SATUAN
KEGIATAN PENDUKUNG
KONFERENSI
KASUS
A.Strategi
Layanan :
Layanan Responsif
B.
Bidang Bimbingan :
Bidang Bimbingan sosial
C.
Jenis kegiatan :
Konferensi kasus
D.
Fungsi kegiatan :
Pengentasan masalah
E.
Tujuan kegiatan
Tujuan
kegiatan yang ingin dicapai adalah mengentaskan masalah agar klien mendapatkan
penanganan yang tepat.
F.
Subjek masalah :
Siswa kelas VIII SMP inisial M-C
G.
Gambaran Masalah
·
Siswi M-C merupakan seorang siswi yang
pindahan yang mana di sekolah asalnya siswi ini tidak naik ke kelas VIII
sehingga ia harus pindah sekolah agar ia dapat naik kelas.
·
Siswi M-C berdasarkan pengamatan
keseharian di kelas sering tidak mau berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya
dan lebih banyak diam sehingga terlihat seperti menyimpan suatu beban yang
sangat berat di dalam dirinya.
·
Siswi M-C selama 3 bulan masa bersekolah
di Semester 1 sering tidak hadir tanpa memiliki alasan yang jelas ke sekolah.
Dalam seminggu siswa M-C hanya masuk ke dalam kelas pada setiap senin, selasa,
dan rabu sedangkan sisa hari lainnya siswi ini sering tidak masuk sekolah.
·
Nilai-nilai yang diperoleh siswi M-C
selama 3 bulan masa sekolah sering mendapat nilai dibawah Standard KKM baik itu
dalam hasil tugas, pekerjaan rumah, dan ulangan harian di sekolah.
·
Orangtua siswi M-C kurang memiliki
perhatian terhadap kegiatan belajar anaknya hal ini dikarenakan mereka sangat
sibuk mencari nafkah untuk anaknya dan di rumah siswi M-C tidak mendapat
bantuan dalam kegiatan belajar.
·
Saat pelajaran Bahasa Indonesia didapati
suatu fakta, bahwa siswi M-C mengalami gangguan belajar karena dirinya tidak
mampu memahami makna yang terkandung dalam suatu kalimat didalam buku teks
bacaan. Hal ini mengakibatkan siswi M-C tidak mampu memahami materi pelajaran
yang diajarkan guru di depan kelas.
H.
Tempat Penyelenggaraan : Ruang Konseling
I.
Waktu :
30 Oktober 2013
J.
Penyelenggara kegiatan :
Guru Pembimbing
K.
Pihak yang terlibat
·
Kepala sekolah
·
Guru pembimbing/konselor
·
Wali kelas
·
Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
·
Orangtua siswi M-C
·
Kakak siswi M-C
·
Psikolog
L.
Bahan dan Keterangan :
data konseling, daftar nilai, dan absen sekolah
M.
Penggunaan hasil konferensi
Hasil
dari kegiatan konferensi kasus ini akan digunakan sebagai bahan-bahan
pertimbangan pengentasan masalah yang dialami oleh Konseli.
N.
Rencana penilaian dan tindak lanjut
Rencana
penilaian dan tindak lanjut yang akan dilakukan dari hasil kegiatan konferensi
kasus ini adalah :
·
Banyaknya kegiatan yang dilakukan dan
mutu kegiatan yang diperoleh
·
Intensitas program pengentasan masalah
·
Keterbukaan masing-masing peserta
konferensi.
O.
Catatan Khusus
·
Kegiatan konferensi kasus ini terlebih
dahulu sudah mendapatkan izin dan persetujuan dari siswi klien.
·
Hasil dari kegiatan konferensi kasus ini
akan dimasukkan ke dalam himpunan data pribadi klien.
SKENARIO
KONFERENSI KASUS
KEPALA
SEKOLAH : Zelmi Anggraini , M.Pd
Konselor : Reno Agung
Laksono, S.Pd.Kons
Wali
kelas :
Baniah Barizah, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia : Putri Biyani,S.Pd
Psikolog : Afrida
Martiana, S.Psi
Orang
tua : Irfan
Nur Hidayat
Kakak :
Novita
Konselor
:
Assalamualaikumwarahmatulahiwabarokatuh
terima kasih Saya ucapkan kepada Saudara sekalian karena telah mau memenuhi
undangan untuk menghadiri konferensi kasus kali ini. Kegiatan konferensi kasus
kita kali ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan juga solusi
yang tepat untuk menangani kasus yang dialami oleh salah satu siswi kita dengan
inisial M-C dari kelas VIII. Adapun gambaran masalah dialami oleh siswi ini
adalah :
·
Siswi M-C merupakan seorang siswi yang
pindahan yang mana di sekolah asalnya siswi ini tidak naik ke kelas VIII
sehingga ia harus pindah sekolah agar ia dapat naik kelas.
·
Siswi M-C berdasarkan pengamatan
keseharian di kelas sering tidak mau berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya
dan lebih banyak diam sehingga terlihat seperti menyimpan suatu beban yang
sangat berat di dalam dirinya.
·
Siswi M-C selama 3 bulan masa bersekolah
di Semester 1 sering tidak hadir tanpa memiliki alasan yang jelas ke sekolah.
Dalam seminggu siswa M-C hanya masuk ke dalam kelas pada setiap senin, selasa,
dan rabu sedangkan sisa hari lainnya siswi ini sering tidak masuk sekolah.
·
Nilai-nilai yang diperoleh siswi M-C
selama 3 bulan masa sekolah sering mendapat nilai dibawah Standard KKM baik itu
dalam hasil tugas, pekerjaan rumah, dan ulangan harian di sekolah.
·
Orangtua siswi M-C kurang memiliki
perhatian terhadap kegiatan belajar anaknya hal ini dikarenakan mereka sangat
sibuk mencari nafkah untuk anaknya dan di rumah siswi M-C tidak mendapat bantuan
dalam kegiatan belajar.
·
Saat pelajaran Bahasa Indonesia didapati
suatu fakta, bahwa siswi M-C mengalami gangguan belajar karena dirinya tidak
mampu memahami makna yang terkandung dalam suatu kalimat didalam buku teks
bacaan. Hal ini mengakibatkan siswi M-C tidak mampu memahami materi pelajaran
yang diajarkan guru di depan kelas.
Kemudian Saya melakukan observasi
terhadap kegiatan M-C selama di kelas dan Saya mendapati hasil sebagai berikut
:
Siswi
ini ketika jam pelajaran berlangsung lebih banyak diam dan tidak aktif untuk
berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Ketika guru yang mengajar didepan kelas
bertanya ia banyak diam dan tidak bisa menjawab. Dalam interaksi didalam kelas
Siswi ini juga tidak terlalu sering berbicara dengan teman sekelasnya sehingga
ia tidak terlalu sering mendapatkan bantuan dari teman sekelasnya ketika
pelajaran berlangsung. Selain itu dalam pengamatan Saya terlihat bahwa Siswi
ini ekspressi wajahnya terlihat sangat frustasi dan memendam kekecewaan yang
berat terhadap keadaan yang dialaminya saat selain itu dalam pengamatan saya
dalam satu minggu Siswi M-C ini hanya hadir saat hari Senin, Selasa, dan Rabu
sedangkan 3 berikutnya siswi ini selalu tidak hadir di Sekolah.
Baiklah
sekarang diantara Bapak dan Ibu adakah yang ingin menyampaikan pendapatnya ?
Kepala
Sekolah :
Baiklah
Saya ingin memberikan pendapat Saya terlebih dahulu, Ketika Saya menerima Siswi
ini masuk ke Sekolah ini Saya sudah mendapati fakta bahwa Siswi ini tidak naik
kelas dengan catatan khusus yaitu harus pindah ke sekolah lain. untuk nilai
raport-nya saat masuk ke sekolah ini nilai raport-nya sudah memenuhi standard
KKM setiap mata pelajaran sehingga saya tidak memiliki alasan untuk menolak
siswa tersebut karena telah memenuhi syarat untuk diterima di Sekolah ini.
Konselor
:
Baik terima
kasih kepada Ibu , Sekarang kita akan mendengar penuturan dari Wali kelas di
kelas M-C tentang perilaku M-C. Silahkan ibu ?
Wali
Kelas :
Baiklah
terima kasih Bapak, Saya perkenalkan diri saya Dahulu nama Saya Baniah Barizah
saya wali kelas VIII dan merupakan orang tua siswa M-C di sekolah. Dalam
pengamatan saya sehari-hari M-C merupakan siswa yang cukup baik dan tidak
membuat hal-hal yang aneh saat berada di sekolah. Memang Saya sering mendengar
keluhan-keluhan dari guru mata pelajaran bahwa siswi ini sangat pendiam saat di
dalam kelas dan juga tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Namun saya katakan bahwa mungkin dia sedang dalam masa penyesuaian karena baru
pindah ke Sekolah baru, akan tetapi sudah 3 bulan sejak masa sekolah dimulai
keluhan-keluhan guru terus berlanjut dan bahkan sebagian dari mereka malah
meminta Saya untuk menasehati siswi ini secara lebih mendalam. Selain itu
teman-teman sekelas M-C juga sering melaporkan kepada saya bahwa M-C jarang
sekali berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, banyak diam dan jarang
bicara saat di dalam kelas, dan sering tidak masuk sekolah dengan alasan yang
jelas.
Konselor
:
Baiklah terima
kasih Ibu, sekarang kita akan mendengar informasi dari perwakilan guru mata
pelajaran yang mengajar di kelas VIII tentang siswi M-C. Silahkan ibu ?
Guru
Bahasa Indonesia :
Baiklah
Saya perkenalkan diri Saya dahulu, Nama saya Putri Biyani saya biasa dipanggil
Ibu Putri dan mata pelajaran yang saya ajarkan di kelas M-C adalah mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Disini saya memberikan informasi bahwa saya
mendapati fakta bahwa M-C sangat lambat memahami arti dalam sebuah kalimat. Hal
ini terbukti ketika saya mengambil nilai praktek kompetensi membaca dan
memahami ia tidak mampu memahami maksud kalimat dalam wacana seperti
teman-temannya yang lain sehingga Saya tidak bisa meluluskan M-C untuk
kompetensi tersebut hal ini mengakibatkan M-C sangat malu untuk mengikuti
pelajaran saya. Hal ini semakin terlihat dari kehadiran M-C yang hanya pada
hari senin sampai rabu sedangkan 3 hari lainnya ia tidak hadir ke sekolah. Saya
sendiri memiliki jam mengajar di kelas M-C pada hari kamis dan jum’at sehingga M-C sangat menghindari bertemu
dengan saya dengan tidak hadir di sekolah setiap hari kamis sampai sabtu.
Konselor
:
Baiklah
terima kasih ibu Putri, sekarang kita akan mendengar informasi tentang siswi
M-C dari orangtuanya di rumah. Silahkan kepada Bapak.
Orang
tua :
Baiklah saya
perkenalkan diri saya, Nama saya irfan Nur Hidayat saya biasa dipanggil Bapak
Irfan. Dalam pengamatan saya sehari-hari anak Saya yaitu M-C memiliki perilaku
yang biasa dan normal sebagaimana anak-anak lainnya di rumah, hanya saja anak
saya ini orangnya sedikit pendiam dan tidak terlalu banyak berbicara baik
kepada Saya ataupun kepada ibunya. Dalam pengamatan saya juga Anak ini jarang
belajar saat di rumah dan ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menonton
televisi atau mengasuh adik bungsunya yang berusia 3 tahun. Saya sendiri hanya
bisa memperhatikan anak saya hanya pada malam hari Karena saya baru pulang dari
pekerjaan saya sekitar pukul 7 malam sehingga saya hanya bisa memperhatikan
anak saya hanya pada malam hari. Dan dalam pengamatan saya anak saya di rumah
tidak pernah membuat PR yang diberikan oleh guru.
Konselor
:
Baiklah
terima kasih bapak, sekarang saya ingin mendengar informasi tentang M-C dari
sudut pandang Saudara M-C, kepada kakak dari M-C saya persilahkan.
Kakak
M-C :
Baiklah terlebih
dahulu saya memperkenalkan diri dahulu. Nama saya Novita saya anak tertua dalam
keluarga dan dalam hal ini kakak dari M-C. Adik saya inisehari-hari di rumah
seperti yang dijelaskan oleh ayah saya orangnya memang pendiam dan tidak
terlalu banyak bicara. Adik saya ini juga sangat jarang membuat pekerjaan rumah
dari sekolah. Namun saat ia sedang mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah ia
selalu bertanya dan meminta penjelasan dari saya tentang maksud soal yang ia
kerjakan. Saya sendiri heran kenapa di usianya yang hampir 14 tahun namun tidak
mampu memahami sendiri maksud dari soal yang dikerjakannya. Di rumah sendiri
ketika sedang belajar Adik saya memang sering diperintah sama ibu untuk menjaga
adik bungsu laki-laki kami yang berusia 3 tahun sehingga ketika sudah disuruh
untuk menjaga adik bungsu kami, M-C mengurungkan niatnya untuk belajar dan
memilih menjaga adik kami. Setahu saya lagi setiap hari M-C pergi ke sekolah
karena saya yang mengantarnya setiap pagi, hanya saja saya tidak mengantarnya
sampai pagar sekolah tetapi batas gang depan sekolah karena saya harus segera
ke kampus untuk mengikuti kuliah.
Konselor
:
Baiklah terima
kasih atas informasi dari saudari Novita, sekarang kita akan mendengarkan
informasi dari psikolog tentang masalah yang dialami oleh M-C kapada ibu saya
persilahkan.
Psikolog
:
Baiklah terima
kasih pak atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti kegiatan
konferensi kasus ini. Saya perkenalkan diri terlebih dahulu nama saya Afrida
Martiana, saya biasa dipanggil Ana, dan saat ini saya merupakan seorang
psikolog yang bertugas di salah satu lembaga bimbingan belajar di Kota
Bengkulu. Berdasarkan semua informasi yang saya dengar dari bapak dan ibu
sekalian dapat saya simpulkan bahwa siswi dengan inisial M-C ini mengalami
semacam gangguan belajar yang dikenal sebagai diseleksia. Gangguan ini terjadi
pada kemampuan siswa untuk membaca. Dalam kasus M-C ini gejala disleksia yang
ditunjukkannya terjadi pada karakterisitik kekeliruan pemahaman karena M-C
menurut informasi dari guru Bahasa Indonesia mampu membaca akan tetapi ia tidak
dapat memahami apa yang dimaksud dalam bacaan yang sedang ia baca. Jadi M-C
dapat dikategorikan mengalami gangguan belajar dan harus dibantu untuk
mengatasinya.
Konselor
:
Baiklah kita
sudah mendengar semua infromasi yang dibutuhkan dan dari semua informasi dapat
disimpulkan sebagai berikut : M-C merupakan seorang siswi pindahan yang
disebabkan karena syarat untuk naik kelas, M-C dikelas pendiam dan tidak banyak
berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, M-C jarang masuk sekolah, di rumah
ia tidak pernah belajar, M-C gagal dalam ujian membaca, dan kemudian ternyata
M-C mengalami gangguan belajar yang disebut sebagai Disleksia. Menurut saudara
apakah yang akan terjadi bila masalah ini tidak terselesaikan ?
Kepala
Sekolah :
Menurut
saya masalah ini harus segera diselesaikan karena apabila masalah ini tidak
diselesaikan karena apabila masalah ini tidak terselesaikan dengan baik maka
akan menjadi masalah yang akan membawa dampak yang buruk bagi sekolah dan juga
akan membawa dan juga akan menularkan kebiasaan dan kebiasaan buruk yang akan
menular kepada mahasiswa lain. jadi menurut Saya masalah ini harus
terselesaikan dengan baik.
Wali
Kelas :
Menurut saya
masalah ini harus segera diselesaikan sebab kalau tidak diselesaikan masalah
ini akan membuat siswi M-C semakin tertekan dan juga akan membuat siswi
tersebut bukannya semakin bisa diarahkan menjadi lebih baik akan tetapi yang
terjadi justru kondisi yang diterima di sekolah ini akan membuat M-C menjadi
lebih tertekan dan dia akan semakin jauh untuk mencapai cita-citanya.
Guru
Bahasa Indonesia :
Saya
juga setuju akan pendapat dari ibu kepala sekolah dan ibu wali kelas yang pasti
kita harus memikirkan bersama bagaimana menyelesaikan masalah ini.
Konselor
:
Betul semua
tanggapan yang diberikan tepat , sekarang bagaimana tanggapan pak Irfan dan
adek Novita sebagai anggota keluarga M-C.
Orang
tua :
Saya
sangat ingin yang terbaik buat anak saya, tindakan yang bapak atau ibu ambil
asalkan baik dan tepat akan saya terima dan saya menyetujuinya untuk dilakukan
kepada anak saya.
Kakak
M-C :
Saya
sangat ingin yang terbaik bagi adik saya sehingga adik saya dapat mengejar
cita-citanya dan dapat menjadi individu yang lebih baik.
Konselor
:
Baiklah
dalam posisi saya sebagai seorang Konselor langkah pertama yang akan saya
lakukan adalah memberikan konseling-konseling individu kepada M-C untuk
memperbaiki perilaku dan sifatnya selama ini, memberikan layanan informasi dan
penguasaan konten kepada M-C agar ia lebih memahami cara-cara membaca yang baik
dan tepat sehingga keluhan-keluhannya dalam belajar dapat teratasi. Bagaimana
tanggapan bapak dan ibu sekalian.
Wali
kelas :
Saya sangat
setuju dan juga saya akan berusaha untuk lebih dekat dengan M-C dan juga akan
lebih intens untuk memantau siswa ini serta saya akan berpartisipasi kepada
konselor dalam penanganan masalah M-C dengan memberikan akses kepada Konselor
melihat data-data Nilai yang diperoleh
oleh M-C yang diserahkan oleh guru mata pelajaran kepada saya.
Guru
Bahasa Indonesia :
Saya
juga begitu saya akan lebih meningkatkan pelatihan bagi siswa M-C ini terutama
latihan membaca supaya ia lebih terampil dalam melaksanakan kegiatan membaca.
Orangtua
:
Saya
dan anggota keluarga lainnya akan berusaha lebih meningkatkan perhatian kepada
M-C dan akan menyediakan waktu khusus bagi M-C untuk belajar dan membimbingnya
dalam belajar. Selain itu saya juga akan lebih aktif membantu konselor dalam
menangani masalah anak saya.
Konselor
:
Bagaimana dengan
ibu kepala Sekolah, apakah setuju dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan ?
Kepala
Sekolah ;
Saya
menyetujuinya selama langkah penanganan itu baik dan tidak menyusahkan siswa
dan orang tuanya maka saya akan menyetujuinya.
Konselor
:
Bagaimana
dengan langkah-langkah penanganan yang telah di rumuskan ini dalam konferensi
kasus ini Ibu anna ?
Psikolog
:
Saya rasa
langkah penanganan yang diambil telah tepat dan sesuai untuk dilaksanakan
tetapi yang terpenting yang harus kita lakukan adalah membangun kembali rasa
percaya dirinya , memberikan pelatihan yang intens kepada M-C agar ia semakin
terbiasa untuk membaca dan terlatih memahami makna bacaan, dan juga
membangkitkan semangat M-C untuk bersekolah dan bersosialisasi di lingkungan
baru agar ia menjadi lebih betah dan sering hadir di Sekolah.
Konselor
:
Baiklah
kalau begitu untuk pertemuan konferensi kasus kali ini saya rasa sudah cukup
dan saya mengucapkan terima kasih atas perhatian para peserta yang bersedia
hadir dalam kegiatan konferensi kasus hari ini. Semoga hasil dari konferensi
kasus ini dapat mengubah perilaku belajar M-C menjadi lebih baik dan rajin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar