Jumat, 02 Desember 2011

agama sebagai sumber moral di bumi

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Moral merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan moral semua kehidupan manusia menjadi aman , makmur , dan mampu mewujudkan segala bentuk kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat.moral sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘’mores’’ yang berarti adat istiadat , nilai-nilai yang indah dalam masyarakat sehingga dapat di artikan bahwa moral adalah adat istiadat masyarakat  dan diterima oleh masyarakat sehingga apabila nilai tersebut dapat diterapkan dalam masyarakat maka dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat.perumpamaan moral dalam masyarakat adalah:
 "if religion without morality lacks a solid earth to walk on, morality without religion lacks a wide heaven to breath in".(Jika agama tanpa moralitas, kekurangan tanah untuk berjalan diatasnya, jika moralitas tanpa agama, kekurangan surga langit untuk bernafas).
Kata-kata Prof. John Oman yang di kutip oleh Dr. Faisal Ismail diatas mengajak kepada kita untuk menilik kembali terhadap pandangan kita yang selama ini kita pegang khususnya dalam hal memperbincangkan dalam kemajuan suatu bangsa.Kemajuan suatu bangsa tak hanya di ukur melalui patokan kemajuan teknologinya dan GNP nya semata tetapi juga harus dilihat kelakuan masyarakatnya seperti yang tertulis dalam syairnya Ahmad Syangu, "sesungguhnya ini suatu bangsa terletak pada akhlaknya, jika akhlak mereka bejat hancurlah bangsa itu".
Maka jika akhlak suatu bangsa tidak terurus dan tidak mengalami pembinaan yang memadai dari masyarakat  maka masyarakat itu walaupun semakin maju peradaban mereka namun dalam kehidupan social mereka akan kacau balau , hal ini dapat kita lihat pada Negara-negara di belahan bumi barat yang menganut paham sekuler yang menyepelekan agama maka tidak heran jika di Negara tersebut kejahatan seperti perampokan  , perzinahan , penyalahgunaan narkoba , dan juga tekanan ppsikologis yang mengakibatkan banyaknya angka bunuh diri di Negara-negara belahan barat serta penyebaran penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS yang sangat mematikan cukuplah menjadi gambaran bagi kita melihat masyarakat yang menyepelekan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar1.1:al-qur’an kitab suci umat islam
Menghadapi hal tersebut agama islam merupakan sumber nilai-nilai moral islam. Nilai moral dalam islam sangat di junjung tinggi dan ditempatkan pada kursi agung.Karena moral merupakan elemen penting dalam membentuk peradaban. Nabi Muhammad di utus kedunia tak sebatas menyampaikan risalah ketauhidan semata melainkan menyampaikan pesan-pesan moral yang hasanah.("tiadalah Kami mengutus kamu(Muhammad)melainkan bagi rahmat semesta alam. Aku di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia.) sehingga dengan adanya ajaran islam maka kerusakan moral setidaknya dapat dikurangi dengan adanya nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al-qur’an yang merupakan kitab suci umat islam mampu mengajarkan manusia mana yang merupakan nilai yang baik dan mana yang merupakan nilai yang buruk bagi kehidupan manusia.
Dengan adanya moral yang merupakan adat yang bersifat universal yang berlaku bagi semua golongan dan lapisan dalam masyarakat sehingga ajaran islam yang sangat sempurna yang terkandung dalam kitab suci al-qur’an diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan manusia maka kerusakan moral yang sedang melanda dunia sangat ini seharusnya dapat diatasi dan dicarikan solusinya berdasarkan ajaran islam
Namun , dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat di era modern ini agama kurang di anggap sebagai sebuah hal yang penting terutama di masyarakat industri yang menjadikan uang sebagai tuhan nya maka nilai-nilai moral yang bersumber dari ajaran agama dianggap tidak penting namun hal-hal yang berkaitan dengan cara memperoleh uang dan kekayaan menjadi norma yang dianut dalam masyarakat  industry dan modern saat ini. Agama hanya dianggap perlu jika ada yang mati ataupun menikah baru mereka menggunakan ajaran-ajaran moral yang terkandung di dalam ajaran agama.





masalah
            Adapun masalah yang timbul dalam pernyataan ‘’agama sebagai sumber moral’’:
*       Bahwa masyarakat pada saat ini sudah tidak lagi mengutamakan pendidikan moral
*       Bahwa peran agama saat ini sudah kurang dipahami masyarakat karena masyarakat sudah tidak menjadikan ajaran agama lagi sebagai pedoman hidup
*       Penegakan ajaran moral oleh sebagian masyarakat saat ini tidak lagi mengutamakan ajaran agama , namun berdasarkan hokum buatan manusia yang tidak berdasarkan ajaran agama
BATASAN MASALAH
            Adapun masalah yang dihadapi begitu banyak , sehingga penulis membatasi pembahasan makalah ini pada pengertian ‘’agama sebagai sumber moral’’ dan segala penjelasan mengenai ‘’agama sebagai sumber moral’’.
Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah metode penulisan objektif praktis yaitu metode penulisan yang tidak lepas dari buku-buku yang menjadi sumber referensi.











BAB 2
ISI
SEJAK masa kenabian sampai saat ini, Islam tetap diakui sebagai ajaran (risalah) agama yang sangat compatible dengan cita-cita kemajuan ilmu pengetahuan dan pembentukan peradaban ummat. Di pandang dari segi teologis, Islam memiliki sistem ketuhanan yang sempurna, yang mengatur kehidupan alam semesta ini secara totalitas. Singkatnya, kehadiran Islam selain mengajarkan bagaimana membangun transendensi yang kokoh, tetapi juga memberi implikasi praksis-empiris, yakni membawa misi kerahmatan bagi semesta alam.salah satu misi kerahmatan islam kandungan di dalam al-qur’an dan allah menjamin isi kandungan al-qur’an. . Ajaran agama sebagai mana diketahui sebagian besar menjadi sumber dari ajaran moral dalam suatu kelompok , moral sendiri adalah suatu ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Seseorang dianggap bermoral apabila sikap hidupnya sesuai dengan adat yang berlaku di masyarakat dimana ia berada dan menurut ajaran agama terutama islam bahwa pada dasarnya manusia itu adalah makhluk bermoral dan etis yang berarti bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi makhluk yang bermoral yang nilai kehidupannya penuh dengan nilai-nilai atau norma-norma sehingga tidak salah bahwa agama menjadi sumber utama ajaran moral dalam masyarakat apalagi ajaran agama terutama islam adalah benar dan allah menjamin kebenaran sesuai dengan:
Firman allah dalam qs.al-baqarah ayat 2:
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنْ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah berasal dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu meragukannya”
                       
Sehingga agama mampu menjadi sumber moral dalam kehidupan manusia sekaligus memberikan solusi dalam kehidupan manusia  ketika mereka menghadapi kegagalan maupun ujian dalam mengarungi kehidupan mereka sekaligus membangun nilai yang kokoh bagi kehidupan manusia sekaligus juga member implikasi praksis-empiris dalam kehidupan manusia berupa konsep rahmatan lil alamin , rahmat bagi seluruh alam semesta tidak hanya bagi umat muslim saja melainkan bagi seluruh umat manusia di permukaan bumi , bukan hanya islam tetapi juga bagi umat non-muslim.
 Gambar1.2:, salah satu moral dalam islam.
Salah satu bentuk aplikasi dari moral islam adalah Norma , norma islam tersebut bersumber dari kandungan al-qur’an yang merupakan kitab suci umat islam yang mengatur segala norma kehidupan umat islam seperti norma ketuhanan , norma kesusilaan , norma pergaulan , dan juga mengatur pola keseharian masyarakat seperti tata cara perkawinan , hukum pewarisan dalam kelurga , dan juga sanksi-sanksi bagi pelanggar norma yang terdapat di dalam al-qur’an.
Namun secara factual penerapan norma-norma islam terjadi pemahaman secara parsial yang mengakibatkan umat islam terjebak dalam dataran yang normative , eskatologis , dan berlawanan dalam penerapannya sehingga hal itu membuat umat islam melenceng dari norma-norma islam dalam al-qur’an sehingga memunculkan reaksi keras dari masyarakat islam. Reaksi masyarakat itu pun tidak tersalurkan sejara wajar sehingga membentuk kelompok islam menyimpang seperti islam liberal yang meresahkan saat ini.
Sebagaimana digagas oleh para ilmuan Muslim terdahulu, kita dapat menjumpai sebuah termenologi "ideal moral" dan "legal formal" untuk merumuskan tabiat keberagamaan dalam sumber ajaran Islam. Term pertama, menunjuk pada pesan moral dan nilai kemanusiaan yang terdapat dalam ajaran, sedang kedua pada tampilan dan cenderung bernuansa baku dari pelaksanaan ajarannya. Untuk term yang pertama dapat diterima, namun term kedua terdapat banyak yang keberatan
Pada gagasan pertama yaitu ‘’ideal moral’’ yaitu pembentukan moral yang ideal dalam kehidupan umat islam yang mana sumber moral tersebut berasal dari dua pegangan utama umat islam yaitu berupa al-qur’an dan hadits yang mana kandungan dari kedua sumber tersebut dijadikan sebagai pegangan dan tuntunan dalam membentuk dan membangun norma di tengah kehidupan masyarakat islam.
Pada gagasan kedua banyak mengalami penolakan disebabkan pembangunan norma masyarakat tidak bersumber dari ajaran islam melainkan hokum formal atau hokum buatan manusia yang sumbernya tidak hanya dari al-qur’an namun juga dari nilai-nilai masyarakat yang beberapa bagian diantaranya bertentangan dengan ajaran islam sehingga banyak para ulama menolak konsep kedua ini sebagai bentuk norma dalam umat islam.
Di dalam ajaran islam sendiri bagaimanapun cara pembentukan moral di masyarakat posisi moral sendiri di tempatkan pada kedudukan yang paling tinggi karena misi kerasulan Nabi Muhammad SAW tidak hanya membawa perintah agama dan mengajarkan iilmu tauhid namun juga untuk mengubah akhlak umat manusia yang benar-benar merosot pada saat itu menjadi manusia yang penuh adab dan mampu membentuk sebuah peradaban yang maju seperti umayyah dan abbassiyah yang bahkan menjadi peradaban yang sangat maju , modern , dan mampu menghasilkan penemuan-penemuan hebat di tengah-tengah masyarakat. Hal itu terjadi karena masyarakat pada saat itu benar-benar menjalankan norma yang diajarkan oleh nabi Muhammad saw.
Karena itulah islam sangat mengutamakan pembentukan moral dalam suatu peradaban karena moral merupakan penentu warna suatu peradaban manusia , karena walau sangat majunya suatu peradaban tampa diiringi oleh nilai moral yang kuat pasti suatu saat peradaban itu akan hancur namun apabila melakukan yang sebaliknya maka dapat dipastikan bahwa peradaban itu akan maju dan berkembang secara pesat , peradaban yang berkembang secara isalami dan berdasarkan nilai moral yang kuat maka akan menghasilkan masyarakat yang cerdas dan mampu menggunakan akalnya dalam memahami segala ciptaan allah swt.
gambar1.3:belajarmengaji , langkah pengenalan moral
Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa agama sebagai sumber moral karena agama mengajarkan semua nilai ketuhanan yang ada di dalam kitab suci beserta larangan dan perintahnya yang apabila dituruti maka kita akan mendapatkan balasan yang sesuai selain itu moral islam menanamkan pada diri manusia untuk menggunakan akal dan hati untuk melaksanakan suatu hal yang menjadi pandangan (persepsi) yang mampu menjadi pegangan dalam kehidupan manusia , manusia yang tidak memiliki pemahaman yang kuat  itulah manusia yang terjerumus kedalam sifat munafik , pragmatis , hedonis , sekuler , bahkan sifat atheis

BENTUK-BENTUK AJARAN MORAL DALAM AL-QUR’AN
            Di dalam kitab suci al-qur’an banyak terdapat dalil-dalil yang menjadi sumber nilai moral yang ada di dalam masyarakat  antara lain kejujuran , belas kasihan , peduli , kekeluargaan dan banyak lagi adapun dalil-dalil al-qur’an yang menjadi sumber ajaran moral dalam masyarakat antara lain:
1.Surah an-nahl ayat 114

            Artinya: maka makanlah dari apa yang allah telah berikan kepadamu makanan yang halal dan baik dan bersyukurlah kamu akan nikmat allah , jika kamu benar-benar beribadah kepadanya
Ayat ini jelas menyatakan kewajiban kita untuk memakan makanan yang halal dan baik , hal ini mengisyaratkan suatu nilai moral karena makanan yang baik tidak hanya zatnya namun juga bagaimana cara kita memperolehnya sehingga kita harus menghindari perbuatan-perbuatan tercela agar zat makanan halal di dalam tubuh kita , dengan menghindari perbuatan tercela maka ketertiban dan keamanan dapat diwujudkan dalam masyarakat.
2.Surah al-isra’ ayat 26-27



            Artinya:26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya , kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
                        27. sesungguhnya pemboros-pemboros itu saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada tuhannya.
            Ayat ini menjadi dalil untuk menghindari sifat boros , sifat boros termasuk sifat amoral dan sangat dihindari karena akan membawa kerugian dalam kehidupan manusia dan allah pun sangat membenci sifat ini sampai dalam dalilnya allah pun mengibaratkan orang yang bersifat boros sebagai saudara syaitan , makhluk allah yang sangat durhaka dan sudah pasti adalah penghuni neraka. Dan hikmah dari pelarangan sifat boros ini adalah agar manusia cermat dalam mengeluarkan hartanya dan mampu mendapat kebutuhannya secara cepat dan tepat.
3.surah al-isra’ ayat 29 dan 30



            Artinya(29) dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
                        (30) Sesungguhnya tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang ia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya dia maha mengetahui lagi maha melihat akan hamba-hambanya.
            Di dalam ayat ini terkandung nilai moral agar agar kita hendaknya jangan pelit dan kikir dalam pergaulan masyarakat , namun kita jangan juga terlalu sering meminta-minta karena akibat perbuatan itu harag diri kita menjadi turun dan dihina dalam lingkungan pergaulan sedang apabila kita terlalu kikir maka kita tersisih dalam masyarakat dan dijauhi oleh orang-orang namun yang paling penting kedua sifat ini akan membawa kita ke dalam jurang api neraka.
4.al-hadits



            Artinya: dari miqdad bin ma’di karib berkata : aku mendengar rasullulah saw bersabda: tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan hendaklah perut diisi sepertiganya dengan makanan , sepertiganya dengan air , sepertiganya lagi dengan udara (bernapas).(HR.Imam Tirmidzi)
            Dalam hadits ini terdapat suatu nilai moral untuk makan makanan secara sehat sesuai dengan anjuran hadits di atas karena rasullulah menyatakan bahwa tergolong suatu kejahatan apabila seseorang memadati perutnya dengan makanan sedang yang sebaiknya kita makan makanan yang secukupnya , minum yang secukupnya , bernafas yang secukupnya. Hadits ini apabila kita kaji lebih dalam mengajarkan kita untuk hidup sederhana yaitu suatu kehidupan yang tidak menderita namun cukup untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebih-lebihan dan melampaui batas. Nilai kesederhanaan ini termasuk nilai moral yang langka saat ini di tengah kehidupan modern yang penuh kemewahan dan individualistic.
















BAB 3
PENUTUP
            Adapun sebagai penutup dari makalah ini , saya dapat menarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:
Kesimpulan
v  Bahwa pada hakekatnya agama terutama islam merupakan sumber moral utama dalam kehidupan bermasyarakat karena di dalam agama di ajarkan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk dan apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan.
v  Dalam pembangunan suatu peradaban pembangunan moral sangatlah mutlak karena suatu pembangunan tanpa moral yang kuat akan hanya membawa pembangunan itu kepada suatu kehancuran.
v  Manusia harus memiliki moral yang kuat karena tanpa moral yang kuat manusia itu akan hancur dan hanya menjadi pengikut dari paham-paham yang menyimpang di dunia ini
v  Dalam agama islam ajaran tentang moral telah terdapat di dalam al-qur’an dan telah menjadi inti dari penyebaran agama islam
Saran
·         Dalam pendidikan hendaknya tidak hanya ditanamkan hanya pengajaran tentang ilmi-ilmu ilmiah tapi juga yang paling penting adalah penanaman moral pada peserta didik
·         Dalam pembahasan moral hendaknya dibahas secara tuntas namun mudah dijangkau dalam pemikiran sehingga tidak tumbuh tindakan-tindakan yang tidak benar mengatasnamakan moral
·         Moral hendaknya tidak hanya dipelajari saja namun oleh para pengajarnya hendaknya menunjukkan sifat yang bermoral pula.





DAFTAR PUSTAKA
Azra,azyumardi dkk.2002.buku teks pendidikan agama islam pada perguruan tinggi.Jakarta:Dirjen perguruan tinggi agama islam
Guru bina pai Madrasah Aliyah , team.2008. modul Qur’an hadits al-hikmah kelas XI MA. Sragen :Akik pustaka



1 komentar:

  1. terima kasih banyak artikel nya . sangat inspiratif banget kali ini saya mulai memahami agama adalah sumber moral yang paling utama

    BalasHapus