Minggu, 12 Mei 2013

standard dan Evaluasi Bimbingan dan Konseling


2. Standard dan bentuk Evaluasi BK
            Dalam melaksanakan evaluasi dan Akuntabilitas Bimbingan dan Konseling terdapat 30 standard yang harus dipenuhi. 30 standard dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling dibagi ke dalam 4 kelompok standard utama yaitu :
1.      Kelayakan
2.      Kesesusaian
3.      Kemanfaatan
4.      Ketelitian.
Standard Kelayakan
            Dalam penerapan standard kelayakan ini , ada 4 hal yang harus diperhatikan oleh evaluator program dalam melaksanakan proses evaluasi yaitu :
·         Indepedensi program
·         Prosedur yang dijalankan sesuai dengan standard
·         Praktis pelaksanaannya.
·         Dan hasil program tidak membawa dampak negatif pada program itu sendiri.
Setiap proses evaluasi memakai model-model tertentu dan punya prosedur masing-masing dalam menjalankan proses evaluasi program. Dalam melaksanakan evaluasi program para evaluator sering kali bertindak secara paraktis dikarenakan mudah untuk dilaksanakan sehingga para evaluator sering mengabaikan aturan dalam standard kelayakan evaluasi BK. Proses evaluasi yang baik sendiri dilaksanakan pada akhir tahun karena apabila dilaksanakan di pertengahan program dikhawatirkan akan mengganggu jalannya program. Dari proses evaluasi yang memperhatikan standard kelayakan inilah kita dapat melihatkenetralan evaluator dalam memberi nilai berdasarkan keadaan yang telah dilihatnya.
Standard kemanfaatan
            Standard kemanfaatan adalah yaitu pengukuran program dilihat dari manfaat setiap program Bimbingan dan Konseling yang dijalankan kepada klien , orangtua , sekolah , dan masyarakat pengguna program bimbingan dan konseling.
Standard kesesuaian
            Standard kesesuaian adalah standard yang digunakan dalam menilai program dilihat dari kesesuaian program terhadap nilai-nilai yang ada ditengah masyarakat. Hal-hal yang menjadi fokus penilaian dalam standard kesesuaian adalah :
·         Evaluasi tersebut sah sesuai dengan aturan
·         Beretika
·         keJujuran dalam evaluasi
·         kelengkapan evaluasi
·         dan mendukung kepentingan semua pihak yang terlibat dalam evaluasi
Standard ketelitian
            Standard ketelitian adalah penilaian program dilihat dari ketelitian seorang evaluator program dalam melaksanakan proses evaluasi program Bimbingan dan Konseling. Standard-standard yang dilihat dalam standard kelayakan yaitu :
·         evaluator memiliki keahlian
·         keandalan instrumen yang digunakan
·         kehandalan dalam analisis data
·         menggunakan software analisis kualitatif
·         informasi dan penetapan keputusan dilakukan pada setiap tahapan kegiatan evaluasi (perbaikan keputusan jalannya program).

Bentuk evaluasi yang dijalankan pada saat pertengahan program disebut dengan evaluasi proses. Dalam pelaksanaan evaluasi kejujuran sangat penting bagi evaluator karena akan mempengaruhi hasil penilaian evaluasi. Apabila evaluator merasa tidak sanggup lagi menjalankan proses evaluasi maka evaluator dapat mundur di tengah proses jalannya evaluasi jika evaluator merasa tidak ada kecocokan dengan pihak-pihak yang dievaluasi.
Evaluasi Model Bridge
            Evaluasi model Bridge adalah adalah evaluasi yang didesain untuk membantu konselor sekolah dalam merencakan , menerapkan , assesment atau penilaian keefektifan dan pengaruh hasil dari program/layanan yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaannya evaluasi program model bridge dibagi ke dalam 2 siklus yaitu :









Siklus 1
Perencanaanprogram
implementasi
Pengawasan dan penyelarasan
Assesment hasil evaluasi konteks
Siklus 2
Umpan balik
Need Assesment
Evaluasi Program Konseling



 













Penjelasan :
            Kegiatan dalam siklus pertama atau evaluasi program BK adalah :
1.      Perencanaan dan penerapan berbagai strategi, intervensi dan program,
2.      Pengawasan dan penyelarasan program–program dan assessment hasil yang sebelumnya telah teridentifikasi.
Dalam siklus pertama ini terdapat empat tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu :
·         Tahap perencanaan program ,  informasi dikumpulkan selama proses need assessment dan identifikasi tujuan layanan dan setelah itu layanan dan program konseling direncanakan dan dikembangkan.
·         Tahap implementasi program : konselor mulai melakukan program dan layanan. Tahap ini kadang mengacu pada evaluasi formatif karena penyampaian atau pemberian layanan dibentuk dan oleh masukan/input  dari siklus evaluasi konteks.
·         Tahap penyelarasan dan pengawasan program : konselor menentukan apakah sejumlah penyesuaian perlu dilakukan terhadap program atau intervensi berdasarkan data dan umpan balik.
·         Tahap assesment hasil program : konselor mengumpulkan data akhir dan menganalisa data-data tersebut, karena keterbatasan sekolah, maka mungkin perlu berkonsultasi dengan teman sejawat atau supervisor untuk meminta bantuan terkait dengan analisa.
Pada tahap dua terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan yaitu :
·         Mencakup umpan balik dari pihak-pihak terkait dan menggunakan umpan balik tersebut bersama-sama dengan hasil yang diperoleh dari assessment untuk merencanakan program yang berkelanjutan.
·         Need assessment  dilakukan juga selama siklus ini sehingga tujuan yang ingin dicapai program tersebut tetap terikat dengan kebutuhan siswa yang diberi pelayanan.
Evaluasi Model South Carolina
            Evaluasi model south carolina adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai suatu program , aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan , serta pelaksanaan-pelaksanaannya guna membuat keputusan atau mengambil langkah-langkah tertentu di waktu mendatang.evaluasi ini bertujuan untuk mengukur layanan yang diberikan serta luaran yang telah dihasilkan. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan evaluasi model south carolina adalah :
  1.  Menyusun pertanyaan-pertanyaan evaluasi,
  2. Menentukan narasumber/responden evaluasi,
  3. Mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disusun,
  4. Membandingkan dengan standar-standar yang telah ditetapkan,
  5. Membuat kesimpulan,
  6. Mempertimbangkan konteks,
  7. Menyusun rekomendasi, dan
  8. Menjalankan rekomendasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar