BUSINESS PLANE
PENDIRIAN PABRIK KERUPUK KEDELAI
I.Pendahuluan
a.
Nama dan alamat perusahaan
Nama
dan alamat perusahaan yang telah secara resmi didirikan adalah sebagai berikut:
Nama :
PT. GEMILANG AGRARI FOOD , Tbk
Alamat :
jl. Soekarno-Hatta no.34 rt.8 rw.3 , Kel.Anggut atas , Kec.ratu samban , Bengkulu
Telpon :
0736-347998
Usaha :
Produksi makanan ringan dan cemilan keluarga
Bank :
sumber dana dari Bank Mandiri,Tbk cabang Bengkulu
Tahun tegak :
berdiri sejak 2013
b. Nama dan alamat pemilik
Identitas
dari pemilik perusahaan ini adalah sebagai berikut :
Pemilik I
Nama : Reno Agung Laksono
TTl :
Bengkulu , 22 juni 1993
Alamat
:
Jl.Soekarno-Hatta no.33 Rt.8 Rw.3, Anggut atas , kec.ratu samban
Jenis kelamin :
Laki-laki
Telepon :
085380279052
Status perkawinan :
belum menikah
Pend. Terakhir :
SLTA
Pend. Keahlian :
kursus bahasa inggris dan kursus komputer
Pengalaman kerja :
selama 3 tahun berkarier di perusahaan distributor makanan
Pemilik II
Nama :
Sri Kasmiati
Ttl :
Gunung meraksa lama , 27 April 1994
Alamat :
Jl.Wr Supratman , Kandang limun Bengkulu
Jenis kelamin :
Perempuan
Telepon :
0852567809453
Status perkawinan :
Belum menikah
Pend.terakhir :
SLTA
Pend.Keahlian : Kursus tata boga
Pengalaman kerja :
Selama 2 tahun menolong home industri keluarga di rumah
c. Penanggung Jawab
Penanggung
jawab dalam perusahaan ini adalah pemilik 1 , untuk keperluan informasi dan
pertanggung jawaban usaha dapat menghubungi pemilik usaha 1.
II.Isi
Business Plane
Business plane
ini berisikan tentang rancangan pendirian suatu usaha yang berbasiskan pada
salah satu hasil pertanian dari Bumi Indonesia , kacang kedelai yaitu pembuatan
kerupuk. Dalam business plane ini kami dari pihak pengembang industri
memaparkan dengan rinci mulai dari latar belakang pendirian usaha , analisis
industri kerupuk kedelai , deskripsi usaha , rencana produksi usaha , rencana
pemasaran , perencanaan organisasi , resiko dari usaha , perencanaan permodalan
, dan apendix dari perusahaan. Dengan adanya business plane ini kami dari pihak
pengembang usaha kerupuk kedelai dpat mengembangkan kembali usaha dan
memperluas skala produksi perusahaan dan juga melalui business plane ini dapat
menarik investor untuk menanamkan modalnya dalam industri pembuatan kerupuk
kedelai sehingga dapat memunculkan kerja sama yang saling menguntungkan antara
investor dengan kami sebagai pihak pengembang usaha pembuatan kerupuk kedelai.
III.
Latar Belakang pendirian usaha
a.latar belakang
Saat
ini pertumbuhan home industry sangat pesat di Indonesia terutama di tengah
kondisi ekonomi Indonesia yang tidak mampu menyediakan lapangan kerja yang
mampu menampung jumlah pencari kerja yang di Indonesia. Industri dalam bidang
kuliner sendiri merupakan salah satu bidang usaha yang saat ini pertumbuhannya
sangat pesat dan mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian di Indonesia
yang saat ini dalam keadaan fluktuatif. Sebagai negara agraris Indonesia
memiliki hasil pertanian yang sangat melimpah dan memiliki potensi yang sangat
besar untuk dikembangkan sebagai salah satu bidang usaha perekonomian yang ada
di Indonesia.
Tanaman
kedelai sendiri merupakan salah satu komoditi pertanian yang dihasilkan di bumi
Indonesia. Seperti diketahui bahwa hasil pertanian yang dijual dalam keadaan
mentah dan tidak mengalami pengolahan akan dihargai dengan harga yang murah dan
rendah sehingga membuat kesejahteraan petani menjadi turun dan membuat tanaman
kedelai menjadi tidak diminati untuk ditanam dikarenakan harga jualnya yang
sangat murah.untuk itu dalam mengatasi harga jual kedelai yang sangat murah
maka diperlukan suatu inovasi dalam menggunakan kedelai sehingga memiliki nilai
tambah jual yang memdai. Berangkat dari hal tersebut maka dilakukan pengembangan
terhadap produk kedelai sehingga menghasilkan beberapa produk baru seperti tahu
, tempe , kecap , dan susu kedelai produk-produk tersebut saat ini telah
beredar secara luas di pasar dan telah banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik
besar. Kerupuk sendiri merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh
seluruh orang di Indonesia dan tersedia dibanyak tempat oleh karena itu kami
melirik segmen makanan kerupuk ini untuk dikembangkan dengan menggunakan bahan
baku kedelai dan setelah dilakukan beberapa kali percobaan akhirnya kami dapat
mengembangkan pembuatan kerupuk dengan bahan baku utamanya adalah kedelai
sehingga produk kerupuk yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi
dari produk kerupuk lainnya karena bahan baku yang berasal dari kedelai yang
mana sangat kaya dengan kandungan protein untuk meningkatkan kesehatan dan juga
kecerdasan anak. Oleh karena itu lah kami merencanakan melakukan pengembangan
usaha pembuatan kerupuk dengan bahan baku utamanya berasal dari kacang kedelai
dan mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. GEMILANG AGRARI FOOD untuk
melakukan kegiatan bisnis dengan melakukan pengelolaan kerupuk kedelai.
b. Keadaan Persaingan
untuk
keadaan persaingan di provinsi Bengkulu dalam produksi kerupuk dari bahan baku
kedelai , tingkat persaingannya masih rendah dikarenakan produsen kerupuk yang
ada dalam produksi kerupuknya sebagian besar menggunakan bahan ikan dan buah
emping melinjo sedangkan yang menggunakan bahan baku kedelai hanya beberapa
produsen saja sehingga tingkat persaingan produksi kerupuk kedelai saat ini
dapat dikatakan cukup rendah.
c. Peluang usaha
Peluang
usaha untuk mendirikan industri pembuatan kerupuk kedelai saat ini sangat
terbuka lebar di Provinsi Bengkulu. Hal ini didukung oleh keadaan persaingan
pembuatan kerupuk kedelai yang masih sedikit jumlah produsennya dan juga
karekateristik sebagian besar masyarakat di Bengkulu yang sangat suka
menkonsumsi kerupuk sebagai bahan pelengkap saat menyantap makanan di rumah
sehingga konsumsi kerupuk di daerah ini cukup tinggi oleh karena itu peluang
usaha mendirikan pabrik kerupuk kedelai sangat besar dan mempunyai prospek yang
cerah jika didirikan di Provinsi Bengkulu.
d. Fasilitas yang dimiliki
fasilitas
yang kami miliki saat ini dalam melakukan produksi kerupuk kedelai adalah
sebagai berikut :
·
Satu unit rumah sebagai tempat produksi
di jalan Soekarno-Hatta no.33 Kel. Anggut atas , Kota Bengkulu.
·
2 unit mesin pencuci kedelai
·
2 unit mesin penggiling/pengancur
kedelai
·
2 unit mesin aduk/mixer untuk mengaduk
dan mencampurkan adonan pembuatan kerupuk kedelai.
·
3 unit mesin cetak kerupuk kedelai.
·
1 buah alat pengering
·
10 unit wadah pengeringan untuk menjemur
kerupuk kedelai dibawah sinar matahari.
e. Prospek usaha di masa yang akan
datang
untuk
perkembangan prospek usaha di masa yang akan datang , pengembangan usaha
pembuatan kerupuk kedelai memiliki prospek yang sangat bagus mengingat kerupuk
merupakan makanan yang dapat diterima oleh semua lidah orang Indonesia dan juga
industri kuliner sendiri merupakan industri yang mampu bertahan di tengah
berbagai kondisi ekonomi yang melanda Indonesia. Selain itu usaha pembuatan
kerupuk kedelai sendiri , memiliki keunggulan nilai gizi yang tinggi yang ada
di dalam kedelai sebagai bahan baku utama kerupuk yang tentunya akan sangat
dicari oleh orangtua yang memiliki anak usia sekolah sebagai asupan makanan
bergizi bagi anak-anak mereka yang mana tentunya akan meningkatkan angka
penjualan kerupuk kedelai , hal ini lah yang menambah kecermelangan prospek
usaha pembuatan kerupuk kedelai di masa yang akan datang.
f. Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
segmentasi
pasar yang akan dimasuki dari hasil produksi kerupuk kedelai adalah sektor
pasar kelas masyarakat yang ada di semua lini kelas baik itu masyarakat kelas
atas , menengah , maupun kelas bawah mengingat kerupuk merupakan makanan yang
sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari semua latar belakang baik kelas
sosial , pendidikan , karier , demografis , dan agama.
g. Ramalan produk yang dihasilkan
Produk
yang dihasilkan dari usaha pembuatan kerupuk kedelai ini adalah sebuah produk
kerupuk berbahan baku utama dari kacang kedelai yang dibungkus dengan kemasan
rapi dan modern sehingga menarik minat konsumen untuk membeli produk kerupuk
hasil Industri pengolahan kacang kedelai.
IV.
Deskripsi Tentang Usaha
a.produk yang dihasilkan
saat
ini produk yang telah di hasilkan dari usaha yang telah dijalankan dalam
pembuatan kerupuk kedelai adalah kerupuk kedelai dalam bentuk bulat kecil-kecil
siap makan yang kami kemas dalam sebuah kemasan modern yang diberi nama
‘’NIKEI’’.
b. ruang lingkup bisnis
Dalam
menjalankan bisnis ini kami tidak menggunakan sistem monopoli tetapi kami
menggunakan sistem persaingan secara sehat dan terbuka dengan pesaing dari
industri pembuatan kerupuk lainnya. Ruang lingkup bisnis kami saat ini adalah
pada produksi kerupuk yang bahan bakunya berasal dari kacang kedelai dan juga
saat ini perusahaan kami juga menjadi distributor tunggal untuk penjualan hasil
produksi yaitu kerupuk kacang kedelai.
c. personalia dan perlengkapan kantor
untuk
personalia pada perusahaan , kami mengaturnya dalam suatu struktur manajemen
yang terdiri atas :
1.
Direktur Utama : Reno Agung Laksono
2.
Wa.dirut utama : Sri kasmiati
3.
Dir .produksi : Deni April Yanti
4.
Dir. Pemasaran : Oktarina Eka Pratiwi
5.
Dir. Personalia : Rike Agustia Putri
6.
Dir. Pemeliharaan : Putri Biyani
7.
Dir. Administrasi : Delita Noviani
Direktur produksi , pemasaran ,
personalia , dan pemeliharaan mengepalai unit-unit yang disandarkan pada nama
direktur mereka. Para direktur tersebut harus bertanggung jawab pada bidang
mereka masing-masing untuk kelancaran produksi pabrik kerupuk kedelai , sebab
keempat bidang tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya guna kesuksesan produksi pabrik kerupuk kedelai. Untuk perlengkapan ,
yang telah tersedia pada saat ini di perusahaan adalah :
1.
Satu unit kantor sekretariat
2.
Satu unit rumah produksi
3.
4 unit meja staff administrasi
4.
4 unit kursi staff administrasi
5.
2 unit komputer meja
6.
3 unit laptop
7.
1 set sofa tamu
8.
2 unit mesin penggiling kedelai
9.
2 unit mesin pengahancur kedelai
10.
2 unit mesin cetak kerupuk
11.
1 unit mesin pengering
12.
10 unit wadah pengeringan sinar matahari
13.
1 unit printer/mesin cetak
14.
1 unit mesin pembungkus kemasan
15.
2 unit sepeda motor
16.
1 unit mobil
Perlengkapan tersebut saat ini telah
tersedia di kantor perusahaan , untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih
maju maka perlu dilakukan kerja sama agar perusahaan semakin berkembang baik
dan dapat memperbesar kapasitas produksi kerupuk kedelai.
d.latar belakang identitas pengusaha
Sri
Kasmiati lahir di kecamatan Pendopo , Kabupaten Empat Lawang , Sumatera Selatan
pada 27 april 1993. Sri Kasmiati menyelesaikan pendidikannya pada SMAN 2
Pendopo , Sumatera Selatan dan tamat pada tahun 2011. Selama masih bermukim di
Pendopo ia aktif dalam beberapa pelatihan keahlian yang diselenggarakan di
daerahnya. Salah satu pelatihan yang menarik baginya adalah saat pelatihan
mengenai pemanfaatan tumbuh-tumbuhan kacang dan salah satunya adalah kacang
kedelai , secara kebetulan kacang kedelai banyak tumbuh di lingkungan rumah Sri
Kasmiati. Selama satu minggu ia mengikuti pelatihan dan akhirnya ia mendapatkan
suatu keterampilan baru yaitu mengolah kacang kedelai menjadi kerupuk. Selama
menyelesaikan pendidikan SMA selama 3 tahun ia bersama sang kakak aktif
menjalankan produksi kerupuk kedelai di daerahnya. Saat ia tiba di Kota
Bengkulu ia melihat peluang produksi kerupuk kedelai memiliki prospek yang
cukup bagus di kota ini karena dapat dikatakan tidak ada kerupuk yang berbahan
dasar kedelai yang beredar di pasaran sehingga ia tertarik untuk melanjutkan
kembali usaha lamanya di pendopo dan membangun kembali produksi kerupuk kedelai
di Kota Bengkulu. Dalam hal ini , ia bekerja sama dengan salah seorang rekan
kuliahnya yaitu Reno Agung Laksono , kelahiran Bengkulu , 22 juni 1993. Ia
sendiri menamatkan pendidikan pada Man 1 Model Bengkulu pada tahun 2011 dan
saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Bengkulu. Dalam hal ini
keduanya kemudian saling bekerja sama dan sepakat untuk membentuk suatu usaha
bersama dalam bidang produksi kerupuk kedelai di kota Bengkulu.
V.
Rencana Produksi
a. Proses Pabrikasi
Untuk
proses pabrikasi sendiri saat ini berlangsung pada satu pabrik utama yang
berlokasi di jalan Soekarno-Hatta no.35 Rt.8 rw.3 Kota Bengkulu yang mana
lokasi pabrik ini sendiri bersebelahan dengan rumah direktur utama perusahaan
yaitu , Reno agung laksono. Proses pabrikasi sendiri menggunakan peralatan-peralatan
yang telah dimiliki oleh pabrik dan dalam proses produksi akan melibatkan 20
karyawan dengan rentang usia mulai dari 19 tahun hingga 50 tahun. Dalam proses
pabrikasi sendiri berlangsung sesuai dengan jam kerja yang berlaku di Kota
Bengkulu yaitu dimulai pada pukul 08.30 Wib sampai dengan pukul 17.00 Wib
dengan waktu istirahat dimulai pada pukul 12.00-12.45 wib dan dalam setiap proses
produksi diatur oleh direktur produksi dan direktur personalia.
b. keadaan gedung dan perlengkapan
·
Keadaan gedung saat ini dalam kondisi
baik dan cukup terawat. Gedung produksi sendiri berbentuk rumah pribadi dan
berada di dekat pusat kota dan di tengah pemukiman penduduk. Gedung produksi
terbuat dari bangunan berbentuk tembok dengan 2 lantai , memiliki 5 unit
jendela , 2 unit cerobong asap , halaman penjemuran kerupuk , ruangan dalam
setiap lantai dibagi 2 dan kondisi gedung 98% dikatakan baik.
·
Keadaan perlengkapan , perlengkapan
berupa meja-meja tulis administrasi, laptop , pc ,printer semuanya dalam
kondisi mulus dan tidak mengalami kerusakan atau kecacatan pada alat-alat
tersebut.
c. jenis dan jumlah mesin yang digunakan
jenis
mesin yang digunakan dalam proses produksi kerupuk kedelai adalah jenis mesin
diesel dengan merek kubota dan yanmar. Mesin-mesin tersebut dalam aktivitas
produksi ada yang menggunakan sumber bahan bakar berupa solar dan sebagian lagi
menggunakan sumber bahan bakar dari energi listrik. Untuk jumlah mesin , secara
perincian adalah sebagai berikut :
·
Mesin penggiling kedelai sebanyak 2 unit
merek yanmar , dengan bahan bakar listrik
·
Mesin penghancur kedelai sebanyak 2 unit
merek kubota , dengan bahan bakar solar
·
Mesin cetak kerupuk sebanyak 2 unit
merek yanmar , dengan bahan bakar listrik
·
1 mesin pengering dengan merek panasonic
, dengan bahan bakar listrik.
d. kapasitas produksi
Kapasitas
produksi kerupuk kedelai di PT. Gemilang Agrari Food dengan jumlah mesin yang
tersedia saat ini sebesar 3000-3500 kerupuk perhari yang di hasilkan dari
proses produksi yang ada di pabrik.
e. Sumber bahan baku
Adapun
sumber bahan baku yang digunakan dalam proses produksi kerupuk kedelai adalah
sebagai berikut :
·
Kacang kedelai , kacang kedelai sendiri
dalam proses produksi berasal dari hasil pertanian di sentral produksi kedelai
di pulau jawa dan sebagian lagi mengambil dari hasil impor kedelai dari amerika
serikat. Namun perusahaan kami lebih menekankan penggunaan bahan baku lokal
dari produsen dalam negeri
·
Tepung tapioka , tepung tapioka yang
digunakan dalam proses produksi kerupuk kedelai berasal dari hasil produksi
produsen tepung dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ongkos
produksi jika menggunakan barang impor luar negeri. Tepung tapioka dalam negeri
sendiri selama digunakan dalam proses produksi menghasilkan hasil yang bagus
dan tidak mengecewakan.
·
2 ons garam , garam yang digunakan
berasal dari produsen garam dalam negeri dan menggunakan yodium.
·
Bawang putih , bawang putih yang
digunakan merupakan bawang putih produksi lokal dan asli Indonesia.
·
Vetsin , vetsin yang digunakan adalah
vetsin yang secara umum beredar di pasaran yang sering digunakan secara umum di
pasaran.
VI.
Rencana Pemasaran
a.Penetapan harga
dalam
penetapan harga jual produk yang dihasilkan , yaitu kerupuk kedelai maka kami
melakukan penghitungan harga pokok penjualan dengan memperhatikan beberapa
aspek yaitu : ongkos produksi , biaya pembelian bahan baku , biaya transportasi
, dan akomodasi penyusutan barang yang selanjutnya dilakukan penjumlahan dan
penghitungan yang selanjutnya akan menjadi harga pokok penjualan kerupuk
kedelai di pasaran.
b.Pelaksanaan distribusi
dalam
pelaksanaan distribusi , di dalam perusahaan telah terdapat bagian yang
menangani masalah distribusi yaitu di bagian pemasaran yang dipimpin oleh
Direktur pemasaran. Dalam proses distribusi hasil produksi , perusahaan
melakukan kerja sama dengan distributor pihak kedua yang akan menjual hasil
produk kerupuk kedelai ke pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar. Produsen
dalam hal ini memasok produk yang telah dihasilkan ke perusahaan distributor
melalui penggunaan kendaraan operasional berupa satu unit mobil yang mana
pemasokan barang dilakukan dalam kurun waktu 3 hari sekali.
c. Sistem pembayaran dari pembeli
adapun
sistem pembayaran yang akan diterima dari pembeli , dikarenakan pihak produsen
menjual produk kepada distributor maka saat pembayaran diterima saat
menyerahkan barang kepada distributor dengan harga yang telah perusahaan
sepekati dengan distributor. Pembayaran dilakukan dengan mengalikan harga pokok
penjualan dikalikan dengan jumlah barang yang dijualkan dan secara langsung
dibayarkan pada karyawan yang mengantarkan produk kereupuk kedelai ke produsen.
d. Konsumen sasaran
Sasaran
utama konsumen dari kerupuk kedelai ini adalah golongan masyarakat baik itu
menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Secara lebih khusus dan spesifik
sasaran utama dari produksi kerupuk kedelai adalah para ibu rumah tangga yang
membelanjakan uang untuk kebutuhan keluarga mereka di rumah , sehingga sasaran
utama penjualan kerupuk kedelai ini adalah bagi para keluarga yang ada di
rumah.
e. Wilayah Pemasaran
Wilayah
pemasaran utama dari produk kerupuk kedelai ini adalah konsumen yang berada di
kota dan kabupaten di Provinsi Bengkulu dan juga beberapa kabupaten di provinsi
tetangga seperti Sumatera selatan , lampung , dan Sumatera Barat yang langsung
berbatasan dengan provinsi Bengkulu.
f. Penguasaan pasar
Dalam
hal penguasaan pasar , dikarenakan produsen merupakan warga asli di Kota
Bengkulu maka telah mengetahui bagaimana keadaan pasar di Provinsi Bengkulu dan
beberapa kabupaten di provinsi Bengkulu. Dan juga dalam hal peredaran kerupuk
kedelai di pasaran provinsi Bengkulu masih kurang sehingga produsen peluang
mendapat keuntungan besar dari penjualan kerupuk kedelai di pasaran saat ini
masih sangat terbuka lebar.
g. Segmentasi Pasar
Dalam
hal segmentasi pasar , maka produsen kerupuk kedelai tidak membatasi peredaran
produk kerupuk kedelai hanya pada satu segmen pasar saja namun beredar di semua
segmen pasar wilayah pemasaran hasil produksi kerupuk kedelai dari perusahaan
kami. Produk kerupuk kedelai dari perusahaan kami dapat ditemukan baik itu pada
pasar tradisional , modern , minimarket , swalayan , dan hypermart di wilayah pemasaran
produk. Pembagian segmentasi pasar dilakukan berdasarkan karakteristik belanja
masyarakat dari setiap golongan ekonomi. Masyarakat menengah ke atas biasa
berbelanja di pasar modern dan supermarket sehingga untuk menjangkau mereka
maka produsen memasukkan produk di pasar tersebut. Pada masyarakat golongan
menengah ke bawah pada umumnya berbelanja di pasar tradisional sehingga untuk
menjangkau pembeli dari golongan menengah ke bawah maka produsen juga
mendistribusikan produk ke pasar-pasar tradisional.
H. Keuntungan rata-rata penjualan
Keuntuntungan
rat-rata dari penjualan produk kerupuk kedelai berdasarkan hasil perhitungan
dari pihak produsen adalah sekitar Rp 30.000.000,- dalam sekali produksi yang
dihitung dari dari laba penjualan-biaya
Produksi-hutang dalam proses produksi yang telah dilakukan oleh produsen.
VIII.
Aspek Permodalan
a.Uang rata-rata bahan baku
kebutuhan
uang yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dalam sekali produksi
produksi kerupuk kedelai dengan kapasitas produksi sebanyak 3000 bungkus
kerupuk maka biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh produsen dalam memenuhi
bahan baku adalah sekitar Rp 11.000.000,- , biaya produksi ini dapat berubah
sewaktu-sewaktu disesuaikan dengan perubahan harga baik itu naik atau turun
yang sering terjadi di pasaran saat ini.
b. Biaya bahan penolong
Kebutuhan
biaya bahan penolong seperti vetsin , pewarna makanan , dan plastik untuk
membungkus kemasan makanan setelah dilakukan penghitungan dalam sekali proses
produksi biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp 2.000.000,- sekali produksi dengan
kapasitas 3000 bungkus kerupuk.
c. biaya umum
Biaya
umum yang dibutuhkan dalam proses produksi kerupuk kedelai yang dibutuhkan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp.3.000.000,-
d. Biaya ATK
Biaya
ATK untuk membeli keperluan alat tulis dalam proses produksi kerupuk kedelai di
perusahaan anggaran yang dihabiskan dalam sebulan sebesar Rp 250.000,-
e. pajak
Pembayaran
pajak dilakukan oleh perusahaan selama satu tahun sekali dan biaya pembayaran
pajak disesuaikan dengan penghitungan yang telah dilakukan oleh direktorat
Jenderal pajak di provinsi Bengkulu.
F. Investasi Bangunan
Biaya
investasi bangunan yang dikeluarkan untuk membeli bangunan yang sekarang
menjadi lokasi usaha sekarang sebesar Rp. 250.000.000,-
G. Pembelian mesin
Biaya
yang digunakan untuk membeli mesin produksi yang digunakan dalam kegiatan
produksi kerupuk kedelai sebesar Rp 500.000.000,-
I.Modal per minggu
Modal
yang diperlukan dalam sekali produksi per minggu dalam memproduksi kerupuk
kedelai sebesar Rp 20.000.000,-
J. Modal per bulan
Modal
yang diperlukan dalam produksi kerupuk kedelai dalam satu bulan sebesar Rp
80.000.000,-.
IX.
Perencanaan organisasi
a.Uraian tentang kekuasaan
Di
dalam perusahaan terdapat beberapa jabatan yang memiliki tanggung jawab untuk
memimpin bagian-bagian yang dikepalainya. Dalam perusahaan kami kekuasaan
dibagi ke dalam jabatan beberapa direktur yaitu :
·
Direktur utama : yaitu penanggung jawab
semua kegiatan yang ada di perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan perusahaan.
·
Wakil direktur : yaitu penanggung jawab
kegiatan di perusahaan selama wakil direktur tidak ada ditempat.
·
Dir. Produksi : yaitu penanggung jawab kegiatan
produksi dan memimpin bagian produksi di perusahaan,
·
Dir. Pemasaran : yaitu penanggung jawab
kegiatan pemasaran dan memimpin bagian pemasaran di perusahaan.
·
Dir. Personalia : yaitu penanggung jawab
terhadap pembagian tugas pekerja di pabrik dan bertanggung jawab pada
kesejahteraan pegawai di pabrik.
·
Dir. Pemeliharaan : yaitu penanggung
jawab terhadap kegiatan pemeliharaan barang-barang dan alat produksi di
perusahaan.
·
Dir.Administrasi : yaitu penanggung
jawab pemberkasan dan mengatur alat-alat administrasi kantor.
b. latar belakang anggota tim manajemen
Latar
belakang anggota tim manajemen dalam perusahaan kami , semuanya sudah
menamatkan pendidikan SMA dan ada sebagian yang berpendidikan SMK serta
semuanya telah mengikuti kursus atau pelatihan sesuai dengan bidang yang mereka
pimpin. Rata-rata yang menjadi direktur di perusahaan telah memiliki pengalaman
kerja selama 2 tahun sebagai syarat untuk masuk menjadi anggota tim manajemen.
X.
Resiko
a.Evaluasi tentang kelemahan bisnis
Kelemahan
dari bisnis pembuatan kerupuk kedelai pengusaha identifikasikan sebagai berikut
:
1.
Faktor cuaca , kelemahan dari faktor
cuaca ini adalah apabila cuaca sedang mendung sehingga mengganggu proses
penjemuran kerupuk kedelai. Apabila cuaca buruk berlangsung dalam jangka waktu
yang lama maka akan membuat produk kerupuk kedelai yang tidak dijemur menjadi
busuk sehingga mengganggu hasil produksi kerupuk kedelai bahkan membuat
terjadinya gagal produksi.
2.
Faktor penjualan , kelemahan kedua yang
dialami dalam bisnis pembuatan kerupuk kedelai ini adalah faktor penjualan yang
mana dalam penjualan ini apabila hasil penjualan tidak tejual dengan maksimal
sehingga produk yang telah dihasilkan tidak bisa terjual dengan cepat dan
mengakibatkan tumpukan hasil produk yang mengakibatkan kerugian yang dialami
oleh pengusaha.
3.
Faktor ketersedian kedelai , kelemahan
ketiga dari bisnis pembuatan kerupuk kedelai adalah ketersediaan bahan baku
utama yaitu kacang kedelai. Sebagaimana diketahui produksi kedelai dalam negeri
belum mampu memenuhi kuota kebutuhan konsumsi kedelai masyarakat Indonesia
sehingga masih dilakukan impor kedelai yang mana mengakibatkan sering
terjadinya perubahan harga kedelai secara tiba-tiba yang membuat perhitungan
biaya produksi yang telah dilakukan menjadi kacau dan mengakibatkan kerugian
pada pengusaha. Ketersediaan kedelai sendiri juga mempengaruhi sebab beberapa
tahun terakhir sering terjadi kelangkaan kedelai menyebabkan terganggunya
produksi sehingga mengakibatkan pesanan kerupuk kedelai dari pelanggan tidak
terpenuhi akibat kegiatan produksi yang terganggu. Oleh kelangkaan bahan baku
kedelai.
b. Gambaran teknologi
Teknologi
yang digunakan dalam produksi kerupuk kedelai ini menggunakan teknologi yang
telah mengikuti perkembangan teknologi modern dalam industri saat ini. Adapun
gambaran teknologi yang digunakan adalah :
·
Mesin penggiling kedelai yang memiliki
kemampuan untuk menggiling kedelai dalam jumlah besar yaitu sekitar 4000 biji
kedelai dalam sekali penggilingan.
·
Mesin penghancur kedelai yang memiliki
kemampuan untuk menghancurkan kedelai dalam jumlah besar yaitu 4000 biji
kedelai dalam sekali proses penghancuran.
·
Mesin cetak kerupuk yang memiliki
kemampuan untuk mencetak adonan kerupuk kedelai menjadi bentuk kerupuk kedelai
dengan kapasitas produksi 60 kerupuk per menit
·
Mesin pengering untuk mengeringkan
kerupuk kedelai mentah menjadi setengah kering dengan kapasitas pengeringan
sebanyak 3000 kerupuk kedelai dalam sehari.
Mesin-mesin tersebut dioperasikan
melalui penggunaan teknologi berbasis komunikasi modern dan menggunakan
komputer sebagai penggerak utamnya.
XI.
Perencanaan permodalan
a.Neraca permulaan perusahaan
Aktiva
|
Pasiva
|
Kas Rp.400.000.000,-
|
Utang usaha Rp 200.000.000,-
|
Peralatan Rp.800.000.000,-
|
Modal Rp 400.000.000,-
|
Perlengkapan Rp
1.000.000,-
|
Pendapatan Rp 501.000.000,-
|
Total Rp 1.201.000.000,-
|
Total Rp 1.201.000.000,-
|
b. Proyeksi aliran kas
Aliran
kas yang dimiliki oleh perusahaan di proyeksikan untuk membayar gaji karyawan ,
pemeliharaan alat-alat produksi di perusahaan , pembelian perlengkapan habis
pakai , dan juga yang paling utama adalah untuk melakukan pembelian bahan baku
untuk produksi kerupuk kedelai.
c. Sumber-sumber permodalan
Sumber
utama permodalan yang dimiliki oleh perusahaan dalam memproduksi kerupuk
kedelai berasal dari pinjaman bank , hasil penjualan produk dagang kerupuk
kedelai dan sebagian berasal dari patungan modal pemilik perusahaan.
XII.
Apendix
Dalam rancangan
business plane ini , kami dari pihak perusahaan PT.Gemilang Agrari Food,tbk melampirkan
beberapa dokumen seperti :
·
Surat-surat : diantaranya berisi dokumen
izin pendirian usaha dari pemerintah kota , surat tanda perusahaan telah
terdaftar di Disperindag , surat keterangan kepemilikan perusahaan , dan surat
tanda terdaftar pada anggota organisasi perusahaan.
·
Data penelitian pasar , yaitu data
penelitian tentang keadaan pasar di wilayah pemasaran produk kerupuk kedelai
yaitu di wilayah pemasaran produk yaitu di wilayah provinsi Bengkulu dan
beberapa kabupaten di provinsi tetangga.
·
Surat-surat kontrak , yaitu rancangan
surat-surat kontrak yang akan dipelajari oleh calon investor di perusahaan
beserta segala persyaratan dan ketentuan-ketentuan perjanjian di dalam kontrak.
·
Daftar harga bahan baku yang berasal
dari toko-toko yang mensuplai bahan baku untuk produksi kerupuk kedelai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar