Jumat, 02 Desember 2011

aliran-aliran pendidikan

Bab 1 : Pendahuluan
A.    Latar belakang
Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakatnya. Sejak dulu , kini maupun masa datang mendatang pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan social budaya dan iptek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembahuruan pendidikan itu disebut aliran-aliran pendidikan. Seperti dalam bidang lainnya , pemikiran-pemikiran dalam pendidikan berlangsung seperti suatu diskusi yang berlangsung berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu ditanggapi dengan pro dan kontra  oleh pemikir-pemikir berikutnya , dank arena dialog tersebut melahirkan lagi pemikir-pemikir baru , dank arena dialog itu akan lahir lagi pemikir-pemikir baru berikutnya dan seterusnya.  Agar diskusi berkepanjangan itu dapat diikuti dan dipahami  , maka berbagai aspek dari aliran-aliran itu harus dipahami lebih dahulu. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan , utamanya pakar pendidikan , harus memahami berbagai aliran-aliran itu agar dapat menangkap makna setiap dinamika pemikiran-pemikiran dalam pendidikan
B.    Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a)     Para calon tenaga kependidkan kurang memahami aliran-aliran pendidikan
b)     Para pakar pendidikan harus memahami aliran-aliran pendidikan

C.     Tujuan penulisan
·         Memahami aliran-aliran klasik dalam pendidikan serta pengaruhnya di Indonesia
·         Memahami beberapa gerakan baru dalam pendidikan , utamanya pengajaran , serta pengaruhnya di Indonesia
·         Memahami gagasan pokok dua tonggak pendidikan di Indonesia yaitu Perguruan Taman Siswa dan INS Kayu Tanam





BAB 2 : ISI
A.Aliran  klasik
            Pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai pada zaman Yunani kuno dan kemudian menyebar ke benua Amerika dan Eropa setelah melewati dari berbagai pengaruh peradaban terutama peradaban Islam yang menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Aliran-aliran kalsik meliputi aliran empirisme , Nativisme , Naturalisme , dan Konvergensi yang merupakan benang-benang merah yang mempengaruhi kepribadian anak saat mereka memasuki usia dewasa. Aliran-aliran pendidikan ada mewakili berbagai variasi dalam pendidikan , mulai dari yang optimis hingga pesimis. Aliran pesimis berpendapat bahwa pendidikan kurang bermanfaat dan merusak bakat anak , sedang aliran optimis memandang bahwa anak merupakan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka hati dengan adanya pendidikan. Aliran klasik pendidikan adalah:
1.Aliran Empirisme
            Aliran ini bertolak dari dari locken treation yang mementingkan simulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan sedang pembawaan anak tidak dipentingkan. Tokoh perintis aliran ini adalah filsof Inggris Jhon Locke yang mengembangkan teori ‘’Tabula Rasa’’ , yakni anak lahir di dunia bagai kertas putih yang bersih  dan pengalaman empiric yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Menurut pandangan empirisme pendidik memegang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan pada anak dan akan diterima oleh anak sebagai factor yang mempengaruhi masa perkembangannya. Aliran empirisme dipandang berat sebelah karena hanya mementingkan pengalaman yang didapat anak dari lingkungan sedang kemampuan yang dimiliki anak sejak lahir tidak diperhitungkan. Penganut aliran ini tampak pada pendapat-pendapat yang memandang manusia sebagai makhluk yang pasif dan dapat dimanipulasi , umpama melalui modifikasi tingkah laku. Contohnya , pada pandangan scientific psychology atau pandangan behavorial. Pandangan behavorial bervariasi dalam menentukan factor dalam proses belajar antara lain :
1)     Pandangan yang menekankan peranan stimulus (rangsangan) terhadap perilaku seperti terhadap ‘’Classical Conditioning’’  oleh Ivan Pavlov dan John B. Watson
2)     Pandangan yang menekankan peranan dari dampak atau balikan dari suatu perilaku seperti dalam ‘’Operant Conditioning’’ oleh Edward L.Throndike dan Skinner
3)     Pandangan yang menekankan peranan pengamatan dan imitasi seperti dalam ‘’Observational Conditioning’’ yang dipelopori oleh Miller dan Dollard
Pandangan behavior saat ini sudah lagi sepenuhnya terpengaruh oleh pandangan Jhon Locke karena telah mendapat banyak pengaruh dari ahli setelah locke
2.Aliran Nativisme
              Aliran ini bertolak dari pandangan Leibnitzian Tradition yang menekankan pada kemampuan dalam diri anak sehingga factor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh pada perkembangan anak karena sudah terbentuk oleh pembawaan lahir anak tersebut . teori ini dicetuskan oleh Schopenheur yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik atau buruk sehingga hasil pendidikan tergantung pada pembawaan bayi tersebut. Keberhasilan suatu pendidikan merupakan penentuan oleh anak itu sendiri , yang mana yang baik tetap baik dan yang buruk tetap menjadi buruk. Aliran nativisme berasal dari kata natie yang berarti lahir , sehingga lingkungan sekitar tidak ada artinya dalam perkembangan seorang anak  dan pembawaan lahir anak ini tidak dapat diubah oleh kekuatan luar termasuk diantaranya pendidikan
              Ajaran nativisme berpengaruh luas pada individu terdapat suatu inti pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri , menentukan pilihan , dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang bebas dan merdeka. Selain itu kemampuan memberi  makna terhadap stimulus yang diterimanya. Dalam aliran ini terdapat empat pendekatan phenomenology yaitu :
1)     Pendekatan aktualisasi diri atau non-direktif oleh Carl R. Rogers dan Abraham Maslow
2)     Pendekatan ‘’personal constructs’’ dari Goerge A. Kelly yang menekankan hubungn interaksi antar manusia
3)     Pendekatan ‘’Gestalt’’ baik yang klasik maupun modern oleh Wertheimer dan w.Klphr
4)     Pendekatan ‘’Search For Meaning’’ dengan aplikasinya sebagai Logotheraphy oleh Viktor Franki
Pendekatan-pendekatan diatas menekankan bahwa betapa pentingnya ‘’inti’’ privasi atau jati diri manusia.
3.Aliran Naturalisme
            Aliran ini dikemukakan oleh filsuf Perancis JJ Rosseu yang menyatakan bahwa semua anak yang baru dilahirkan memiliki pembawaan buruk dan semakin rusak oleh lingkungan terutama oleh pendidikan yang diberikan oleh orang dewasa. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menyerahkan langsung peserta didik ke alam sehingga nilai-nilai yang baik itu tidak rusak oleh tangan manusia dengan bentuk menjauhkan anak itu dari segala keburukan yang ada di masyarakat. Ia mengusulkan untuk diadakannya permainan-permainan bebas yang akan mengembangkan pembawaan yang dimiliki anak. Gagasan naturalisme menolak pendidikan karena akan membawa anak kepada hal yang dibuat-buat dan menjauhkan anak dari pembawaan aslinya. Namun teori ini tidak terbukti kebenarannya saat ini malah yang terjadi adalah pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat.
4.Aliran Konvergensi
            Aliran ini dirintis oleh William Stren dari Jerman yang menyatakan bahwa seorang anak yang lahir di muka bumi telah membawa pembawaan baik dan buruk , sehingga penganut aliran ini menyatakan bahwa factor lingkungan dan factor pembawaan anak berperan sangat penting karena bakat yang dibawa anak itu sejak lahir tidak akan berkembang  jika tidak ada lingkungan yang mengasah bakat anak itu , sebaliknya lingkungan tidak dapat mengasah bakat seorang anak jika pada anak itu memang tidak ada bakat yang bias dikembangkan di lingkungan ia berada saat ini. William juga berpendapat bahwa hasil pendidikan tergantung pada pembawaan dan lingkungannya seakan-akan garis lurus yang menuju ke suatu titik pertemuan. Yang menjadi inti ajaran konvergensi adalah :
1)     Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan
2)     Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah potensi yang kurang baik
3)     Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan
Aliran konvergensi menjadi aliran pendidikan yang yang diterima secara luas sebagai aliran pendidikan yang digunakan saat ini dan menjadi sumber dari lahirnya beberapa strtegi dan model mengajar seperti : strategi disposisional , strategi phenomenologist , strategi behavioral , strategi psikodinamik , model behavioral , model pemrosesan informasi , dan model advance organizer.
2.Pengaruh Aliran Klasik pada Pendidikan di Indonesia
            Aliran klasik mulai masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia melalui sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah Belanda dan dikembangkan oleh para pelajar Indonesia yang berkesempatan belajar di Belanda dan setelah pulang mereka menerapkan aliran-aliran pendidikan yang mereka ketahui di negeri Belanda.
            Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan persepsi lainnya . namun penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan harus dilaksanakan secara optimal , sehingga pendekatan yang digunakan adalah efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan dan ditempatkan berdasarkan latar belakang pandangan yang konvergensi. Khusus dalam latar persekolahan , kini terdapat sejumlah pendapat yang menginginkan peserta didik dapat ditempatkan pada posisi yang seharusnya yaitu sebagai manusia yang dididik dan mampu mendidik diri sendiri dan hubungan pendidik dengan peserta didik hendaknya adalah hubungan yang setara antara dua pribadi yang mana satu pribadi yaitu guru mengembangkan pribadi lainnya yaitu murid. Hal ini perlu untuk mewujudkan pendidikan seumur hidup dan sesuai dengan asa pendidikan yaitu ing ngarsa sung tulodo , ing madya mangun karsa , dan tut wuri handayani.
            Adapun bentuk dari gerakan baru dalam pendidikan saat ini adalah:
a.pengajaran alam sekitar
            Yaitu gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan lingkungannya. Gerakan ini dirintis oleh Fr A. Finger dengan prinsip Haimatkunde dan J Lightart dengan prinsip het volleven. Adapun prinsip dari gerakan haimatkunde yaitu:
a)     Dengan pengajaran pada alam sekitar guru dapat langsung memperagakan materi yang diajarkannya
b)     Pengajaran alam sekitar akan memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk pengembangan keaktifan anak
c)      Pengajaran alam akan memberikan bentuk pengajaran yang totalitas yaitu pengjaran yang total mendampingi dan mendidik siswa
d)     Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi yang emosional karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak
Sedangkan gagasan Het Vollevelen adalah sebagai berikut:
a)     Anak harus mengetahui barangnya lebih dahulu sebelum mengetahui nama , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu
b)     Pengajaran sesungguhnya harus mendasarkan pada pengajaran selanjutnya atau mata pelajaran yang lain harus dipusatkan pada pengajaran tersebut
c)      Haruslah diadakan perjalanan memasuki kehidupan senyatanya kesemua jurusan agar murid akan hubungan bermacam-macam lapangan dalam hidupnya
Pokok-pokok pendapat kedua tokoh tersebut saat ini tealah dilakukan di sekolah dengan bentuk peragaan dan penggunaan bahan-bahan local serta dengan pelajaran muatan local yang mana akan mendekatkan siswa dengan alam dan masyarakat lingkungannya.
b.pengajaran pusat perhatian
            Pengajaran ini dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia yang terkenal dengan semboyannya ‘’sekolah untuk hidup dan oleh hidup’’. Sehingga anak dididik untuk dapat hidup di masyarakat dan dalam pendidikan anak harus diarahkan kepada pembentukan individu , sehingga anak harus mempunyai pengetahuan sendiri tentang dirinya dan dunianya. Decroly sendiri menyumbangkan pemikiran bagi pendidikan dan pengajaran yaitu:
1.      Metode global atau keseluruhan yaitu anak dapat melihat , mengamati , dan mengingat secara keseluruhan apa yang diajarkan kepadanya baru mereka akan mengingat bagian-bagian dari keseluruhan itu. metode ini sendiri bersifat videovisual sebab arti suatu kata yang diajarkan selalu diasosiasikan dengan tanda atau gambar yang dilihat
2.      Metode pusat minat , yaitu anak mempunyai minat yang spontan dan pengajaran harus disesuaikan dengan minat spontan tersebut jika tidak maka pengajaran pada anak menjadi tidak berarti
Dorongan-dorongan inilah yang digunakan sebagai pusat-pusat minat. Sedangkan pendidikan dan pengajaran harus dihubungkan dengan pusat-pusat pengajaran tersebut. Pemusatan dalam belajar biasanya tidak hanya dilakukan saat pembukaan pengajaran tetapi juga pada setiap pembukaan pengajaran sub topic baru
c.sekolah kerja
              Gerakan sekolah kerja dikemukakan pertama kali oleh G. Kerscheinsteneir dari Jerman. Sekolah kerja bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat sehingga dengan kata lain sekolah berkewajiban menyiapakan warga Negara yang baik yaitu:
1)     Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan pekerjaan
2)     Tiap orang wajib menyumbang tenaganya untuk kepentingan Negara
3)     Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah diusahakan kesempurnaan agar warga Negara dapat ikut membangun negaranya
Kerscheinstener berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah mempersiapkan anak-anak untuk bekerja bukan dengan otak , tapi dengan tangan karena tangan adalah dasar dari pengetahuan agama , adat , bahasa , kesenian ,dsb. Oleh karena itu sekolah kerja dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu :
1)     Sekolah perindustrian (tukang cukur , tukang cetak , tukang kayu , tukang daging , masinis dan lain-lain)
2)     Sekolah-sekolah perdagangan (makanan , minuman , pakaian , bank , asuransi , pemegang buku , porselin, pisau , dan lain-lain)
3)     Sekolah rumah tangga , bertujuan mendidik para calon ibu yang diharapkan menghasillkan rumah tangga yang baik
Segala pekerjaan itu dilakukan di sekolah sehingga sekolah mempunyai alat-alat yang lengkap dan tempat dan ruang yang cukup. Di Indonesia peranan sekolah kerja diwujudkan dengan pembentukan sekolah kejuruan yang merupakan tempat penyiapan tenaga-tenaga kerja yang terampil yang dibutuhkan oleh Negara-negara berkembang termasuk Indonesia
D.pengajaran proyek
              Dikemukakan oleh John Dewey dan Kilpatrick yang menyatakan bahwa sekolah adalah mikrokosmos dimasyarakat sehingga pendidikan adalah proses kehidupan itu sendiri dan bukan proses penyiapan kehidupan dimasa mendatang. Sedangkan dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihan terhadap pekerjaan , merencanakannya , serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak itu sendiri akan mendorongnya mencari pemecahan masalah apabila proyek yang dikerjakannya mengalami suatu hambatan. Dalam pengajaran proyek , pekerjaan dilakukan secara berkelompok untuk memupuk jiwa gotong royong , sportifitas , bebas , dan kemampuan mengeluarkan pendapat seorang anak.
              Pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan permasalahan secara komprehensip dan secara multidisiplin.
B.DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN INDONESIA
  1.Perguruan Taman Siswa
              Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di Jogjakarta dalam bentuk yayasan yang mengelola jenjang pendidikan dari yang paling awal sampai paling tinggi
a.asas dan tujuan taman siswa
              Ada tujuh asas yang digunakan perguruan taman siswa tahun 1922 untuk melawan Belanda yaitu :
1)     Bahwa setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri , yaitu dalam pendidikan cara lama yang memakai paksaan , perintah , dan hukuman harus ditinggalkan dan diganti dengan perkembangan kodrati manusia yang berasal dari tuhan dan guru mengingatkan dan mementingkan kodrati pada siswa dan tidak melupakan lingkungan di sekelilingnya
2)     Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah dalam arti lahir dan bathin untuk memerdekakan diri. Yaitu siswa tidak hanya dicekoki materi saja tetapi juga mencari dan mengungkap nilai pengetahuan dengan pemikiran sendiri
3)     Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan nilai kebangsaan sendiri
4)     Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau seluruh kalangan yang ada dalam masyarakat
5)     Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sesungguhnya harus diusahakan sendiri dan tidak berharap dari orang lain
6)     Konsekkuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus mebelanjakan segala sendiri segala usaha yang dilakukan
7)     Dalam mendidik anak harus perlu adanya keikhlasan secara lahir dan bathin serta mengorbankan kepentingan pribadi demi kebahagiaan anak
Selanjutnya pada tahun 1947 Taman siswa melengkapi asanya , sehingga menjadi ‘’Dasar-dasar 1947’’ yang disebut panca dharma guru yaitu:
1)     Asas Kemerdekaan , yaitu disiplin oleh diri sendiri pada diri sendiri atas dasar nilai hidup yang tinggi
2)     Asas kodrat alam , yaitu manusia pada hakikatnya tidak dapat melepaskan dirinya dari kodrat alam dan ia tidak merasa bahagia jika tujuan yang diinginkannya tidak sampai
3)     Asas kebudayaan , yaitu Taman Siswa memelihara kebudayaan kebangsaan kea- rah yang lebih baik
4)     Asas kebangsaan , yaitu Taman siswa membentuk karakter siswa didik untuk menghindari permusuhan dan menjadi satu antar satu sama lain
5)     Asas kemanusiaan , yaitu mewujudkan kemajuan manusia secara lahir dan bathin dan juga kemajuan hubungan antar sesame manusia dan makhluk tuhan lainnya.
2.INS KAYU TANAM
            Didirikan oleh Mohammad Sjafei di Padang Panjang yang merupakan rintisan dari sekolah yang didirikan oleh ayahnya. Pada mulanya murid sekolah ini adalah 75 orang dan terus berkembang , namun pada tahun 1948 Belanda Padang Panjang dan menghancurkan gedung Ins Kayu Tanam. Sekolah ini bangkit lagi tahun 1950 dan berhasil mendirikan sebuah penerbitan yaitu sridharma
a.asas dan tujuan ins kayu tanam
            Adapun asas dari Ins Kayu Tanam adalah :
1)     Ketuhanan yang maha esa
2)     Kemanusiaan
3)     Kesusilaan
4)     Kerakyatan
5)     kebangsaan
6)     gabungan pendidikan umum dan kejuruan
7)     berakhlak setinggi mungkin
8)     bertanggung jawab akan keselamatan nusa dan bangsa
9)     berjiwa aktif , positif, dan aktif negative
10)mempunyai daya cipta
11)cerdas , logis , dan rasional
12)berperasaan tajam , halus , dan estetis
13)gigih atau ulet yang sehat
14)correct atau tepat
15)emosional atau terharu
16)jasmani sehat dan kuat
17)cakap berbahasa Indonesia , Inggris , dan Arab
18)sanggup hidup susah dan bersusah payah
19)sanggup mengerjakan suatu pekerjaan dengan alat yang kuat
20)sebanyak mungkin menggunakan kebudayaan nasional dalam mendidik
21)wktu mengajar hendaknya guru jadi objek dan murid jadi subjek
22)guru sebanyak mungkin mencontohkan pelajarannya tidak hanya sekedar mengajar
23) mengusahakan para pelajar mempunyai darah ksatria yaitu pemberani dalam   membela kebenaran
24) mempunyai jiwa konsentrasi
25) Pemeliharaan dan perawatan suatu benda
26)Menepati janji
27)Selalu menimbang baik buruk suatu pekerjaan sebelum memulainya
28)Memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi
29)Hemat
                     Adapun tujuan yang ingin dicapai sekolah Ins Kayu Tanam Adalah:
        I.            Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
      II.            Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
   III.            Mendidik para pemuda agar berguana untuk masyarakat
   IV.            Menanamkan kepercayaan diri dan berani bertanggung jawab
      V.            Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan
b.usaha-usaha yang dilakukan
            Usaha yang dilakukan Ins Kayu Tanam antara lain dengan mengadakan pendidikan mulai dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi di ruang belajar kayu tanam di Padang Panjang dan menerbitkan majalah ‘’Sendi’’ untuk anak-anak yang bertujuan untuk memberantas buta aksara ditengah masyarakat pada saat itu dan juga menerbitkan sejumlah buku bacaan secara Cuma-Cuma untuk pemberantasan kebodohan ditengah masyarakat.

             
Bab 3 : Penutup
            Adapun sebagai penutup dari penjelasan materi ini kami menarik beberapa kesimpulan , yaitu :
v  Aliran pendidikan pada dasarnya telah ada pada zaman dahulu terutama saat berkembangnya peradaban yunani dan setelah melewati berbagai proses dari peradaban lain terutama peradaban islam , maka aliran pendidikan ini mulai tersebar ke Eropa dan Amerika dan berkembang di daerah tersebut pada zaman renaissance
v  Tujuan aliran pendidikan adalah membuat pendidikan bagi anak keturunan manusia menjadi lebih baik dari apa yang diterima oleh orang tuanya terdahulu
v  Aliran pendidikan klasik terdiri atas aliran nativisme , empirisme , naturalism , dan konvergensi
v  Aliran pendidikan masuk ke Indonesia dibawa oleh Penjajah Belanda di sekolah colonial dan dikembangkan oleh orang Indonesia yang telah mempelajarinya
v  Dua perintis pendidikan Indonesia adalah sekolah Taman Siswa di Jogjakarta didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dan INS kayu Tanam di Padang Panjang yang didirikan oleh Muhammad Sjafei













DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardjo , umar dan Sulo la .2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar