup kesendirian yang ada pada usia lanjut.
·
Mobilitas geografis bagi orang usia
lanjut , orang-orang usia lanjut sering berpindah rumah dan lingkungan kerja
untuk mensiasati kondisi mereka baik dalam bidang keuangan maupun dalam bidang
sosial.
2.3.
Perbedaan antara usia dewasa madya dengan dewasa lanjut
DEWASA
MADYA
|
DEWASA
LANJUT
|
Dari segi pengertian usia madya
merupakan tahapan peralihan seorang individu dari masa dewasa dini dengan
kekuatan fisik yang sangat kuat dan kondisi tubuh yang relatif kuat menuju ke
usia lanjut dimana usia madya menjadi tempat bagi individu melakukan
penyesuaian-penyesuaian menjelang ia memasuki usia lanjut dimana tanda-tanda
usia lanjut mulai terlihat pada usia madya baik itu tanda-tanda fisik maupun
tanda-tanda sosial sehingga apabila individu mampu memanfaatkan usia ini
dengan baik maka akan memudahkan bagi individu tersebut saat ia berada pada
usia lanjut dalam menghadapi perubahan kehidupannya.
|
Dari segi pengertian , usia lanjut
lebih menekankan bahwa usia ini merupakan tahapan terakhir dari perkembangan
individu dan ia telah mencapai tahapan akhir perkembangan. Penyesuaian pada
usia lanjut berkisar pada penerimaan diri atas kondisi fisik yang mulai menua
dan peranan sosial yang telah mulai menurun.
|
Karakteristik usia dewasa madya
berkisar pada upaya penyesuaian diri dengan masa peralihan , hal ini
dikarenakan masa dewasa madya merupakan peralihan antara dewasa dini menuju
ke dewasa lanjut yang mana masa peralihan ini memiliki banyak keraguan ,
kebimbangan , dan banyak masalah yang dialami oleh individu dalam bersikap
dan berperilaku di usia madya. Masa madya ini juga merupakan saat bagi
individu untuk mengevaluasi kinerja dan cita-cita yang telah ia kerjakan dan
capaian hasilnya , sehingga ia dapat menilai usaha dirinya.
|
Karakteristik usia dewasa lanjut
berkisar pada kehidupan masa dewasa lanjut yang mana peranan yang dimiliki
telah berkurang dan juga anggapan-anggapan negatif yang ada di dalam
masyarakat terhadap kelompok usia lanjut. Karakteristik khas dari usia lanjut
adalah penyesuaian total terhadap kehidupan baik sosial maupun karier
dikarenakan kondisi fisik yang mulai berubah dan juga peranan sosial yang
dibatasi. Orang-orang yang berada di usia dewasa lanjut juga memiliki
kesenangan untuk berkumpul dengan sesama mereka dan saling berbagi cerita
|
Tugas perkembangan pada masa dewasa
madya adalah melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kondisi
fisiknya yang mulai mengalami perubahan dari semula proposional menjadi
bertambah lebar dan otot-otot menjadi lembek. Penyesuaian lain adalah
penyesuaian dalam bidang sosial karena dalam masa dewasa madya individu telah
mencapai apa yang diinginkannya dan ia aktif dalam kegiatan bermasyarakat
setelah sebelumnya berusaha untuk mencapai status sosial yang diinginkannya
melalui kerja keras. Pada masa dewasa madya ini individu juga harus
menyesuaikan diri dengan pasangannya yang mulai mengalami perubahan fisik
dari yang semula proposional menjadi lebih gemuk dan berlemak sehingga harus
ada penyesuaian dari pihak suami dalam menghadapi kondisi ini.
|
Tugas perkembangan pada masa dewasa
lanjut adalah melakukan penyesuaian terhadap hilangnya pendapatan yang
dimiliki sebelumnya melalui pekerjaan dikarenakan telah memasuki masa pensiun
sehingga otomatis individu usia lanjut harus mampu menyesuaikan diri dengan
keuangan yang terbatas karena hanya menerima uang pensiun setiap bulan.
Penyesuaian dewasa lanjut juga dilakukan terhadap mulai berkurangnya peran
sosial yang dimiliki di tengah masyarakat karena usia mereka yang telah menua
dan kemampuan yang dimiliki telah menurun serta tenaga yang tidak cukup lagi
untuk mengerjakan tugas-tugas masyarakat sehingga peran individu dewasa
lanjut dalam masyarakat menjadi berkurang. Tugas perkembangan lainnya adalah
kemampuan individu dewasa lanjut dalam mengatur pola hidupnya menyesuaikan
dengan tenaga yang mulai melemah
|
Ciri-ciri fisik individu usia madya adalah
mengalami perubahan fisik yang mengalami perubahan dari semula proposional
berubah menjadi lebih gemuk dan bertambah berat sehingga bentuk badannya
berubah menjadi bulat dan tidak lagi terlihat indah. Ciri fisik lainnya
antara lain sebagian rambut mulai memutih , otot-otot yang terlihat lebih
lemah dan lumer , rambut yang mulai beruban satu per satu , dan juga
gigi-gigi yang mulai menguning terlihat.
|
Ciri-ciri fisik individu usia lanjut
adalah mengalami perubahan fisik dari kondisi tubuh yang semula kuat menjadi
sangat lemah karena termakan oleh usia. Dan juga individu mengalami perubahan
kekencangan kulit saat berada di usia dewasa lanjut berubah menjadi lebih
berkerut dan tidak lagi kencang , rambut telah seluruhnya berubah menjadi
uban berwarna putih , mata mulai kabur , dan juga gigi mulai rontok dan
terlihat ompong.
|
Dalam perkembangan karier , individu
yang berada pada usia dewasa madya mengalami puncak karier yang diinginkannya.
Individu yang bekerja pada saat usia madya telah dapat mencapai kedudukan
atau cita-cita yang diinginkan selama ia bekerja. Pada masa dewasa madya
individu juga melakukan evaluasi terhadap kinerjanya selama berada di tempat
kerja yang digelutinya. Pada usia dewasa madya ini juga individu mulai
mempersiakan diri dalam menghadapi masa pensiun yang akan segera datang
kepadanya. Namun , pada saat dewasa madya individu susah dalam memperoleh
promosi jabatan dan berpindah pekerjaan karena jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia untuk mereka jumlahnya telah terbatas dan diperuntukkan untuk
individu dewasa dini.
|
Dalam perkembangan karier , individu
yang telah berada pada usia lanjut harus menyesuaikan diri untuk melepaskan
karier yang telah diperolehnya dikarenakan telah memasuki masa pensiun. Dalam
memasuki masa pensiun ini individu harus menyesuaikan diri dalam kehidupan
keuangan keluarga karena pendapatan yang dimiliki telah terbatas. Dalam hal
untuk membangun karier kembali individu yang berada pada usia lanjut
mengalami kesulitan dikarenakan lapangan kerja yang telah tersedia sangat
sedikit dan para penyedia lapangan kerja juga berpikir untuk mengambil mereka
sebagai karyawan dikarenakan kerja mereka dianggap lamban dan tidak maksimal.
Untuk mendapatkan kembali pekerjaan individu usia dewasa lanjut sering
membuka usaha sendiri untuk melakukan pekerjaan dan memperoleh tambahan
pendapatan bagi mereka.
|
Dalam kehidupan keluarga individu usia
madya melakukan penyesuaian terhadap perananannya kepada anak yang tidak lagi
menjadi penentu bagi kehidupan mereka namun peran orangtua usia madya harus
mengarahkan anak-anak mereka dalam menghadapi kehidupan sosial dan membangun
kedekatan anak-anak remaja mereka terhadap keluarga mereka sesuai dengan
tahap perkembangan anak. Dalam perkembangan kehidupan keluarga individu usia
dewasa madya juga melakukan penyesuaian terhadap pasangan-pasangan anak
mereka yang dibawa ke dalam keluarga mereka. Orangtua usia madya juga harus
mempersiapkan diri dalam merawat orangtua usia lanjut yang menjadi tanggung
jawab mereka.
|
Dalam kehidupan berkeluarga individu
usia lanjut melakukan penyesuian mereka dalam kehidupan keluarga sebagai
orang yang dituakan di dalam keluarga dan peranannya sebagai pemberi nasehat
atas masalah rumah tangga yang dialami oleh anak-anak mereka , selain itu
dalam peranan mereka sebagai orangtua di rumah individu usia dewasa lanjut adalah
sebagai pengganti orangtua cucu-cucu mereka dalam merawat dan mengasuh cucu
mereka saat kedua orangtua mereka bekerja , penyesuaian lain yang dilakukan
oleh individu usia lanjut juga dilakukan terhadap perubahan kondisi pasangan
yang akan menghabiskan sebagian besar waktu bersama mereka. Dalam hal ini
penyesuaian juga dilakukan terhadap kehilangan pasangan yang terjadi karena
kematian yang terjadi pada sebagian besar individu usia dewasa lanjut.
|
Bab
3 : Penutup
3.1.Kesimpulan
1.
Masa dewasa madya merupakan masa
peralihan antara dewasa dini menuju dewasa lanjut yang di dalamnya terdapat
penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kondisi tubuh , karier , keluarga ,
dan juga memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai.
2.
Masa dewasa lanjut merupakan fase
terakhir dalam perkembangan kehidupan manusia yang didalamnya sebagian besar
telah terjadi kemunduran dalam kondisi fisik individu , peranan sosial individu
, dan kesempatan karier yang dimiliki oleh individu.
3.
Perbedaan antara masa dewasa madya dan
masa dewasa lanjut adalah penyesuaian diri antara keduanya bersifat penyesuaian
atas perubahan pada masa dewasa madya sedangkan pada masa dewasa akhir
penyesuaian diri bersifat menerima keadaan fisik yang telah mulai melemah
karena berkurangnya usia.
3.2.Saran
1.
Untuk memudahkan individu dalam memahami
tahapan-tahapan perkembangan manusia hendaknya diajarkan sejak mulai masa
kanak-kanak melalui pengajaran yang bersifat interaktif dan menarik agar
peserta didik tidak terkejut saat mengalami fase-fase perkembangan tersebut.
2.
Dalam mengajarkan materi tentang
perkembangan individu harus dintegrasikan dalam semua mata pelajaran agar para
siswa dapat memahami perkembangan manusia dari semua aspek dalam mata pelajaran
Daftar
Pustaka
Hurlock , Elizabeth B. 1980.
Psikologi Perkembangan : Edisi kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar