Selasa, 27 Desember 2011

belajar

Belajar
A.Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia , sebab dengan belajar manusia menjadi tahu apa yang tidak yang dia ketahui. Belajar sendiri memiliki banyak pengertian yang dirumuskan oleh bebrapa tokoh pendidikan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:
1.Ernest e hilgard
            Belajar adalah proses yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan perubahan yang mana perubahan itu berbeda dari perubahan lainnya yang ditimbulkan.
2.Gagne
            Belajar adalah proses perubahan tingkah laku , yang mana perubahan tingkah laku tersebut berbeda dari sebelum orang tersebut mengikuti kegiatan belajar dan sesudah orang tersebut mengikuti kegiatan belajar dan perubahan itu berlangsung permanen.
3.Muhammad surya
            Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk mengubah tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman interaksi antara individu tersebut dengan lingkungannya.
           
Dari semua pengertian tersebut , dapat dikemukakan beberapa hal mengenai belajar. Beberapa hal mengenai belajar tersebut antara lain:
1.      Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatakan perilaku. Sehabis belajar individu mengalami perubahan pada tingkah lakunya.
2.      Perubahan yang terjadi itu bersifat aktual yang mana muncul pada saat itu juga dan potensial yang mana perubahan itu tidak tampak pada saat itu , akan tetapi muncul pada saat yang tepat.
3.      Perubahan yang terjadi akibat belajar relatif permanen , yaitu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan itu tidak akan menetap terus menerus tetapi suatu saat akan mengalami perubahan lagi akibat dari proses belajar.
4.      Perubahan perilakuyang merupakan hasil belajar melalui banyak pengalaman dan latihan kepada anak.

Belajar sendiri dipandang sebagai suatu sistem sebab didalam kegiatan belajar bekerja tiga  sistem komponen utama yaitu masukan (input) , kemudian proses belajar yang dilakukan di sekolah , dan output (keluaran) yaitu lulusan dari pendidikan tersebut. Semua ini akan saling berinteraksi dalam belajar dan ketiga komponen ini tidak dapat dipisahkan dan berlangsung dalam satu sistem yang sistematis dan tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang lainnya.








B.Teori-teori belajar
            Dalam belajar terdapat banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar. Teori-teori tersebut adalah :
1.teori behaviorisme
            Teori behaviourisme adalah teori belajar yang menekankan pada keaktifan guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Teori ini menyatakan bahwa murid hanya menunggu (pasif) terhadap materi yang diberikan oleh guru. Dari teori belajar behaviorisme berkembang beberapa teori yang dikembangkan. Teori-teori itu adalah:
a.teori belajar assosiatif
            teori belajar assosiatif adalah teori belajar yang menekankan pada stimulus atau rangsangan yang diterima oleh anak yang menyebabkan anak tersebut aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b.teori belajar fungsionalistik
            teori belajar ini menekankan pada penyiapan sarana-sarana belajar yang dilakukan oleh guru agar kegiatan belajar berjalan dengan baik.

2.Teori gestalt
            Teori belajar gestalt adalah teori belajar yang menekankan pada kegiatan belajar , materi-materi yang diberikan kepada murid harus setapak-setapak agar anak dapat memahami dan menguasai materi dengan pemahaman yang baik. Apabila pembelajaran dilakukan secara sekaligus maka dikhawatirkan anak tersebut tidak dapat menguasai materi secara optimal. Teori belajar gestalt didasari oleh beberapa pandangan/asumsi yaitu:
a)      Perilaku molar hendaknya lebih banyak dipelajari daripada perilaku molecular , perilaku molar adalah perilaku yang berkaitan dengan aktivitas manusia dengan dunia luar sedang perilaku molecular adalah perilaku yang menghubungkan kelenjar otot dengan tubuh yang mengakibatkan keluarnya keringat
b)      Hendaknya mampu membedakan lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral , lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya ada dalam pandangan manusia sedang lingkungan behavioral adalah lingkungan yang seolah-olah tampak padahal letaknya sangat jauh
c)      Organisme tidak terangsang terhadap rangsangan yang bersifat sebagian tetapai organisme bereaksi terhadap rangsangan yang bersifat secara keseluruhan.
d)      Pemberian makna pada ransangan yang diterima murid adalah suatu peoses yang dinamis tidak statis.
Penerapan teori gestalt dalam kegiatan pembelajarn , antara lain :
a)      Pengalaman (insight) : yaitu dengan memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada murid.
b)      Pembelajaran bermakana : yaitu dalam kegiatan pembelajaran harus memiliki makna yang jelas dan terarah sehingga ketika sedang melakukan pemecahan masalah anak akan dapat mencari inti masalah dengan makna yang tersirat.
c)      Perilaku bertujuan : yaitu proses belajar menghasilkan perilaku anak yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
d)      Prinsip ruang hidup : yaitu individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada
e)      Transfer dalam belajar : yaitu pemindahan suatu pola-pola perilaku dalam belajar ke sistem pembelajaran lainnya.

3.Teori Kognitif
            Menurut teori ini kegiatan pembelajaran berpusat pada individu tersebut , namun faktor dari luar tidak dapat diremehkan dan harus diakui. Menurut teori ini kegiatan belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya dan berlangsung secara terus menerus. Teori kognitif ini melahirkan beberapa teori belajar baru antara lain:
a.teori kohler
            teori ini menekankan penggunaan insting pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh seorang anak. Sedangkan kegiatan belajar adalah proses mencoba dan kesalahan.
b.teori piget
            teori ini menyatakan bahwa belajar merupakan proses asimilasi antara individu dengan lingkungannya. Asimilasi adalah suatu proses membaurnya dua satuan atau individu menjadi satu kesatuan baru dengan menghilangkan salah satu unsur dari satuan yang menyatu. Selain itu dalam belajar juga terjadi proses asimilasi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa. Belajar sendiri diibaratkan tantangan yang membuat otak semakin terstimulus untuk berpikir. Implikasi teori piget dalam pembelajaran adalah :
·         Belajar dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa , oleh sebab itu guru harus mampu menyesuaikan bahasanya dengan bahasa anak.
·         Anak-anak akan dapat belajar dengan baik , apabila ia berada ditengah lingkungan yang baik. Guru harus mampu mewujudkan lingkungan anak yang baik terutama di sekolah
·         Bahan yang dipelajari anak , diiusahakan teras baru , walaupun sebenarnya tidak baru.
·         Berikan anak peluang agar berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
·         Di dalam kelas anak diberikan kesempatan berdiskusi dengan teman-temannya dalam kegiatan debat kelas.

4.Teori Konstruksitivisme
            Teori ini menyatakan bahwa pelajar membangun sendiri pengetahuan yang diketahuinya. Para siswa dituntut untuk mencari sendiri bahan-bahan belajarnya , menerapakan strategi belajar secara mandiri , dan mampu aktif dan memahami serta memecahkan masalah secara mandiri. Sedang guru berdintak sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam belajar.

5.Teori Cara belajar siswa aktif (CBSA)
            Teori ini dikemukakan pada tahun 1981 dan menjadi dasar dari pelaksanaan kurikulum tahun 1984. Cbsa menekankan pada keaktifan siswa secara psikologis terhadap proses pembelajaran. Bentuk keterlibatan psikologis dalam belajar yaitu dengan aktif bertanya , mengemukakan pendapat dalam diskusi , rajin mencari bahan pelajaran. Jadi Cbsa bukan hanya menekankan pada guru hanya diam atau murid yang bekerja sendiri sedang guru pergi ke luar kelas. Adapun Cbsa adalah pembelajaran yang menekankan pada komunikasi yang efektif.

6.Keterampilan proses
            Yaitu keterampilan yang berkaitan dengan bagaimana cara guru tersebut mengajar dan memberikan penilaian. Pada teori belajar ini hasil akhir dari pekerjaan siswa kurang diperhatikan namun yang paling diperhatikan dalam teori belajar ini adalah proses yang ditempuh oleh siswa tersebut , bukan hasil akhir dari pekerjaan.

7.Pembelajaran sosial
            Pada teori belajar ini , pembelajaran dilakukan secara bersama dengan bergotong royong , maksudnya para siswa saling bantu-membantu dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam satu bidang membantu siswa lainnya begitu juga sebaliknya. Namun , penekanan belajar secara sosial tidak berlaku pada saat ujian sebab dalam ujian bertujuan untuk mengukur kemampuan individu siswa.

8.CTL (contekstual teaching and learning)
            Pada teori belajar ini menekankan pembelajaran yang sesuai dengan konteks namun murid tetap diberikan kesempatan untuk mencari sendiri sumber bahan belajarnya asal tidak menyimpang diluar konteks pembelajaran. Konteks-konteks pembelajaran itu antara lain : konteks siswa ( usia , kondisi ekonomi , potensi yang dimiliki) , konteks isi (materi pelajaran) , konteks tujuan (tujuan belajar , kemampuan yang ingin dicapai) , konteks budaya , dan konteks lingkungan sosial ekonomi. Untuk pembelajaran harus diikuti oleh beberapa unsur yaitu inkuiri , pernyataan , penemuan , dan pengalaman

9.pendekatan komunikatif
            Pada pendekatan ini siswa dituntut untuk (i) mampu berbicara dengan baik tanpa beban (ii) siswa mampu mengkomunikasikan gagasannya pada orang lain (iii) guru tidak boleh memotong atau menginterupsi apa yang dikatakan siswa terutama saat mereka menyampaikan gagasannya sebab akan membuat mereka menjadi patah semangat dan tidak mau lagi menyampaikan pendapat. Konsep pendekatan komunikatif ini sejalan dengan konsep pragmatik.

10. pendekatan tematik-integratif
            Pendekatan ini menekankan pada penguasaan materi dan sub tema bagi murid. Dalam penyampaian materi hendaknya tidak berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan materi sebelumnya dan berhubungan juga dengan pelajaran lainnya.

11. teori pemrosesan informasi
            Teori ini menyatakan bahwa kegiatan belajar merupakan proses penerimaan informasi yang kemudian dikeluarakan dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan itu terjadi komunikasi antara faktor-faktor internal , yaitu faktor dari dalam diri individu dengan faktor-faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar individu.
            Proses pembelajaran sendiri terbagi ke dalam delapan fase , yaitu : motivasi , pemahaman , pemrolehan , penyimpanan , pengingatan kembali , proses generalisasi , perlakuan , dan umpan balik.

12. teori social learning
            Dikemukakan oleh Albert Bandura yang menyatakan bahwa proses belajar merupakan interaksi antar manusia dengan lingkungannya dimana manusia melihat apa yang terjadi dilingkungannya , dan juga menerapkannya secara langsung dalam kehidupannya.

C. Strategi pembelajaran
            Menurut Raka joni (1984) , strategi atau model mengajar adalah perbuatan guru-murid dalam kegiatan belajar mengajar. Sifat umum dari pola perilaku ini adalah bagaimana perbuatan , tingkah laku , dan segala yang ada dalam proses belajar mengajar yang ada dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Adapun dasar dari penggolongan strategi pembelajaran adalah :
1.pengaturan guru-siswa
            Dari pengaturan guru , yaitu apabila pengajaran dilaksanakan oleeh guru atau tim pengajar. Kegiatan belajar dengan tatap muka atau dengan menggunakan media pembelajaran.

2.struktur peristiwa belajar-mengajar
            Dari sudut struktur ini dapat dibedakan strategi pembelajaran tertutup, dalam arti segala sesuatunya telah ditentukan secara relatif ketat dalam rancangan pembelajaran, dan strategi yang relatif terbuka. Dalam hal ini tujuan khusus (kompetensi yang hendak dicapai) dan bahan ajar serta prosedur yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan itu ditentukan ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Dalam model kedua itu peranan siswa bisa teramat besar. Penjelasan agak terperinci tentang pembelajaran inkuiri akan disajikan kemudian.

3.peran pembelajar-pebelajar dalam proses belajar
            Dalam proses pembelajaran , selalu terdapat pesan yang akan disampaikan dalam kegiatan atau proses pembelajaran. Dalam penyampaian pesan pelajaran disampaikan dengan cara ekspasitoris atau heuristik atau hipotesis , yaitu guru telah menyiapkan sendiri materi yang akan diajarkan kepada murid-murid nya sedang strategi heuristik yaitu penyiapan materi dilakukan sebanyak mungkin oleh siswa dan guru hanya sedikit memberikan bantuan kepada siswa ketika mereka tidak mampu mengerti dan memahami materi yang mereka dapat. Metode heuristik sendiri terbagi dalam penemuan dan masukan (inquiri).

4.proses pengolahan pesan
            Yaitu bagaimana anak tersebut mengolah apa yang telah didapatnya dari guru. Pengolahan pesan oleh anak dilakukan secara induktif yaitu deduktif yang berlangsung dari hal yang umum ke khusus dan induktif yang bergerak dari hal yang khusus ke umum.

5.strategi belajar inkuiri
            Yaitu strategi belajar yang dirumuskan oleh Bruner (1966) yang menyatakan bahwa pengajaran yang bersifat ceramah yang menerangkan materi , hukum-hukum , dan asas-asas suatu pelajaran yang mana pasti akan membosankan bagi siswa mendengar guru berceramah. Kegiatan belajar yang baik adalah kegiatan belajar yang berpusat pada siswa dan siswa dituntut untuk aktif dalam mengungkapkan pemikiran dan gagasannya dan melontarkan pertanyaan kepada gurunya jika mereka tidak mengerti akan suatu materi.

6.strategi belajar berbasis masalah
            Yaitu strategi belajar yang memusatkan siswa pada suatu permasalahan , strategi belajar berbasis masalah juga disebut sebagai pembelajaran berbasis proyek , pendidikan berbasis pengalaman , dan pembelajaran bersifat autentik.
            Salah satu ciri pembelajaran berbasis masalah adalah masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan penjabaran dan analisis mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut. Dengan pembelajaran berbasis masalah akan membantu anak dalam menggunakan akal dan nalarnya dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah yang ada sebenarnya di lingkungan mereka , sehingga mereka memiliki beberapa keterampilan untuk hidup dalam lingkungannya.

C. cara memilih strategi
            Adapun cara memilih strategi yang tepat pada pembelajaran yaitu , seorang guru dapat memilih strategi dengan memperhatikan situasi belajar yang dihadapi oleh guru tersebut. Jika ia menghadapi lingkungan belajar yang berada di lingkungan perkotaan yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap dan sarana yang memadai maka dapat diterapkan strategi belajar yang aktif dan mengusahakan agar siswanya seaktif mungkin dalam kegiatan belajar , sedang apabila kita berada di wilayah yang memiliki fasilitas yang kurang dan pembangunan pendidikannya lambat , maka dapat Strategi belajar yang bis diterpakan yaitu guru harus seaktif mungkin memberikan materi kepada siswa , sehingga siswa menjadi paham dan mengerti akan materi yang diajarkan oleh guru tersebut.

D. Faktor-faktor dalam belajar
1. Faktor dari dalam
            Adapun faktor dari dalam yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah :
a.kesehatan
            apabila kesehatan anak tersebut terganggu dan ia memiliki penyakit seperti sakit kepala , perut , filek dan sebagainya maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam berpikir sehingga membuat semangat belajarnya menurun dan secara psikologis pikirannya untuk belajar akan menurun.
b.intelegensi
            faktor intelegensi memiliki faktor yang sangat besar terhadap kegiatan belajar anak. Menurut gardner dalam teori multiple intelegency , intelegensi memiliki tujuh dimensi yaitu linguistik , musik , matematik logis , visual spesik , dan kinastetik.
c. minat dan motivasi
            minat dan motivasi terhadap sesuatu terutama belajar akan membuat belajar semakin mudah dan jadi lebih mudah dalam memahami ilmu pengetahuan.motivasi pada anak bisa datang dari luar maupun datang dari dalam.
d. cara belajar
            perlu sangat diperhatikan bagaimana teknik belajar , teknik bentuk catatan buku , pengaruh waktu belajar , tempat , dan waktu belajar yang dimiliki oleh siswa. Selain itu strategi belajar juga sangat menentukan cara belajar yang diambil oleh siswa.

2. Faktor dari luar
            Adapun faktor-faktor belajar yang datang dari luar adalah :
1.keluarga
            Situasi keluarga sangat berpengaruh pada kegiatan belajar anak. Jika orang tuanya perhatian pada anak dan rajin memberikan arahan pada anak , maka kegiatan belajar akan berlangsung dengan baik dan mudah pada anak tersebut. Selain itu latar belakang orang tua , pendidikan yang ditempuh orang tua , status ekonomi , kondisi rumah , dan yang paling paling utama adalah bimbingan dari orang tua terhadap anak tersebut.
2. sekolah
            Kondisi sekolah sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Kondisi gedung sekolah , kualitas guru , perangkat kelas , jumlah murid per kelas sangat mempengaruhi kualitas belajar yang ada pada anak.
3. masyarakat
            Kondisi lingkungan masyarakat dimana anak berada , apabila ia berada di lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang terpelajar maka biasanya lingkungannya akan memberikan kemudahan bagi anak tersebut dalam belajar.
4.lingkungan sekitar
            Bangunan rumah , kondisi iklim , keadaan lalu lintas sangat mempengaruhi tujuan belajar.
             tujuan belajar yang baik , akan terbantu oleh cara belajar yang baik. Adapun cara-cara belajar yang baik :
1.      Belajar itumemahami bukan sekedar menghafal. Fungsi utama mengapa kita harus belajar adalah untuk memahami hal-hal baru.
2.      Membaca adalah kunci belajar supaya kita bisa paham , minimal membaca materi baru yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru.
3.      Mencatat pokok-pokok pelajaran. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang.
4.      Hapalkan kata-kata kunci,supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya.
5.      Pilih waktu belajar yang tepat waktu. Gunakan saat-saat ini untuk mengolah materi-materi baru.
6.      Bangun susana belajar yang nyaman , banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan kegiatan belajar menjadi anak , cara-cara yang kita berikan antara lain memilih lagu yang mood dan sesuai dengan kegiatan belajar. Sebagai saran kita bisa menciptakan suasana belajar yang santai dengan memberikan lagu-lagu yang santai dan klasik.
7.      Bentuk kelompok belajar , jika anak sedang bosan belajar secara sendiri. Kelompok bisa dibentuk melalui lingkungan rumah , geng pertemanan , dan juga bisa dari kalangan yang sesuai dan memiliki kemampuan yang sama dengan anak tersebut.
8.      Latih sendiri kemampuan yang kita miliki.
9.      Kembangkan materi yang sudah didapat dari guru maupun sumber-sumber lainnya.
10.  Sediakan waktu belajar yang cocok dan jangan lupa di selingi dengan istirahat yang cukup berkisar 40-45 menit untuk menenangkan syaraf-syaraf yang dipakai dalam belajar.
11.  Rajin berdoa agar mendapat petunjuk dari tuhan yang maha esa untuk belajar dengan baik.
12.  Hindari cara belajar yang berlebihan yang terjadi saat menjelang ujian , biasanya pada saat akan ujian kita belajar menghabiskan waktu semalaman , akibatnya pada saat akan menghadapi ujian maka pelajaran yang kita pelajari akan menjadi hilang dan tidak akan berguna saat ujian.
13.  Aktiflah dalam kegiatan belajar , sehingga dengan rajin bertanya maka bahan materi yang tidak kita ketahui akan bisa mendapat penjelasan yang lebih jelas dari guru sehingga akan lebih mudah dipahami oleh kita yang bertanya.

Adapun  cara belajar yang tepat ketika akan menghadapi ujian adalah :
1.      Belajarlah secara berkelompok agar , kita dapat mengambil pelajaran dari teman yang menguasai pelajaran yang tidak kita kuasai dan memberikan ilmu yang kita kuasai kepada teman-teman.
2.      Membuat intisari atau rangkuman pelajaran , agar pada saat kita belajar akan menjadi lebih mudah bagi kita dalam memahami pelajaran yang diujikan.
3.      Selalu tekun dalam belajar , yaitu kita dapat tekun dalam belajar , tidak hanya belajar pada saat akan menghadapi ujian tetapi setiap hari dengan jadwal yang ditentukan sendiri oleh kita.
4.      Bertanya jika belum paham akan materi yang dijelaskan.
5.      Hindari sikap cuek dan tidak jujur dalam belajar.

Dengan menguasai kegiatan belajar dengan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat maka kegiatan belajar yang di lakukan oleh anak akan berjalan efektif dan berjalan lancar.
 
e. peranan guru BK dalam proses belajar
            peranan guru  BK dalam proses belajar bisa terlihat dalam salah satu layanan BK yaitu layanan belajar. Dalam layanan belajar ini diberikan beberapa solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anak dalam belajar. Layanan-layanan yang diberikan guru BK dalam proses pembelajaran antara lain :
1.      Memberikan beberapa saran terhadap penyelesaian hambatan yang menghalangi nya dalam belajar.
2.      Memberikan beberapa solusi atas kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
3.      Membantu siswa dalam memilih lanjutan sekolah yang diinginkan dan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
























strategi pembelajaran paikem

Bab 1 : Pendahuluan
1.1.Latar belakang
            Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia mengetahui apa-apa yang ia belum ketahui dalam hidupnya. Proses belajar sendiri terjadi diberbagai tempat , namun secara garis besar terbagi pada lingkungan formal di sekolah dan lingkungan non formal di rumah dan lingkungan masyarakat disekitarnya. Pada pembelajaran di lingkungan sekolah , proses pembelejaran tersusun dan memiliki aturan serta terdapat tingkatan-tingkatan kelas , namun yang paling sangat berperan yaitu guru. Guru harus memiliki trik-trik yang baik untuk memancing keaktifan anak murid dalam belajar. Trik yang dapat diambil oleh guru yaitu strategi belajar , yang mana dengan strategi belajar ini guru dapat mengambil langkah-langkah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan strategi belajar ini guru dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang dilakukanoleh muridnya , pola-pola penilaian yang akan dilakukan oleh guru tersebut , dan juga pola penyampaian materi yang akan disampaikan oleh guru tersebut. Dengan adanya strategi belajar ini maka kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru menjadi lebih terarah dan berjalan secara maksimal.

1.2.rumusan masalah
            Adapun rumusan masalah yang yang dapat dirumuskan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Apa yang pengertian dan dasar strategi pembelajaran paikem ?
2.      Apa saja makna dari penjabaran setiap huruf dari singkatan PAIKEM ?
3.      Bagaimana penerapan strategi pembelajaran PAIKEM di dalam kelas ?

1.3.tujuan penulisan
            Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1.      Kita dapat mengetahui pengertian dan dasar dari strategi pembelajaran PAIKEM
2.      Kita dapat mengetahui penjabaran makna dari setiap huruf dalam singkatan PAIKEM
3.      Kita dapat mengetahui penerapan strategi pembelajaran paikem didalam kelas

1.4.batasan masalah
            Karena luasnya permasalahan dalam pembahasan materi ini , maka penulis makalah membatasi permasalahan pada strategi pembelajaran PAIKEM di dalam kelas.







Bab 2 : Pembahasan

2.1.pengertian PAIKEM dan dasar dari PAIKEM
            PAIKEM adalah singkatan dari strategi pembelajaran partisipatif , aktif , inovatif , kreatif , evaluatif , dan menyenangkan. Paikem sendiri merupakan pendekatan pembelajaran secara langsung dengan menggunakan berbagai macam sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai sarana dan pembelajaran yang dilakukan seorang guru di dalam kelas. Sistem paikem juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang yang menambah pengetahuan dan keterampilannya secara mandiri tanpa harus ‘’disuapi’’ oleh guru.
            Paikem sendiri dikembangkan dari beberapa peralihan , antara lain :
a.      Peralihan belajar perorangan ( individual lerning ) ke pembelajaran berkelompok ( Coorperative learning )
b.      Perubahan belajar dari cara menghafal kecara memahami materi pelajaran
c.       Peralihan dari pemindahan pengetahuan ke pemahaman materi , peningkatan keterampilan dan bagaimana cara pemecahan masalah.
d.      Peralihan paradigma guru mengajar ke murid belajar
e.      Peralihan bentuk penilaian tradisional ke bentuk authentic assesment yaitu berupa portofolio siswa , laporan penelitian siswa , dan penampilan serta keaktivan siswa dalam proses pembelajaran
Dasar penerapan paikem adalah PP.NO.19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpar- tisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
            Paikem sendiri memiliki beberapa karakteristik , adapun karakteristik sistem pembelajaran paikem adalah :
a.      Berpusat pada siswa (student centre)
b.      Belajar yang menyenangkan
c.       Kegiatan pembelajaran bertujuan mencapai suatu kompetensi tertentu
d.      Belajar secara tuntas
e.      Belajar secara berkesinambungan
f.        Belajar harus didasari atas dasar kekinian dan kedisinian
Dalam sistem pembelajaran paikem , kita harus memperhatikan beberapa hal yang ada dalam proses pembelajaran yaitu:
a.memahami karakteristik dan sifat siswa
            semua siswa memiliki sifat rasa ingin tahu dan daya imajinasi yang kuat , oleh sebab itu kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan keduanya. Murid diberikan kesempatan mengembangkan dirinya semaksimal mungkin dan dibawa melakukan percobaan yang belum ia ketahui. Guru dapat memberikan pujian yang mendorong motivasi siswa agar semakin giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
b.memahami perkembangan kecerdasan siswa
            yaitu guru harus mampu memahami kecerdasan siswanya yang berbeda satu sama lain. Dan juga tahap-tahap perkembangan mereka yang mana antar satu individu itu berbeda. Guru jangan terlena untuk menetapkan suatu anak bodoh dan suatu anak pintar tanpa memperhatikan perkembangan kecerdasan siswa tersebut.
c.memahami setiap individu siswa
            guru harus mampu memahami setiap individu di dalam kelasnya sehingga ia mampu memahami dimana suatu murid itu menonjol kemampuannya dan dimana ia kurang kemampuannya. Guru dapat memanfaatkan siswa yang memiliki kelebihan ilmu disuatu bidang untuk mengajari siswa lain dan begitu juga sebaliknya guru dapat menggunakan temannya yang memiliki kemampuan dibidang lain untuk mengajari siswa tersebut.
d.memanfaatkan perilaku siswa dalam proses pembelajaran
            guru harus mampu memanfaatkan perilaku siswanya , seperti apabila siswanya senang duduk berkelompok dan bercengkerama antar sesama mereka , maka guru dapat menggunakan sistem pembelajaran berkelompok pada siswanya agar mereka mampu memahami materi secara maksimal , tentunya guru harus memperhatikan susunan kelompok agar ada siswa yang pandai mampu mengajarkan kepada siswa yang kurang pandai akan materi tersebut. Tugas individu tetap diberikan agar siswa mampu memahami materi secara maksimal.
e.mengembangkan kemampuan berpikir kritis , kreatif , dan memecahkan masalah
            ketiga kemampuan tersebut berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi siswa , sehingga dari 2 hal tersebut guru dapat mengajukan rumusan seperti pertanyaan maupun games yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis , kreatif , dan kemampuan memecahkan masalah siswa. Guru dapat melatihnya dengan cara meminta alasan yang tepat dari siswa atas jawabannya kemudian guru juga dapat menimbulkan debat kepada para siswanya terhadap suatu permasalahan sehingga para siswa aktif dalam pembelajaran dan melatih mereka berpikir kritis , kreatif , dan mampu memecahkan masalah.
f.mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
            guru dapat menciptakan ruangan yang nyaman dan berkesan , selain itu guru dapat merias ruangan kelas semenarik mungkin agar murid semakin betah berada di dalam kelas. Guru juga dapat memajangkan hasil karya siswa berupa lukisan , diagram , maupun bagan seperti tubuh , tumbuhan , dan hewan. Dengan dipajangnya hasil karya siswa tersebut oleh guru maka dapat memotivasi siswa untuk terus belajar dan meningkatkan hasil belajarnya.





2.2.penjabaran sistem paikem
            Adapun penjabaran dari sistem paikem adalah sebagai berikut:
a.P (partisipatif)
            pembelajaran partisipatif adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan anak murid dalam kegiatan belajar mulai dari perencanaan kegiatan , pelaksanaan kegiatan , dan evaluasi kegiatan. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah melibatkan siswa dalam pemilihan bahan pelajaran , perencanaan strategi belajar , dan kontrak penilaian yang diajukan kepada siswa sebelum memasuki tahap belajar. Partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar yaitu bagaiman kita melibatkan peserta didik dalam penciptaan lingkungan belajar yang baik dengan menciptakan hubungan yang kondusif baik antar teman sebaya ataupun dengan guru. Partisipasi siswa dalam evaluasi hasil belajar yaitu keterlibatan siswa dalam mengevaluasi belajar yang dilakukan guru dengan melihat proses pembelajaran , hasil pembelajaran , dan dampak yang timbul dari sistem pembelajaran tersebut
            ciri-ciri dari pembelajaran yang partisipatif adalah sebagai berikut:
1.      Pendidik tidak menempatkan dirinya sebagai orang yang serba tahu dalam kegiatan pembelajaran
2.      Pendidik memiliki peran dalam membantu peserta didik dalam proses pembelajarannya
3.      Pendidik memotivasi peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
4.      Pendidik mamapu menempatkan dirinya sebagai seorang peserta didik
5.      Pendidik dan peserta didik saling belajar
6.      Pendidik membantu peserta didik dalam menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif
7.      Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok
8.      Pendidik memotivasi peserta didik untuk mencapai prestasi yang diinginkan
9.      Pendidik mendorong peserta didik untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dalam hidupnya
10.  Pendidik mendorong otonomi dan integrasi siswa dalam kehidupan pribadi dan sosial
Dalam model pembelajaran partisipatif , terdapat beberapa teknik yang digunakan , adapun teknik yang dapat digunakan adalah :
1.      Teknik penyajian : meliputi ceramah , radio tape , melihat televisi dan komputer
2.      Teknik partisipasi : meliputi tanya jawab , dialog , dan diskusi kelompok
3.      Teknik diskusi : meliputi diskusi kelompok , diskusi khusus , dan diskusi terbimbing
4.      Teknik simulasi : meliputi bermain peran , pemecahan masalah
5.      Teknik latihan tanpa bicara
6.      Teknik latihan kelompok
7.      Teknik latihan dan keterampilan


B. a (aktif)
            Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dengan melibatkan tingkat keaktifan murid yang tinggi , sehingga anak murid mendominasi kegiatan pembelajaran dengan pokok-pokok pikiran mereka , penyampaian ide dan gagasan mereka , dan guru harus mampu menciptakan suasana belajar tersebut dengan memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa sehingga mereka memiliki pengalaman yang langsung yang dapat mereka rasakan. Pembelajaran aktif dapat tercipta apabila murid tersebut memiliki jiwa mental yang sehat seperti tidak takut salah , berani menerima kritikan dan saran , serta menghargai setiap pendapat teman yang berbeda dengan temannya. Menurut Taslimuharrom (2008) suatu pembelajaran dikatakan aktif apabila mengandung :
1.keterikatan pada tugas
            Yaitu metode , strategi , dan gagasan belajar bermanfaat bagi siswa , sesuai dengan kebutuhan siswa , dan berkaitan dengan kepentingan pribadi.
2.bertanggung jawab
            Yaitu siswa dilatih berpikir kritis dan kreatif dengan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi sedang guru bertugas mendengar ide , gagasan , dan imajinasi siswa dan menghormati apa yang dikatakan oleh siswa tersebut.
3.memotivasi
            Yaitu dengan pembelajaran yang aktif dapat memotivasi siswa untuk mencapai prestasi yang maksimal. Motivasi belajar yang aktif akan berhasil apabila didorong dengan pendekatan yang terpusat pada siswa.
            Pembelajaran yang aktif akan tercipta apabila guru-guru mampu memenuhi hal-hal seperti berikut:
a.      Selalu menarik dan berpenampilan penuh wibawa
b.      Memanfaatkan pertemuan pertama untuk perkenalan dengan warga kelas
c.       Buatlah design kelas sesuai dengan kesepakatan warga kelas
d.      Siapkan semua materi dan alat peraga di dalam kelas sebelum memulai kegiatan belajar mengajar
e.      Bukalah kegiatan belajar dengan materi yang ringan tapi menantang
f.        Mulai dan akhiri pelajaran tepat waktu dengan salam yang hangat dan menyenangkan
g.      Gunakan bahasa yang sopan , santun , dan berirama lembut namun tegas
h.      Memahami dan menghargai perbedaan yang ada dalam kelas
i.        Memahami rahasia setiap siswa
j.        Tidak mencemooh siswa akan kekurangannya
k.       Memberikan hak kepada siswa untuk berbicara dan tidak memotong pembicaraannya sebelum ia selesai bicara
l.        Bila siswa sedang melontarkan pendapatnya , jadilah pendengar yang baik
m.    Apabila ingin mengkritik siswa , kritiklah mereka dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan
C. Inovatif
            Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menggunakan alat dan metode yang berbeda dari sebelumnya walaupun alat yang digunakan bukanlah alat yang baru.  Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan apabila dilaksanakan dengan menggunakan berbagai media seperti software pendidikan , microsoft powerpoint , dan penggambaran dengan menggunakan berbagai macam warna.
            Pembelajaran yang inovatif dapat memancing kreasi siswa dalam belajar , sebab mereka akan membuat sekreatif mungkin bahan-bahan pelajaran mereka sehingga mereka dapat memahami materi tersebut menurut pemahaman mereka sendiri.
            Tindakan-tindakan yang dilakukan guru yang inovatif adalah:
·         Menggunakan bahan dan materi yang baru dalam proses belajar
·         Menggunakan berbagai macam pendekatan kepada siswa
·         Memodivikasi pendekatan belajar konvensional kepada pendekatan belajar yang sesuai dengan kondisi lingkungan pendidikan saat ini.
·         Menggunakan teknologi dalam pembelajaran
Tindakan-tindakan yang dilakukan siswa yang inovatif adalah:
·         Mengikuti pelajaran inovatif dengan peraturan yang berlaku
·         Berupaya mencari materi dari sumber belajar yang menyenangkan
·         Menggunakan perangkat teknologi maju dalam proses belajar mengajar

D. K (kreatif)
            Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menstimulasikan siswa dalam mengungkapkan gagasan dan pemikiran mereka yang baru. Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk memancing kekreatifitasan siswa adalah:
a)      Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan ide-ide dan gagasan yang baru
b)      Guru bersikap respek dan menghargai setiap pendapat setiap siswa
c)      Memberikan insetif kepada setiap pendapat baru siswa
d)      Penekanan pada proses bukan pada hasil akhir karya siswa
e)      Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dan menghasilkan ide dan gagasan yang baru
f)       Melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang memancing daya pikir dan kreasi siswa
Strategi belajar yang kretaif dapat menghasilkan siswa yang kreatif dengan ciri-ciri :
a)      Mampu berpikir kritis
b)      Mampu memotivasi diri sendiri
c)      Berdaya pikir tinggi
d)      Memiliki pikiran orisinil bukan mengambil pikiran guru
e)      Memiliki tujuan ingin berprestasi
f)       Menyampaikan gagasan dengan bahasa sendiri


E. e (efektif)
            Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang tepat guna dan menghasilkan kualitas siswa yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan menguasai materi-materi yang telah digariskan.
            Untuk mengetahui suatu pembelajaran efektif , maka setiap akhir pembelajaran guru dapat memberikan semacam tes kepada siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan materi kepada mereka. Namun tidak hanya tes tetapi juga renungan kepada siswa untuk menanyakan kemampuan mereka dalam menguasai materi yang diajarkan dan juga pendapat mereka terhadap cara pengajaran guru tersebut.
Guru yang pembelajarannya efektif adalah:
·         Menguasai materi yang diajarkan
·         Mengajar dengan mengarahkan dan memberi contoh
·         Menghargai setiap pendapat siswa
·         Memahami tujuan pembelajaran
·         Memberikan cara pemecahan masalah
·         Menggunakan metode pendekatan pribadi dalam belajar
·         Meningkatkan kemampuan pribadi dengan banyak membaca
·         Mengajarkan cara penilaian sesuatu
·         Melakukan penilaian secara adil
Siswa yang cara belajarnya efektif adalah :
·         Menguasai materi yang telah ditetapkan dengan seksama
·         Mengembangkan potensi yang ada pada dirinya

F. m (menyenangkan)
            Suasana belajar yang menyenangkan bukan diartikan sebagai suasana belajar yang ribut , tetapi diartikan sebagi suasana belajar yang santai dan tidak membuat siswa tegang dan tertekan. Ciri-ciri belajar yang menyenangkan adalah:
a.      Santai
b.      Rileks
c.       Tidak menegangkan
d.      Aman
e.      Menarik
f.        Ruangan dalam kelas mendukung proses pembelajaran
g.      Adanya ketertarikan siswa terhadap pelajaran tersebut
h.      Semua perasaan tercurah kepada pelajaran
i.        Siswa memiliki tingkat perhatian yang tinggi











2.3.bentuk-bentuk penerapan paikem
            Adapun beberapa bentuk penerapan paikem ,antara lain :
1.belajar kelompok
            Dengan belajar secara berkelompok membuat belajar menjadi menyenangkan sebab anak yang berkelompok bersama teman sebayanya akan lebih terbuka wawasan dan pikirannya dan mereka akan lebih berani mengemukakan gagasan dan pikiran mereka sebab mereka duduk bersama dan tidak ada yang lebih berpengaruh pada mereka.
2.pengaturan tempat duduk
            Guru dapat mengatur tempat duduk siswanya sekretatif mungkin sebab dengan itu anak akan merasa lebih betah berada didalam kelasnya , sebab kelasnya tidak monoton dan pengaturan tempat duduk yang pas akan membuat interaksi antar siswa menjadi lebih intensif.
3.penggunaan teknologi
            Penggunaan teknologi membuat kegiatan belajar menjadi lebih inovatif dan membuat tingkat perhatian peserta didik ke materi pelajaran menjadi tinggi sebab mereka tidak hanya melihat materi yang ditulis di papan tulis saja tetapi mereka bisa melihat model langsung yang disajikan pada komputer , atau software-software pendidikan yang sekarang banyak dijual
4.eksperimen
            Guru harus memperbanyak kegiatan eksperimen sebab dengan kegiatan eksperimen anak akan memperoleh pengalamannya secara langsung tidak lagi menduga-duga atau bahkan meraba-raba terhadap suatu hal yang belum mereka ketahui. Dengan mengadakan eksperimen maka anak tersebut mengetahui proses bagaimana suatu hal itu bisa terjadi dan menghilangkan segala keraguan mereka sekaligus memuaskan rasa ingin tahu dari anak tersebut.
5.guru mengajak siswa melakukan kunjungan luar kelas
            Guru bisa mengajak siswanya untuk melakukan kegiatan yang berada di luara kelas. Contohnya pada guru mata pelajaran sejarah , ia bisa membawa anak muridnya ke musium untuk mengefektifkan pembelajarannya pada anak tersebut dan mereka langsung mengetahui secara langsung apa yang selama ini diajarkan oleh bapak dan ibuk guru mereka.
6.melatih siswa untuk menulis laporan
            Guru bisa menugaskan kepada siswa untuk melakukan percobaan terhadap suatu hal dan siswa tersebut dapat membuat laporan secara tersusun dan komprehensif agar daya kreasi anak tersebut dalam menulis terlatih dan mereka mampu mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka buat.
7.mencari buku diperpustakaan
            Guru bisa memerintahkan siswa mencari sumber bahan referensi dari banyak buku diperpustakaan agar pola pikir dan pengetahuan mereka menjadi luas dan mereka tidak hanya terfokus pada satu buku yang menjadi pegangan.







Bab 3 : penutup

3.1.kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat penulis tarik dari penulisan makalah ini adalah:
A.      Bahwa dalam setiap kegiatan belajar harus memiliki strategi yang pas dengan guru maupun keadaan siswa agar kegiatan belajar semakin menarik dan mampu menarik perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
B.      Salah satu strategi dalam kegiatan belajar mengajar adalah P A I K E M yang didasari oleh PP.No.19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1 yang berarti pembelajaran yang partisipatif , aktif , inovatif , kreatif , efektif , dan menyenangkan
C.      Paikem dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dikelas dalam bentuk-bentuk seperti : belajar kelompok , pengaturan ruang kelas , penugasan dan laporan tugas kepada siswa , dan melakukan observasi langsung yang melibatkan partisipasi siswa yang tinggi.

3.2.saran
            Adapun saran yang dapat dapat penulis berikan dari penulisan makalah ini adalah :
A.      Hendaknya guru menambah pengetahuan mereka tentang strategi belajar , agar kegiatan belajar yang mereka lakukan tidak membosankan dan mampu menarik perhatian siswa pada materi yang diajarkannya
B.      Siswa hendaknya terbuka pada gurunya tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh gurunya ketika guru meminta evaluasi dari siswa tersebut terhadap proses belajar mengajar agar guru mengetahui kekurangannya dan memperbaiki proses belajar mengajar
C.      Guru dan siswa hendaknya saling aktif dalam kegiatan belajar agar kegiatan belajar semakin hidup dan menarik bagi siswa.





















Daftar Pustaka


syah , muhibin dan kariadinata , rahayu.2009.pelatihan pembelajaran paikem.Bandung:UIN Sunan Gunung jati Press