Jumat, 02 Desember 2011

pertumbuhan fisik remaja

BaB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang    
Manusia adalah merupakan salah satu makhluk hidup yang hidup di permukaan bumi. Selama menjalani kehidupan di permukaan bumi ini , manusia selalu mengalami perkembangan dan perubahan yang terjadi di dalam dirinya. Hal itu sendiri merupakan hal yang lumrah karena pada prinsipnya setiap makhluk hidup bermetamorfosis untuk mencapai suatu tahap kesempurnaan dalam hidupnya. Demikian juga halnya manusia , yang mana manusia berkembang dari bayi pada saat kelahirannya , lalu menjadi anak-anak , menjadi seorang remaja lalu tumbuh menjadi orang dewasa yang sudah matang dalam seluruh aspek kehidupannya dan terakhir memasuki tahap lanjut usia yang artinya tinggal menunggu menjelang kematian.
            Salah satu masa yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah saat memasuki usia remaja. Di dalam masa remaja ini manusia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Pertumbuhan terjadi disegala aspek seperti fisik , emosional , pemikiran , kemandiriannya , serta pertumbuhan lainnya yang teradi dalam kehidupannya. Salah satu pertumbuhan yang sangat penting yaitu pertumbuhan fisik , karena pertumbuhan fisik inilah yang menjadi ciri utama seorang manusia telah memasuki usia remaja. Pertumbuhan fisik seorang remaja ini juga menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan lainnya dalam usia remaja , seperti pertumbuhan emosi , pola pikir , dsb. Perumbuhan fisik ini juga sangat mempengaruhi kepercayaan diri seorang remaja untuk bergaul di dalam lingkungannya dan tentu saja bergaul dengan kelompok seusianya.
1.2  Permasalahan
            Dalam menghadapi perubahan fisik bagi remaja , terdapat beberapa masalah yang timbul akibat timbulnya perubahan fisik , permasalahan yang timbul tersebut antara lain:
Ø  Tidak tahu bahwa pada dirinya telah terjadi perubahan fisik
Ø  Remaja bingung dalam menghadapi perubahan fisik yang terjadi dalam dirinya
Ø  Remaja salah menilai perkembangan fisik sebagai tanda mereka telah dewasa dan tidak perlu di bimbing lagi oleh orang tua sehingga merasa telah dewasa
Sehingga dalam menghadapi permasalahan tersebut remaja perlu mengetahui bagaimana perubahan fisik terjadi agar mereka tidak salah menilai perubahan fisik yang terjadi dalam kehidupannya.
1.3  pembatasan masalah
Karena masalah yang dihadapi sangat banyak maka penulis membatasi masalah yang ada pada makalah ini adalah hanya membatasi untuk membahas bagaimana bentuk pertumbuhan fisik dan bagaimana proses dan tahap-tahap pertumbuhan fisik terjadi pada remaja sebagai salah satu tahapan dalam proses pertumbuhan manusia menuju kedewasaan.
1.4  Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode penulisan objektif praktis yaitu metode penulisan yang tidak terlepas dari buku-buku yang menjadi referensi penulis untuk menyusun makalah ini.


















BAB 2
ISI
2.1 ciri pertumbuhan fisik        
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh , perubahan proporsi tubuh , munculnya cirri-ciri kelamin pertama (primer) dan cirri-ciri kelamin kedua (sekunder). Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahan fisik remaja adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan
1.      Pertumbuhan tulang-tulang (Badan menjadi tinggi , anggota-anggota badan menjadi panjang)
2.      Pertumbuhan payudara
3.      Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4.      Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5.      Bulu kemaluan menjadi keriting
6.      Menstruasi atau haid
7.      Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki
1.      Pertumbuhan tulang-tulang
2.      Testis (buah pelir) membesar
3.      Tumbuh bulu kemaluan yang halus , lurus , dan berwarna gelap
4.      Awal perubahan suara
5.      Ejakulasi (keluarnya air mani)
6.      Bulu kemaluan menjadi keriting
7.      Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya
8.      Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis , jenggot)
9.      Tumbuh bulu ketiak
10.  Akhir perubahan suara
11.  Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
12.  Tumbuh bulu di dada


2.2 Penyebab pertumbuhan fisik
            Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang aktif bekerja dalam system endokrin. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang menyebabkan terjadinya perubuhan bentuk tubuh dan hormone gonadotropik yang merangsang gonad untuk mulai aktif bekerja,gonad sendiri sudah ada sejak masa kanak-kanak namun masih ‘’tertidur’’ dan saat remaja diaktifkan hormon gonadotropik. Tidak berapa sebelum saat remaja dimulai kedua hormone ini mulai di produksi dan semakin banyak etika memasuki usia remaja. Seluruh proses dikendalikan oleh perubahan yang terjadi di kelenjar endoktrin yang diaktifkan kelenjar hyphothalamus yang merangsang pertumbuhan remaja dan terletak di otak. Selama remaja seluruh tubuh mengalami perubahan baik di luar maupun di dalam tubuh. Perubahan fisik yang penting dan terjadi dalam masa remaja adalah:
1.perubahan ukuran tubuh
            Irama pertumbuhan manusia semakin progressif 2 tahun menjelang masuk usia remaja dimana tinggi badan bertambah 10cm sampai 15cm dan berat badan bertambah antara 5 sampai 10 kg. pertumbuhan pada fase berikutnya sedikit lebih lambat dengan pertambahan dewasa antara usia 19 sampai 20 tahun dan pada anak perempuan di usia 18 tahun.
2.perubahan proporsi tubuh
            Proporsi bentuk tubuh pada usia remaja ini tidak sama untuk setiap bagian tubuh . proporsi tidak seimbang ini akan berlangsung sampai masa puber selesai dan akan mencapai bentuk sempurna saat mencapai usia dewasa
3.ciri kelamin utama
            Alat kelamin mulai berfungsi saat memasuki usia 14 tahun , yaitu pada anak laki-laki mengalami ‘’ mimpi basah’’ sedangkan anak perempuan pada usia 13 tahun ditandai dengan matangnya indung telur sehingga terjadilah menstruasi untuk pertama kali namun rahimnya belum sempurna sehingga 1 tahun pertama sejak menstruasi pertama seorang wanita belum dapat hamil sehingga masa itu disebut sebagai masa steril.
4.ciri kelamin kedua
            Ciri kelamin kedua yaitu pada anak perempuan ditandai dengan membesarnya buah dada dan mencuatnya putting susu , pinggul melebar daripada bahu , tumbuh rambut disekitar kelamin , rambut tumbuh di ketiak , dan suara bertambah nyaring. Ciri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot , otot-otot mulai Nampak , bahu melebar , nada suara besar ,  tumbuh jakun , bulu ketiak , bulu dada , dan bulu disekitar alat kelamin , serta pori-pori kulit menjadi lebih kasar. Ciri kelamin kedua inilah yang menjadi pembeda fisik antara laki-laki dan perempuan.
            Perubahan fisik sepanjang  masa remaja meliputi:
a.Percepatan pertumbuhan
            Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi setiap remaja , banyak factor individual yang mempengaruhi jalannya proses pertumbuhan ini sehingga proses yang berlangsung terjadi secara berbeda antar satu manusia dengan manusia lainnya. Pada proses awal pertumbuhan tidak banyak perbedaan namun pada tahap akhir banyak terdapat perbedaan antar manusia.percepatan proses pertumbuhan antara laki-laki dan wanita:
A.      Bagi remaja laki-laki permulaan percepatan permulaan pertumbuhan berbeda dan mulai pada kisaran usia 10,5 tahun dan 16 tahun
B.      Bagi remaja perempuan , percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun , puncak pertumbuhan fisik dicapai pada usia 12 tahun yakni bertambah antara 6-11 cm
b.proses kematangan social
            Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu. Kematangan seksual remaja berjalan secara individual , sehingga tidak mungkin dapat ditetapkan standardnya dan hanya dapat diberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja.
            Ada tiga criteria yang membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan , yaitu dalam hal:
1.kriteria kematangan seksual
            Kriteria kematangan seksual sangat jelas tampak pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal itu tampak dari peristiwa Menarche atau menstruasi sebagai tanda permulaan pubertas bagi seorang perempuan. Menarche sendiri menjadi ukuran yang baik karena hal itu menentukan salah satu ciri kematangan seksual yang pokok , karena menjadi disposisi untuk kosep hamil dan melahirkan dan juga menarche menjadi manifestasi yang jelas dari identitas seorang wanita.
            Sedangkan pada anak laki-laki terdapat peristiwa ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki pada permulannya masih sangat sedikit , sehingga tidak jelas. Sering dipakai percepatan pertumbuhan sebagai criteria penetapan titik awal remaja , karena diketahui adanya korelasi antara percepatan pertumbuhan itu dengan tanda-tanda kelamin sekunder maupun primer.
2.Permulaan kematangan seksual
            Permulaan kematangan seksual pada wanita , 2 tahun lebih cepat daripada laki-laki. Menarche pada perempuan sebagai tanda kematangan seksual terjadi pada usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara usia 10 sampai 16,5 tahun yaitu kira-kira satu tahun sesudah dilaluinya percepatan pertumbuhan
            Pada anak laki-laki terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih umur 14 tahun). Namun ejakulasi pertama mendahului puncak percepatan perkembangan , tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
3.Urutan gejala-gejala kematangan seksual
            Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin sekunder dengan tumbunya payudara yang tampak dan bagian putting susu yang mencuat yang mulai tampak pada usia 8 sampai 13 tahun. Pada stadium menjelang menarche , jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh dan memperoleh bentuknya ketika menjelang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan adanya pembengkakan sedang produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan sebagai akibat reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis
            Pada anak laki-laki kematangan seksual dimulai dengan pertumbuhan testes pada umur 9,5 tahun sampai 13,5 tahun dan berakhir pada usia 13,5 tahun sampai dengan usia 17 tahun. Pada usia 15-16 tahun pada anak laki-laki dan perempuan , pangkal tenggorokan mulai membesar dan mengakibatkan perubahan pita suara yang mana pada anak laki-laki menjadi lebih berat sedang pada anak perempuan mengakibatkan suaranya lebih nyaring. Pada anak laki-laki karena perubahan anatomi yang lebih cepat dari pada urat syaraf menyebabkan terjadinya suara-suara yang tinggi diantara suara yang berat
            Selain itu perubahan pada bentuk tubuh juga terjadi dimana hal ini terlihat jelas pada anak laki-laki yang mana terjadi penguatan urat daging dan otot dan juga pertumbuhan kekuatan otot yang mencapai puncaknya pada usia 15-16 tahun yang mana urat-urat daging tumbuh bersama kerangka dimana saat kerangka mencapai puncak pertumbuhan maka urat daging mencapai penguatan yang menyebabkan pertambahan kekuatan.



2.3 Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh
            Pada masa anak-anak , bentuk tubuh mereka tidak terlalu tampak perbedaannya , namun pada masa akhir kanak-kanak mulai tampak jelas perbedaannya dimana tubuh anak laki-laki cenderung membentuk tubuh mesamorf (cenderung agak kekar , berat , dan segitiga) sedang anak perempuan cenderung mengarah kebentuk endomorf (gemuk dan berat) atau ke bentuk ektomorf (kurus dan bertulang panjang)
            Pertumbuhan berlangsung normal jika jika system endokrin berfungsi dengan baik. Jika system endokrin kurang baik maka dipastikan pertumbuhan tidak berlangsung normal hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi antara lain:
1.Pengaruh keluarga
            Pengaruh keluarga yaitu terletak pada factor keturunannya , yaitu dilihat dari kondisi orang tuanya yang mana akan membantu menentukan tercapai atau tidaknya perwujudan potensi keturunan yang akan dibawa anak tersebut .
2.pengaruh gizi
            Anak-anak yang memperoleh gizi yang baik akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat menuju taraf remaja dibandingkan anak-anak yang kekurangan gizi.
3.gangguan emosional
            Anak yang mengalami gangguan emosional akan mengakibatkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan yang mengakibatkan berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan di kelenjar pituitary dan mengganggu proses pertembuhan
4.jenis kelamin
            Anak laki-laki memiliki kondisi fisik lebih berat dan lebih tinggi dari perempuan selepas usia 15 tahun. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.
5.status social ekonomi
            Anak-anak dari keluarga dengan ekonomi rendah cenderung lebih kecil daripada anak dari keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik
6.kesehatan
            Anak-anak yang sehat dan jarang sakit , biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari pada anak yang sering sakit.
 7.pengaruh bentuk tubuh
            Bangun/bentuk tubuh , apakah mesamorf , ektomorf , atau endomorf akan sangat mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak
            Selain itu terjadi perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan fisik. Diantara perubahan fisik itu yang besar pengaruhnya pada jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi) , mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (haid dan mimpi basah) , dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
            Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja , yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja , isolasi diri dari pergaulan , perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta ‘’melawan’’ kewenangan dan semacamnya.
            Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok ,pembentukan kelompok olahraga , kegiatan pramuka , dan pembiasaan hidup sehat perlu dikembangkan. Di sekolah , kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler perlu dikembangkan secara terprogam.












BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
            Adapun yang simpulan yang dapat kami tarik dari penjelasan pertumbuhan fisik pada remaja adalah sebagai berikut:
*      Pertumbuhan fisik pasti terjadi dalam setiap kehidupan manusia karena manusia pasti mengalami pertumbuhan dalam kehidupannya hanya saja dalam proses pertumbuhan tersebut ketika  mendekati proses akhir akan memperoleh hasil yang berbeda antar setiap individu tergantung pada hasil proses yang dilaluinya selama masa pertumbuhan
*      Pertumbuhan fisik akan mencapai masa puncaknya pada usia remaja karena pada usia ini merupakan masa lanjutan dari anak-anak menjelang dewasa dan pada masa remaja organ-organ reproduksi mulai aktif terutama memasuki usia remaja dan akan mencapai keadaan sempurna di pertengahan usia remaja sedangkan masa puncak perkembangan tubuh terjadi pada usia menjelang remaja dan akan berhenti pada saat mendekati usia dewasa
*      Pertumbuhan fisik antara laki-laki dan wanita berbeda hal ini disebabkan perbedaan fisik dan anatomi antara laki-laki dan wanita serta ditandai perbedaan bentuk tulang dan otot antara laki-laki dan wanita
*      Pertumbuhan fisik memiliki factor-faktor yang mempengaruhi yaitu: keluarga , gizi , emosional , jenis kelamin , dan kesehatan dari remaja tersebut.









3.2 Saran
            Adapun saran yang dapat kami berikan berdasarkan penjelasan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
*       Hendaknya para remaja mencari dan menambah pengetahuannya mengenai pertumbuhan fisiknya agar ia dapat menyikapi pertumbuhan fisiknya agar dapat mengambil langkah dan kegiatan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan fisiknya
*       Hendaknya para orang tua juga dapat menambah pengetahuan mereka tentang pertumbuhan fisik agar dapat membimbing sang anak dalam menghadapi pertumbuhan fisik sehingga anak tidak gegabah dalam menghadapi pertumbuhan fisiknya
*       Hendaknya pengawasan pada remaja ditingkatkan karena mereka tentunya akan menjumpai berbagai pengalaman yang berbeda selama pertumbuhan fisiknya yang mana jika hal itu tidak diawasi maka dikhawatirkan remaja terjerumus ke jalan yang salah















DAFTAR PUSTAKA
Sunarto dan hartono,agung. perkembangan peserta didik. Jakarta:PT.Rineka cipta.2008
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar