Jumat, 05 April 2013

cara membentuk kepribadian sehat


Bagaimana cara anda sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling untuk membentuk siswa yang memiliki kepribadian yang sehat ?
Cara yang saya tempuh sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling dalam membentuk kepribadian siswa saya yang sehat kegiatan yang akan saya lakukan adalah melakukan penanaman tentang bagaimana cara berpikir yang sehat dan baik. Penanaman cara berpikir yang sehat terhadap siswa asuh. Dalam melakukan penanaman pikiran yang sehat kepada siswa asuh , sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling saya akan memberikan materi tentang menjadi seorang individu yang sehat. Isi materi yang akan saya berikan kepada siswa saya agar menjadi pribadi yang sehat , yaitu :
Dalam pembentukan kepribadian yang sehat , saya akan mengarahkan siswa saya memiliki 10 sikap yang mengarahkan siswa menjadi seorang individu yang baik. Kesepuluh sikap itu adalah :
1.ketulusan
            Yaitu sikap yang membuat seseorang merasa nyaman dan dihargai. Dengan sikap ini seseorang individu akan mampu membangun hubungan yang baik dengan orang di sekitarnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
2. rendah hati
            Yaitu sikap yang mampu mengakui kelemahan diri sendiri dan kelebihan dari orang lain.
3. kesetiaan
            Yaitu sikap yang tidak mudah berpaling dari orang lain dan setia
4. bersikap positif
            Bersikap positif yaitu selalu memiliki sifat yang positif dan tidak mudah berpikir negatif terhadap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
5. keceriaan
            Yaitu orang yang menampilkan dirinya dengan ekspressi wajah yang menyenangkan dan bersahabat
6. bertanggung jawab
            Yaitu menjadikan individu siswa mampu mengerjakan tugasnya dengan baik dan mampu mengakui kesalahan apabila ditemui kesalahan dalam pekerjaannya.
7. kepercayaan diri
            Yaitu sifat di dalam diri individu yang mampu menerima dirinya sendiri dengan keadaan dirinya apaun kondisi yang dialaminya.
8. kebesaran jiwa
            Yaitu sifat di dalam diri individu yang mampu memaafkan dirinya sendiri . diri orang lain , dan meminta maaf atas kesalahannya kepada orang lain.
9. easy going
            Yaitu sifat manusia yang berusaha melupakan kesalahan yang telah dilakukan oleh orang lain , berusaha mengecilkan masalah besar yang dialaminya , dan berusaha melupakan kesalahan-kesalahan kecil orang lain.
10. empati
            Yaitu sifat keinginan untuk menolong orang lain dan mampu membantu orang lain yang sedang mengalami permasalahan.
            Untuk membentuk kepribadian yang sehat pada diri siswa guru pembimbing/konselor dapat memaksimalkan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Bidang pribadi dan sosial. Dua bidang ini harus dimaksimalkan karena kepribadian yang sehat mempengaruhi penampilan dan kehidupan pribadi seorang individu dan juga mempengaruhi cara individu tersebut berinteraksi dengan kehidupan sosial-kemasyarakatan di lingkungannya. Dalam kegiatan bimbingan pribadi dan sosial sebagai guru pembimbing/konselor saya akan berusaha membentuk kesepuluh sifat tersebut ke dalam diri siswa/klien yang sedang saya bimbing. Kegiatan Bimbingan pribadi dan sosial yang dilakukan untuk membentuk kepribadian yang sehat pada diri siswa antara lain :
1.memberikan materi di dalam kelas
            Yaitu dalam menjalankan program Bimbingan dan Konseling dalam format klasikal maka penyampaian materi dilakukan di dalam kelas. Guru pembimbing/konselor dapat menyampaikan materi mengenai penanaman kepribadian yang sehat di dalam kelas. Penyampaian materi yang dilakukan oleh guru pembimbing/konselor di dalam kelas berkisar pada pengertian pribadi yang baik , sifat-sifat yang menunjang pembentukan pribadi yang baik , cara membentuk pribadi yang baik dan segala hal yang berkenaan dengan pembentukan pribadi yang baik. Dalam penyampaian materi tentang pribadi yang baik di dalam kelas guru pembimbing/konselor dapat menggunakan sarana penunjang seperti laptop , kaset , televisi , dan radio untuk menampilkan tayangan-tayangan dan suara-suara motivasi dari tokoh-tokoh motivasi untuk membentuk arah kepribadian siswa menjadi lebih baik , sebab dalam penyampaian materi tentang pembentukan kepribadian yang baik di dalam kelas akan lebih efektif jika disertai dengan pemberian contoh-contoh yang dibuat menarik sehingga menarik perhatian siswa untuk menyimak penjelasan tersebut sehingga siswa dapat termotivasi untuk membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
2. melakukan kegiatan Bimbingan Kelompok
            Kegiatan bimbingan kelompok dapat dilakukan oleh guru pembimbing/konselor untuk mengarahkan siswanya memiliki kepribadian yang sehat. Kegiatan bimbingan kelompok dapat dilakukan di dalam ruangan guru pembimbing/konselor maupun di luar ruangan sesuai dengan keinginan dari siswa. Dalam kegiatan bimbingan kelompok ini penyampaian materi tentang pembentukan kepribadian sama dengan yang ada di dalam kelas namun dalam kegiatan bimbingan kelompok ini materi yang disampaikan akan lebih mendetail dari penjelasan di dalam kelas sebab waktu yang dimiliki oleh guru pembimbing/konselor lebih luas dalam menyampaikan materi tentang pembentukan kepribadian siswa. Penyampaian akan lebih maksimal sebab siswa yang mengikuti bimbingan lebih sedikit dari saat di dalam kelas. Kegiatan bimbingan kelompok dapat membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan sehingga siswa lebih termotivasi untuk mebentuk kepribadiannya menjadi lebih baik dan menjadi lebih sehat.

3. melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran
            Dalam upaya membentuk pribadi yang sehat pada siswa tidak hanya mutlak tugas guru pembimbing/konselor di sekolah tetapi juga tugas seluruh komponen yang ada di sekolah. Dalam hal ini guru pembimbing/konselor dapat melakukan kerja sama dengan guru mata pelajaran yang ada di sekolah. Kerja sama ini dapat berbentuk pemberian materi tentang pembentukan kepribadian yang sehat kepada guru mata pelajaran di kelas kemudian guru mata pelajaran menyampaikan nasehat-nasehat tentang kepribadian yang baik yang diberikan oleh guru mata pelajaran di dalam kelas sehingga siswa mendengar nasehat tentang pembentukan kepribadian yang baik tidak hanya dari guru pembimbing/konselor namun juga datang dari guru mata pelajarannya sehingga siswa merasa lebih termotivasi untuk mampu memiliki kepribadian yang sehat karena dorongan yang datang tidak hanya dari guru pembimbing/konselor saja tetapi juga datang dari guru mata pelajaran yang biasanya sangat disegani oleh siswa yang ada di sekolah.
4. mengadakan kegiatan pembinaan kepribadian siswa di sekolah
            Untuk membentuk kepribadian yang baik pada siswa , seorang guru pembimbing/konselor bisa mengadakan kegiatan pembinaan kepribadian siswa yang ada di sekolah. Kegiatan pembinaan bisa dilakukan melalui kegiatan belajar dengan melibatkan guru mata pelajaran , melalui kegiatan ceramah keagamaan dari tokoh-tokoh agama untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan agar siswa memiliki kepribadian yang sehat berlandaskan ajaran agama , mengadakan acara seminar tentang kepribadian yang melibatkan beberapa ahli kepribadian seperti psikolog , mengadakan lomba-lomba di sekolah yang melibatkan kerja sama antar siswa sehingga dalam kerja sama siswa tersebut tercipta kepribadian yang baik pada diri siswa yang dihasilkan dari proses kerja sama antar siswa.
5. mengoptimalkan proses konseling perorangan
            Untuk membentuk kepribadian yang sehat pada diri siswa , guru pembimbing/konselor dapat mengoptimalkan proses konseling perorangan sebab dalam proses konseling perorangan seorang individu sangat membutuhkan bantuan dari guru pembimbing/konselor untuk mengatasi masalah sehingga siswa yang sedang dalam proses konseling perorangan , siswa dapat diarahkan oleh guru pembimbing/konselor untuk memperbaiki kepribadian yang dimiliki oleh siswa. Masalah-masalah yang timbul pada diri seorang individu dalam proses konseling perorangan berasal dari kepribadiannya yang kurang sehat , sehingga dalam proses konseling perorangan ini guru pembimbing/konselor mengoptimalkan  pembentukan pribadi yang sehat pada klien. Pembentukan pribadi yang sehat ini sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah yang dialami oleh klien , setelah masalah yang dialami klien telah teratasi dalam proses konseling perorangan melalui pembentukan kepribadian yang sehat maka guru pembimbing/konselor harus mampu memelihara kepribadian yang lebih sehat pada klien.
6. mengadakan kegiatan outbound
            Salah satu sarana dalam pembentukan kepribadian yang sehat yaitu melalui kegiatan outbound. Dalam kegiatan di alam lepas ini siswa akan dilatih bagaimana bekerja sama dalam kelompok untuk memenangkan suatu permainan atau tantangan. Dalam usaha itu siswa akan melatih penyesuaian dirinya dengan anggota kelompoknya untuk memenangkan games , dalam penyesuaian tersebut seorang siswa harus mengurangi ego pribadinya sehingga ia terlatih untuk mampu bertoleransi dengan pikiran-pikiran lain dari teman-temannya , mampu menerima keputusan-keputusan yang dihasilkan di dalam kelompok , sekaligus mampu menerapkan keputusan yang diambil. Proses kerja sama dalam kegiatan outbound ini mampu menjadi salah satu sarana menghasilkan siswa dengan kepribadian yang sehat.
7. menciptakan kegiatan perlombaan antar siswa
            Pembentukan kepribadian yang sehat dapat dilakukan melalui adanya kompetisi diantara siswa. Kompetisi tersebut harus dilakukan secara sehat , terbuka , dan adil sehingga menimbulkan kepuasaan bagi siswa yang mengikutinya. Guru pembimbing/konselor dapat bekerja sama dengan pihak kesiswaan di sekolah dan organisasi kesiswaan untuk mengadakan kegiatan perlombaan baik secara individu seperti olimpiade ilmiah , karya tulis ilmiah , pemilihan siswa teladan dan juga melakukan kegiatan perlombaan secara berkelompok seperti lomba kebersihan kelas , olahraga , dan mading kelas. Persaingan dalam perlombaan ini mampu menjadikan siswa sebagai individu yang mampu menerima kekalahan yang dialminya dan apabila menang siswa tersebut mampu mengendalikan diri untuk tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi kemenangannya. Berdasarkan hal ini maka perlombaan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk membentuk kepribadian yang sehat pada siswa.
8. melakukan kunjungan rumah
            Salah satu cara untuk membentuk kepribadian yang sehat pada siswa , guru pembimbing/konselor dapat melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah dilakukan untuk melihat bagaimana kepribadian siswa di rumah dan juga memperoleh informasi dari orangtua siswa mengenai bagaimana kepribadian anak mereka di rumah. Dari hasil kunjungan rumah ini guru pembimbing/konselor dapat mengetahui bagaimana kepribadian siswa , sehingga pembinaan untuk membentuk kepribadian siswa yang sehat dapat lebih efektif dan kegiatan yang dilakukan dapat tepat sasaran dan langsung mengena sasaran pembentukan kepribadian siswa. Dalam kunjungan rumah ini juga dapat dilihat bagaimana pola interaksi siswa dengan lingkungan sehingga pola interaksi siswa yang kurang baik dapat diperbaiki dan kepribadian siswa dapat dibina untuk menjadi lebih baik.
9. meningkatkan kesadaran beragama kepada siswa
            Cara yang paling utama dalam membentuk kepribadian yang sehat pada siswa adalah meningkatkan kesadaran siswa dalam menjalankan ajaran agama mulai dari ibadah , menjauhi hal-hal yang dilarang dalam agama , menjalankan kewajiban-kewajiban dalam agama , dan mengajak siswa untuk berpikir tentang kekuasaan tuhan terhadap alam semesta. Melalui pengamalan ajaran agama siswa diarahkan untuk memiliki ketenangan hati dan pikiran karena telah merasa dekat dengan tuhan melalui ajaran agama yang dianutnya. Setelah mendapatkan ketenangan dalam hati maka pembentukan kepribadian yang lebih sehat akan menjadi lebih mudah dan kepribadian yang terbentuk lebih terpelihara dengan baik.
10. mengajak siswa selalu bersifat positif
            Cara yang ditempuh untuk membentuk kepribadian yang sehat yaitu mengajak siswa selalu bersifat positif dengan memiliki:
a.    Kontrol diri , yaitu kemampuan untuk mengontrol apa yang telah dilakukan oleh dirinya sendiri dan merenungkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami untuk kemajuan berpikir di masa depan
b.    Komitmen , yaitu kematapan hati untuk memiliki untuk tetap berusaha mendapatkan sesuatu yang diinginkan , sehingga seorang individu menjadi tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan yang dialaminya sekaligus tegar dalam menjalani permasalahan yang dialaminya.
c.    Tantangan , yaitu keberanian dalam menghadapi segala hambatan yang dialami dengan selalu diirngi dengan rasa penerimaan dan rasa syukur terhadap anugerah tuhan baik berupa hal positif maupun hal negatif seperti tantangan yang diterima oleh individu
Sepuluh cara ini merupakan sarana bagi guru pembimbing/konselor untuk membentuk kepribadian yang sehat pada siswa.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar