Kasus :
Seorang siswi kelas X di sebuah SMA
bernama Novi memiliki perilaku yang sangat kurang terpuji di dalam kelasnya. Ia
tampil sebagai seorang siswi yang nakal , sangat emosional , pemalas , tidak
memiliki motivasi hingga ia sering terlibat percekcokan dengan teman-teman
sekelasnya. Karena sifat Novi yang seperti itu maka wali kelas Novi
menginformasikan hal ini kepada konselor sekolah. Maka bagaimana cara yang
dapat diambil oleh konselor sekolah untuk menyelesaikan permasalahan Novi
tersebut...?
Pembahasan :
Adapun penyelesaian masalah siswi
bernama Novi ini , konselor menggunakan pendekatan melalui teori yang
dikemukakan oleh Melanie Klein yang inti
teorinya terletak pada hubungan ibu
dengan anak. Adapun penyelesaian masalah ini menurut teori Melanie Klein
adalah :
·
Tahap pertama dilakukan wawancara terhadap klien yaitu Novie , isi
wawancara tersebut adalah menanyakan seputar kehidupan Novie di rumah terutama
hubungan Novie dengan ibunya. Dari hasil wawancara konselor dengan Novie
diperoleh informasi bahwa Novie memiliki hubungan yang kurang baik dengan ibu
kandungnya di rumah. Hubungan Novie dengan ibu kandungnya sering diwarnai
dengan pertengkaran dan novie kurang merasa nyaman dengan ibu kandungnya. Hal
ini semakin diperparah dengan kondisi dimana ayah Novi jarang dirumah dan
kurang peduli akan kondisi keluarganya. Dari hasil wawancara diketahui bahwa
Novie lebih nyaman berbicara dengan ayahnya ketimbang ibu kandungnya.
·
Ketidak harmonisan hubungan Novie dengan ibunya , terjadi sejak
Novie masih kecil. Menurut Novie ia sering menjadi marah pada ibunya sejak ia
berusia 5 tahun karena pada saat itu ia ingin bersama sang ayah , ibunya datang
mengganggu seperti memberi perintah , memarahi ayahnya , atau mengajak novie ke
tempat lain sehingga pada saat usia kanak-kanak Novie jarang menghabiskan waktu
dengan ayahnya , sehingga menimbulkan kekesalan pada dirinya yang tidak dapat
menghabiskan waktu dengan ayah berujung pada hubungan Novie yang kurang baik
dengan Ibunya saat ini sebab ia menganggap bahwa ibunya lah yang membuat ia
tidak bisa dekat dengan ayahnya. Karena hubungan yang kurang baik maka Novie
menjadi sulit untuk bercerita , curhat dengan ibunya , dan mendapat kasih
sayang dari ibunya sehingga ia sering menjadi frustasi dan bentuk frustasinya
disalurkannya dengan sikapnya yang keras kepala , pemarah , dan sering
bertengkar dengan teman-temannya selain itu rasa percaya Novie kepada ibunya
sangat rendah sekali , sehingga ia merasa tidak nyaman dan selalu menganggap
ibunya sebagai musuh
·
Untuk melakukan usaha penyelesaian maka konselor memanggil ibu
Novie ke sekolah dengan maksud menceritakan apa yang dialami Novie dan
pikiran-pikirannya terhadap Ibunya. konselor juga menyakan kepada Ibu Novie
bagaimana sikapnya terhadap Novie , dari hasil wawancara diketahui bahwa Ibu
Novie mengasuh Novie dengan memanfaatkan
jasa pengasuh dan sang ibu sibuk bekerja dan ia tidak pernah melakukan kontak
langsung dengan anaknya sehingga membuat hubungan emosionalnya menjadi kurang
dekat dengan Novie akibatnya ia sering mengalami konflik dengan Novie dan sulit
untuk mendekatkan diri. Ibu Novie memang sudah berusaha saat ini untuk
mendekatkan dirinya dengan Novie namun ia selalu kesulitan karena sifat Novie
yang buruk membuat sang ibu kesulitan menjalin hubungan yang baik dengan novie
·
Dalam usaha menyelesaikan masalah Novie , konselor berusaha
mempertemukan Novie dan ibunya secara langsung , maksud dari diadakan pertemuan
adalah memperbaiki hubungan Novie dengan ibunya sebagai dasar untuk memperbaiki
sifat Novie. Dengan bertemunya Novie secara langsung dengan ibunya maka
konselor dapat meminta Novie menceritakan isi hatinya yang mendalam kepada
ibunya secara langsung dan mendalam , begitu juga sebaliknya. Setelah keduanya
saling menceritakan isi hatinya maka konselor dapat mengambil langkah-langkah
penyelesaian yaitu :
1. Memberikan
penjelasan mengenai cara komunikasi yang baik kepada Novie dan ibunya karena
pola komunikasinya yang buruk maka pola komunikasinya harus diperbaiki. Oleh
karena itu konselor dapat menjalin kerja sama dengan ahli komunikasi dan
psikolog untuk membantu Novie dan ibunya memperbaiki komunikasi. Cara yang
dilakukan dengan merujuk Novie dan ibunya ke psikolog dan ahli komunikasi untuk
memberikan pelatihan dan cara-cara komunikasi yang baik.
2. Berusaha mengajak
Novie dan ibunya melakukan aktivitas yang melibatkan mereka berdua , seperti
mengadakan kegiatan outbond yang melibatkan orangtua , memasak bersama , dan
mengadakan pertemuan yang intens dengan mereka selain itu konselor juga bisa
bekerja sama dengan wali kelas Novie untuk bisa membantu memberikan penjelasan
kepada Novie dan ibunya untuk perbaikan hubungan mereka. Konselor juga dapat
melakukan kunjungan rumah untuk bisa membina mereka secara berkelanjutan dan
berusaha mendekatkan emosi Novie kepada ibunya dan membuat ia merasa nyaman
dekat dengan ibunya , dengan mendekatkan Novie dengan ibunya secara emosional
maka bisa dilakukan upaya perbaikan hubungan mereka berdua.
3. Jika Novie
telah dekat dengan ibunya , maka konselor dapat melakukan proses konseling
untuk memperbaiki hubungan Novie dengan teman-temannya dan memperbaiki perilaku
Novie secara keseluruhan untuk menjadi lebih baik.
UJIAN TENGAH SEMESTER
TEORI KEPRIBADIAN
Disusun oleh:
Nama:Reno Agung Laksono
NPM: A1L011010
Prodi: S1 Bimbingan
Konseling
Kelompok : Teori kepribadian Sullivan
Dosen pengampu: Dra. Anni Suprapti. M,Psi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar