Selasa, 27 Desember 2011

belajar

Belajar
A.Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia , sebab dengan belajar manusia menjadi tahu apa yang tidak yang dia ketahui. Belajar sendiri memiliki banyak pengertian yang dirumuskan oleh bebrapa tokoh pendidikan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:
1.Ernest e hilgard
            Belajar adalah proses yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan perubahan yang mana perubahan itu berbeda dari perubahan lainnya yang ditimbulkan.
2.Gagne
            Belajar adalah proses perubahan tingkah laku , yang mana perubahan tingkah laku tersebut berbeda dari sebelum orang tersebut mengikuti kegiatan belajar dan sesudah orang tersebut mengikuti kegiatan belajar dan perubahan itu berlangsung permanen.
3.Muhammad surya
            Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk mengubah tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman interaksi antara individu tersebut dengan lingkungannya.
           
Dari semua pengertian tersebut , dapat dikemukakan beberapa hal mengenai belajar. Beberapa hal mengenai belajar tersebut antara lain:
1.      Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatakan perilaku. Sehabis belajar individu mengalami perubahan pada tingkah lakunya.
2.      Perubahan yang terjadi itu bersifat aktual yang mana muncul pada saat itu juga dan potensial yang mana perubahan itu tidak tampak pada saat itu , akan tetapi muncul pada saat yang tepat.
3.      Perubahan yang terjadi akibat belajar relatif permanen , yaitu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan itu tidak akan menetap terus menerus tetapi suatu saat akan mengalami perubahan lagi akibat dari proses belajar.
4.      Perubahan perilakuyang merupakan hasil belajar melalui banyak pengalaman dan latihan kepada anak.

Belajar sendiri dipandang sebagai suatu sistem sebab didalam kegiatan belajar bekerja tiga  sistem komponen utama yaitu masukan (input) , kemudian proses belajar yang dilakukan di sekolah , dan output (keluaran) yaitu lulusan dari pendidikan tersebut. Semua ini akan saling berinteraksi dalam belajar dan ketiga komponen ini tidak dapat dipisahkan dan berlangsung dalam satu sistem yang sistematis dan tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang lainnya.








B.Teori-teori belajar
            Dalam belajar terdapat banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar. Teori-teori tersebut adalah :
1.teori behaviorisme
            Teori behaviourisme adalah teori belajar yang menekankan pada keaktifan guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Teori ini menyatakan bahwa murid hanya menunggu (pasif) terhadap materi yang diberikan oleh guru. Dari teori belajar behaviorisme berkembang beberapa teori yang dikembangkan. Teori-teori itu adalah:
a.teori belajar assosiatif
            teori belajar assosiatif adalah teori belajar yang menekankan pada stimulus atau rangsangan yang diterima oleh anak yang menyebabkan anak tersebut aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b.teori belajar fungsionalistik
            teori belajar ini menekankan pada penyiapan sarana-sarana belajar yang dilakukan oleh guru agar kegiatan belajar berjalan dengan baik.

2.Teori gestalt
            Teori belajar gestalt adalah teori belajar yang menekankan pada kegiatan belajar , materi-materi yang diberikan kepada murid harus setapak-setapak agar anak dapat memahami dan menguasai materi dengan pemahaman yang baik. Apabila pembelajaran dilakukan secara sekaligus maka dikhawatirkan anak tersebut tidak dapat menguasai materi secara optimal. Teori belajar gestalt didasari oleh beberapa pandangan/asumsi yaitu:
a)      Perilaku molar hendaknya lebih banyak dipelajari daripada perilaku molecular , perilaku molar adalah perilaku yang berkaitan dengan aktivitas manusia dengan dunia luar sedang perilaku molecular adalah perilaku yang menghubungkan kelenjar otot dengan tubuh yang mengakibatkan keluarnya keringat
b)      Hendaknya mampu membedakan lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral , lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya ada dalam pandangan manusia sedang lingkungan behavioral adalah lingkungan yang seolah-olah tampak padahal letaknya sangat jauh
c)      Organisme tidak terangsang terhadap rangsangan yang bersifat sebagian tetapai organisme bereaksi terhadap rangsangan yang bersifat secara keseluruhan.
d)      Pemberian makna pada ransangan yang diterima murid adalah suatu peoses yang dinamis tidak statis.
Penerapan teori gestalt dalam kegiatan pembelajarn , antara lain :
a)      Pengalaman (insight) : yaitu dengan memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada murid.
b)      Pembelajaran bermakana : yaitu dalam kegiatan pembelajaran harus memiliki makna yang jelas dan terarah sehingga ketika sedang melakukan pemecahan masalah anak akan dapat mencari inti masalah dengan makna yang tersirat.
c)      Perilaku bertujuan : yaitu proses belajar menghasilkan perilaku anak yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
d)      Prinsip ruang hidup : yaitu individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada
e)      Transfer dalam belajar : yaitu pemindahan suatu pola-pola perilaku dalam belajar ke sistem pembelajaran lainnya.

3.Teori Kognitif
            Menurut teori ini kegiatan pembelajaran berpusat pada individu tersebut , namun faktor dari luar tidak dapat diremehkan dan harus diakui. Menurut teori ini kegiatan belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya dan berlangsung secara terus menerus. Teori kognitif ini melahirkan beberapa teori belajar baru antara lain:
a.teori kohler
            teori ini menekankan penggunaan insting pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh seorang anak. Sedangkan kegiatan belajar adalah proses mencoba dan kesalahan.
b.teori piget
            teori ini menyatakan bahwa belajar merupakan proses asimilasi antara individu dengan lingkungannya. Asimilasi adalah suatu proses membaurnya dua satuan atau individu menjadi satu kesatuan baru dengan menghilangkan salah satu unsur dari satuan yang menyatu. Selain itu dalam belajar juga terjadi proses asimilasi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa. Belajar sendiri diibaratkan tantangan yang membuat otak semakin terstimulus untuk berpikir. Implikasi teori piget dalam pembelajaran adalah :
·         Belajar dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa , oleh sebab itu guru harus mampu menyesuaikan bahasanya dengan bahasa anak.
·         Anak-anak akan dapat belajar dengan baik , apabila ia berada ditengah lingkungan yang baik. Guru harus mampu mewujudkan lingkungan anak yang baik terutama di sekolah
·         Bahan yang dipelajari anak , diiusahakan teras baru , walaupun sebenarnya tidak baru.
·         Berikan anak peluang agar berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
·         Di dalam kelas anak diberikan kesempatan berdiskusi dengan teman-temannya dalam kegiatan debat kelas.

4.Teori Konstruksitivisme
            Teori ini menyatakan bahwa pelajar membangun sendiri pengetahuan yang diketahuinya. Para siswa dituntut untuk mencari sendiri bahan-bahan belajarnya , menerapakan strategi belajar secara mandiri , dan mampu aktif dan memahami serta memecahkan masalah secara mandiri. Sedang guru berdintak sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam belajar.

5.Teori Cara belajar siswa aktif (CBSA)
            Teori ini dikemukakan pada tahun 1981 dan menjadi dasar dari pelaksanaan kurikulum tahun 1984. Cbsa menekankan pada keaktifan siswa secara psikologis terhadap proses pembelajaran. Bentuk keterlibatan psikologis dalam belajar yaitu dengan aktif bertanya , mengemukakan pendapat dalam diskusi , rajin mencari bahan pelajaran. Jadi Cbsa bukan hanya menekankan pada guru hanya diam atau murid yang bekerja sendiri sedang guru pergi ke luar kelas. Adapun Cbsa adalah pembelajaran yang menekankan pada komunikasi yang efektif.

6.Keterampilan proses
            Yaitu keterampilan yang berkaitan dengan bagaimana cara guru tersebut mengajar dan memberikan penilaian. Pada teori belajar ini hasil akhir dari pekerjaan siswa kurang diperhatikan namun yang paling diperhatikan dalam teori belajar ini adalah proses yang ditempuh oleh siswa tersebut , bukan hasil akhir dari pekerjaan.

7.Pembelajaran sosial
            Pada teori belajar ini , pembelajaran dilakukan secara bersama dengan bergotong royong , maksudnya para siswa saling bantu-membantu dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam satu bidang membantu siswa lainnya begitu juga sebaliknya. Namun , penekanan belajar secara sosial tidak berlaku pada saat ujian sebab dalam ujian bertujuan untuk mengukur kemampuan individu siswa.

8.CTL (contekstual teaching and learning)
            Pada teori belajar ini menekankan pembelajaran yang sesuai dengan konteks namun murid tetap diberikan kesempatan untuk mencari sendiri sumber bahan belajarnya asal tidak menyimpang diluar konteks pembelajaran. Konteks-konteks pembelajaran itu antara lain : konteks siswa ( usia , kondisi ekonomi , potensi yang dimiliki) , konteks isi (materi pelajaran) , konteks tujuan (tujuan belajar , kemampuan yang ingin dicapai) , konteks budaya , dan konteks lingkungan sosial ekonomi. Untuk pembelajaran harus diikuti oleh beberapa unsur yaitu inkuiri , pernyataan , penemuan , dan pengalaman

9.pendekatan komunikatif
            Pada pendekatan ini siswa dituntut untuk (i) mampu berbicara dengan baik tanpa beban (ii) siswa mampu mengkomunikasikan gagasannya pada orang lain (iii) guru tidak boleh memotong atau menginterupsi apa yang dikatakan siswa terutama saat mereka menyampaikan gagasannya sebab akan membuat mereka menjadi patah semangat dan tidak mau lagi menyampaikan pendapat. Konsep pendekatan komunikatif ini sejalan dengan konsep pragmatik.

10. pendekatan tematik-integratif
            Pendekatan ini menekankan pada penguasaan materi dan sub tema bagi murid. Dalam penyampaian materi hendaknya tidak berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan materi sebelumnya dan berhubungan juga dengan pelajaran lainnya.

11. teori pemrosesan informasi
            Teori ini menyatakan bahwa kegiatan belajar merupakan proses penerimaan informasi yang kemudian dikeluarakan dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan itu terjadi komunikasi antara faktor-faktor internal , yaitu faktor dari dalam diri individu dengan faktor-faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar individu.
            Proses pembelajaran sendiri terbagi ke dalam delapan fase , yaitu : motivasi , pemahaman , pemrolehan , penyimpanan , pengingatan kembali , proses generalisasi , perlakuan , dan umpan balik.

12. teori social learning
            Dikemukakan oleh Albert Bandura yang menyatakan bahwa proses belajar merupakan interaksi antar manusia dengan lingkungannya dimana manusia melihat apa yang terjadi dilingkungannya , dan juga menerapkannya secara langsung dalam kehidupannya.

C. Strategi pembelajaran
            Menurut Raka joni (1984) , strategi atau model mengajar adalah perbuatan guru-murid dalam kegiatan belajar mengajar. Sifat umum dari pola perilaku ini adalah bagaimana perbuatan , tingkah laku , dan segala yang ada dalam proses belajar mengajar yang ada dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Adapun dasar dari penggolongan strategi pembelajaran adalah :
1.pengaturan guru-siswa
            Dari pengaturan guru , yaitu apabila pengajaran dilaksanakan oleeh guru atau tim pengajar. Kegiatan belajar dengan tatap muka atau dengan menggunakan media pembelajaran.

2.struktur peristiwa belajar-mengajar
            Dari sudut struktur ini dapat dibedakan strategi pembelajaran tertutup, dalam arti segala sesuatunya telah ditentukan secara relatif ketat dalam rancangan pembelajaran, dan strategi yang relatif terbuka. Dalam hal ini tujuan khusus (kompetensi yang hendak dicapai) dan bahan ajar serta prosedur yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan itu ditentukan ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Dalam model kedua itu peranan siswa bisa teramat besar. Penjelasan agak terperinci tentang pembelajaran inkuiri akan disajikan kemudian.

3.peran pembelajar-pebelajar dalam proses belajar
            Dalam proses pembelajaran , selalu terdapat pesan yang akan disampaikan dalam kegiatan atau proses pembelajaran. Dalam penyampaian pesan pelajaran disampaikan dengan cara ekspasitoris atau heuristik atau hipotesis , yaitu guru telah menyiapkan sendiri materi yang akan diajarkan kepada murid-murid nya sedang strategi heuristik yaitu penyiapan materi dilakukan sebanyak mungkin oleh siswa dan guru hanya sedikit memberikan bantuan kepada siswa ketika mereka tidak mampu mengerti dan memahami materi yang mereka dapat. Metode heuristik sendiri terbagi dalam penemuan dan masukan (inquiri).

4.proses pengolahan pesan
            Yaitu bagaimana anak tersebut mengolah apa yang telah didapatnya dari guru. Pengolahan pesan oleh anak dilakukan secara induktif yaitu deduktif yang berlangsung dari hal yang umum ke khusus dan induktif yang bergerak dari hal yang khusus ke umum.

5.strategi belajar inkuiri
            Yaitu strategi belajar yang dirumuskan oleh Bruner (1966) yang menyatakan bahwa pengajaran yang bersifat ceramah yang menerangkan materi , hukum-hukum , dan asas-asas suatu pelajaran yang mana pasti akan membosankan bagi siswa mendengar guru berceramah. Kegiatan belajar yang baik adalah kegiatan belajar yang berpusat pada siswa dan siswa dituntut untuk aktif dalam mengungkapkan pemikiran dan gagasannya dan melontarkan pertanyaan kepada gurunya jika mereka tidak mengerti akan suatu materi.

6.strategi belajar berbasis masalah
            Yaitu strategi belajar yang memusatkan siswa pada suatu permasalahan , strategi belajar berbasis masalah juga disebut sebagai pembelajaran berbasis proyek , pendidikan berbasis pengalaman , dan pembelajaran bersifat autentik.
            Salah satu ciri pembelajaran berbasis masalah adalah masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan penjabaran dan analisis mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut. Dengan pembelajaran berbasis masalah akan membantu anak dalam menggunakan akal dan nalarnya dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah yang ada sebenarnya di lingkungan mereka , sehingga mereka memiliki beberapa keterampilan untuk hidup dalam lingkungannya.

C. cara memilih strategi
            Adapun cara memilih strategi yang tepat pada pembelajaran yaitu , seorang guru dapat memilih strategi dengan memperhatikan situasi belajar yang dihadapi oleh guru tersebut. Jika ia menghadapi lingkungan belajar yang berada di lingkungan perkotaan yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap dan sarana yang memadai maka dapat diterapkan strategi belajar yang aktif dan mengusahakan agar siswanya seaktif mungkin dalam kegiatan belajar , sedang apabila kita berada di wilayah yang memiliki fasilitas yang kurang dan pembangunan pendidikannya lambat , maka dapat Strategi belajar yang bis diterpakan yaitu guru harus seaktif mungkin memberikan materi kepada siswa , sehingga siswa menjadi paham dan mengerti akan materi yang diajarkan oleh guru tersebut.

D. Faktor-faktor dalam belajar
1. Faktor dari dalam
            Adapun faktor dari dalam yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah :
a.kesehatan
            apabila kesehatan anak tersebut terganggu dan ia memiliki penyakit seperti sakit kepala , perut , filek dan sebagainya maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam berpikir sehingga membuat semangat belajarnya menurun dan secara psikologis pikirannya untuk belajar akan menurun.
b.intelegensi
            faktor intelegensi memiliki faktor yang sangat besar terhadap kegiatan belajar anak. Menurut gardner dalam teori multiple intelegency , intelegensi memiliki tujuh dimensi yaitu linguistik , musik , matematik logis , visual spesik , dan kinastetik.
c. minat dan motivasi
            minat dan motivasi terhadap sesuatu terutama belajar akan membuat belajar semakin mudah dan jadi lebih mudah dalam memahami ilmu pengetahuan.motivasi pada anak bisa datang dari luar maupun datang dari dalam.
d. cara belajar
            perlu sangat diperhatikan bagaimana teknik belajar , teknik bentuk catatan buku , pengaruh waktu belajar , tempat , dan waktu belajar yang dimiliki oleh siswa. Selain itu strategi belajar juga sangat menentukan cara belajar yang diambil oleh siswa.

2. Faktor dari luar
            Adapun faktor-faktor belajar yang datang dari luar adalah :
1.keluarga
            Situasi keluarga sangat berpengaruh pada kegiatan belajar anak. Jika orang tuanya perhatian pada anak dan rajin memberikan arahan pada anak , maka kegiatan belajar akan berlangsung dengan baik dan mudah pada anak tersebut. Selain itu latar belakang orang tua , pendidikan yang ditempuh orang tua , status ekonomi , kondisi rumah , dan yang paling paling utama adalah bimbingan dari orang tua terhadap anak tersebut.
2. sekolah
            Kondisi sekolah sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Kondisi gedung sekolah , kualitas guru , perangkat kelas , jumlah murid per kelas sangat mempengaruhi kualitas belajar yang ada pada anak.
3. masyarakat
            Kondisi lingkungan masyarakat dimana anak berada , apabila ia berada di lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang terpelajar maka biasanya lingkungannya akan memberikan kemudahan bagi anak tersebut dalam belajar.
4.lingkungan sekitar
            Bangunan rumah , kondisi iklim , keadaan lalu lintas sangat mempengaruhi tujuan belajar.
             tujuan belajar yang baik , akan terbantu oleh cara belajar yang baik. Adapun cara-cara belajar yang baik :
1.      Belajar itumemahami bukan sekedar menghafal. Fungsi utama mengapa kita harus belajar adalah untuk memahami hal-hal baru.
2.      Membaca adalah kunci belajar supaya kita bisa paham , minimal membaca materi baru yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru.
3.      Mencatat pokok-pokok pelajaran. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang.
4.      Hapalkan kata-kata kunci,supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya.
5.      Pilih waktu belajar yang tepat waktu. Gunakan saat-saat ini untuk mengolah materi-materi baru.
6.      Bangun susana belajar yang nyaman , banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan kegiatan belajar menjadi anak , cara-cara yang kita berikan antara lain memilih lagu yang mood dan sesuai dengan kegiatan belajar. Sebagai saran kita bisa menciptakan suasana belajar yang santai dengan memberikan lagu-lagu yang santai dan klasik.
7.      Bentuk kelompok belajar , jika anak sedang bosan belajar secara sendiri. Kelompok bisa dibentuk melalui lingkungan rumah , geng pertemanan , dan juga bisa dari kalangan yang sesuai dan memiliki kemampuan yang sama dengan anak tersebut.
8.      Latih sendiri kemampuan yang kita miliki.
9.      Kembangkan materi yang sudah didapat dari guru maupun sumber-sumber lainnya.
10.  Sediakan waktu belajar yang cocok dan jangan lupa di selingi dengan istirahat yang cukup berkisar 40-45 menit untuk menenangkan syaraf-syaraf yang dipakai dalam belajar.
11.  Rajin berdoa agar mendapat petunjuk dari tuhan yang maha esa untuk belajar dengan baik.
12.  Hindari cara belajar yang berlebihan yang terjadi saat menjelang ujian , biasanya pada saat akan ujian kita belajar menghabiskan waktu semalaman , akibatnya pada saat akan menghadapi ujian maka pelajaran yang kita pelajari akan menjadi hilang dan tidak akan berguna saat ujian.
13.  Aktiflah dalam kegiatan belajar , sehingga dengan rajin bertanya maka bahan materi yang tidak kita ketahui akan bisa mendapat penjelasan yang lebih jelas dari guru sehingga akan lebih mudah dipahami oleh kita yang bertanya.

Adapun  cara belajar yang tepat ketika akan menghadapi ujian adalah :
1.      Belajarlah secara berkelompok agar , kita dapat mengambil pelajaran dari teman yang menguasai pelajaran yang tidak kita kuasai dan memberikan ilmu yang kita kuasai kepada teman-teman.
2.      Membuat intisari atau rangkuman pelajaran , agar pada saat kita belajar akan menjadi lebih mudah bagi kita dalam memahami pelajaran yang diujikan.
3.      Selalu tekun dalam belajar , yaitu kita dapat tekun dalam belajar , tidak hanya belajar pada saat akan menghadapi ujian tetapi setiap hari dengan jadwal yang ditentukan sendiri oleh kita.
4.      Bertanya jika belum paham akan materi yang dijelaskan.
5.      Hindari sikap cuek dan tidak jujur dalam belajar.

Dengan menguasai kegiatan belajar dengan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat maka kegiatan belajar yang di lakukan oleh anak akan berjalan efektif dan berjalan lancar.
 
e. peranan guru BK dalam proses belajar
            peranan guru  BK dalam proses belajar bisa terlihat dalam salah satu layanan BK yaitu layanan belajar. Dalam layanan belajar ini diberikan beberapa solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anak dalam belajar. Layanan-layanan yang diberikan guru BK dalam proses pembelajaran antara lain :
1.      Memberikan beberapa saran terhadap penyelesaian hambatan yang menghalangi nya dalam belajar.
2.      Memberikan beberapa solusi atas kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
3.      Membantu siswa dalam memilih lanjutan sekolah yang diinginkan dan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar