ISU-ISU YANG DIBAWA KE KONSELOR
KARIER
Isu
yang dibawa ke konselor karier
|
Implikasi
bagi konselor karier
|
Dipensiunkan oleh perusahaan bukan
tepat pada waktunya sehingga merasa tidak memiliki arti lagi dalam kehidupan
|
·
Konselor karier membimbing klien
untuk berpikir mengenai keahlian-keahlian apa sajakah yang selama ini
dimiliki oleh klien yang sedemikian lama terpendam oleh beban pekerjaan yang
selama ini terus dikerjakan oleh klien sehingga ia melupakan keahlian yang selama
ini dimilikinya. Setelah konselor mengidentifikasikan keahlian-keahlian
tersebut maka klien dapat diarahkan untuk mengembangkan kembali
keahlian-keahlian tersebut sebagai sarana untuk membuka usaha sendiri.
·
Konselor membangkitkan kembali
rasa percaya diri klien yang turun akibat terkena pensiun dini oleh
perusahaan tempat ia bekerja. Klien yang rasa percaya dirinya turun cenderung
membantah atau menolak saran-saran konselor , untuk mengatasinya konselor
dapat melakukan teknik konfrontasi dalam proses konseling yang mana melalui
teknik konfrontasi ini konselor dapat “menghentakkan” klien untuk sadar atas
potensi diri yang selama ini dimilikinya.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk merumuskan langkah-langkah penggunaan uang pesangon yang diterima dari
perusahaan setelah klien dipensiunkan oleh perusahaan sampai klien dapat
memiliki sumber pendapatannya sendiri sehingga klien tidak menghabiskan uang
pesangon secara sia-sia.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk menyesuaikan gaya hidup dirinya dan keluarganya dikarenakan mereka
tidak lagi memiliki sumber keuangan sebanyak saat klien masih bekerja
sehingga mau tidak mau klien harus melakukan penyesuaian terhadap gaya
hidupnya.
|
Kesulitan menyelesaikan pekerjaan
karena harus hidup sendiri terpisah dari orangtua yang selama ini mengurus
kebutuhan klien.
|
·
Konselor karier memberikan
penguatan kepada klien untuk menumbuhkan rasa percaya diri bahwa ia mampu
untuk menjalani kehidupan mandiri tanpa orangtua dan konselor karier
memberikan reward untuk keberhasilan-keberhasilan klien dalam menyelesaikan
tugas-tugas sehingga klien termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas
kesehariannya secara mandiri.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk mengatur jadwal-jadwal klien untuk mengerjakan pekerjaannya di rumah
sehingga klien dapat menyeimbangkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan dan
beristirahat. Saat klien telah mampu menyeimbangkan waktu kerjanya di rumah ,
maka klien dapat mengurangi rasa stress yang dialaminya dan dapat menyediakan
waktu untuk mempelajari keterampilan-keterampilan rumah tangga yang selama
ini diurus oleh orangtua saat tinggal bersama.
|
Merasa direndahkan partner di tempat
kerja karena klien menderita cedera yang mempengaruhi kondisi fisiknya
|
·
Konselor karier dapat
mengidentifikasikan dimana letak kelemahan-kelemahan klien dalam bekerja
setelah ia menderita cedera yang mengakibatkan klien direndahkan oleh
rekan-rekan kerjanya.
·
Konselor membimbing klien untuk
menyesuaikan kondisi fisiknya yang mengalami cedera terhadap
pekerjaan-pekerjaannya di kantor sehingga klien dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik tanpa menyiksa kondisi fisiknya yang mengalami
cedera dan ia dapat menunjukkan keberhasilan kerjanya kepada rekan-rekan
kerjanya yang sering merendahkannya.
·
Konselor membimbing klien untuk
mensiasati kelemahan-kelemahannya dalam bekerja melalui optimalisasi
keunggulan-keunggulan klien dalam bekerja sehingga melalui keunggulannya
tersebut klien dapat mengatasi kelemahannya bekerja sehingga
pekerjaan-pekerjaan yang selama ini menjadi titik kelemahan klien dapat
diatasi oleh klien.
|
Tidak bisa menerima kritikan yang
diberikan oleh rekan sejawat di kantor
|
·
Konselor karier harus menumbuhkan
rasa percaya diri (self-esteem) pada diri klien sebab penolakan klien atas
kritik yang diberikan oleh rekan kerjanya didasari oleh rendahnya rasa
percaya diri klien. Peningkatan rasa percaya diri pada klien dapat dilakukan
melalui pemberian penguatan (reinforcement) kepada klien. Penguatan yang
diberikan dapat berupa identifikasi kelebihan dan kekurangan klien dan cara
mengatasi kekurangan klien tersebut.
·
Konselor karier dapat membimbing
klien untuk mampu menjadi seorang pendengar yang baik. Hal ini dilakukan
sebab ada sebagian kritik yang sifatnya membangun diri klien. Apabila klien
memiliki kemampuan mendengar yang baik maka isi dari kritikan tersebut dapat
diambil dan dijadikan sarana oleh klien untuk membangun kariernya menjadi
lebih baik lagi.
·
Dalam proses konseling , konselor
karier dapat menggunakan metode Rasional Emotif theraphy untuk melawan
pikiran-pikiran yang tidak logis dalam pikiran klien yang mana pikiran yang
tidak logis tersebut sering menimbulkan prasangka buruk pada rekan kerja
klien sehingga saat rekan kerja klien memberikan kritik maka klien tidak
dapat menerima kritikan tersebut.
|
Klien merasa kariernya tidak
berkembang ditempat kerjanya dan kedudukannya stagnan tidak beranjak dari
perusahaan.
|
·
Konselor karier dapat membimbing
klien untuk mengidentifikasi penyebab tidak berkembangnya karier klien di
perusahaan-perusahaan tempat ia bekerja. Identifikasi ini bertujuan untuk
menemukan masalah-masalah yang menjadi penyebab karier klien tidak berkembang
di perusahaan.
·
Konselor membimbing klien untuk
merumuskan bersama langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah yang dialami oleh klien dalam mengembangkan karier-nya di kantor
sehingga kariernya tidak lagi stagnan di kantor.
·
Konselor karier mengidentifikasi
kebiasaan-kebiasaan dan perilaku keseharian klien yang menyebabkan kariernya
tidak berkembang. Konselor membimbing klien untuk mengubah perilaku
keseharian klien menjadi lebih baik dan terarah sehingga klien dapat menunjukkan
dedikasinya dalam bekerja sehingga kariernya dapat meningkat dengan baik.
|
Klien tidak mampu menyeimbangkan waktu
untuk bekerja dan mengurus anak-anaknya di rumah
|
·
Konselor karier membimbing klien
untuk mengatur pembagian tugas antara dirinya dan pasangannya di rumah dengan
menghilangkan anggapan-anggapan stereotip yang selama ini menganggap bahwa
anak harus diurus oleh perempuan dan laki-laki tabu untuk mengurus rumah
tangga. Konselor membimbing klien untuk mengatur pembagian tugas mana tugas
rumah tangga yang dikerjakan oleh dirinya dan yang mana dikerjakan oleh
pasangannya sehingga klien memiliki waktu untuk bekerja karena sebagian tugas
rumah tangganya ditangani oleh pasangannya sehingga pengerjaan pekerjaan dari
kantor tetap selaras dengan kegiatan mengurus keluarga di rumah.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk melakukan manajemen stress terhadap beban pekerjaannya sehingga stress
akibat pekerjaan tidak mengganggu keseimbangan hubungan klien dengan
keluarga. Manajemen stress dapat diwujudkan dalam bentuk pengaturan waktu
istirahat klien dalam bekerja, pengaturan proporsi kerja yang akan dibawa ke
rumah, dan pengaturan jadwal klien untuk menghabiskan waktu berlibur dengan
keluarga di rumah ke lokasi objek-objek wisata favorit mereka. Pengaturan ini bertujuan untuk meminimalisir
pikiran-pikiran stress yang timbul akibat beban pekerjaan yang dapat
mengganggu keseimbangan hubungan dengan keluarga di rumah.
|
Klien merasa tertekan dengan pekerjaan
yang dipilihnya, karena pekerjaan tersebut bukan atas pilihannya sendiri
tetapi ditentukan oleh orangtuanya.
|
·
Konselor karier membimbing klien
untuk mengungkapkan kemampuan-kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh klien.
Pengungkapan kemampuan-kemampuan sesungguhnya pada diri klien bertujuan untuk
mengetahui kecocokan kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh klien dengan
bidang pekerjaan yang dipilih oleh klien.
·
Konselor karier melakukan
refleksi bersama klien untuk membimbing klien memutuskan apakah bidang
pekerjaan yang selama ini dipilihnya sudah sesuai dengan kemampuan sebenarnya
yang dimiliki atau tidak.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk mampu mengembangkan rasa percaya dirinya (self-estem) atas
kemampuan-kemampuan sesungguhnya yang dimiliki oleh klien sehingga klien
merasa sadar akan kemampuannya dan selanjutnya mengevaluasi dirinya sendiri
apakah ia cocok berada di pekerjaannya atau tidak.
·
Konselor karier membimbing klien
untuk selanjutnya membuat keputusan secara mandiri apakah ia masih akan
bertahan di pekerjaannya atau klien akan meninggalkan pekerjaannya dan
memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya selama ini.
|
Klien mendapat tekanan dari anggota
keluarganya untuk memilih suatu karier tertentu
|
·
Konselor membimbing klien untuk
mampu membuat keputusan secara mandiri terkait dengan pemilihan kariernya
sehingga klien mampu membuat keputusan sendiri yang tegas sehingga
menghindari tekanan dari pihak keluarganya untuk mengikuti pilihan karier
tertentu.
·
Konselor membimbing klien untuk
mampu menemukan bakat , kemampuan, dan keterampilan sesungguhnya yang ia
miliki dan setelah itu konselor membimbing klien untuk menumbuhkan self-estem
(rasa percaya diri) yang kuat dalam diri klien sehingga klien mampu tampil
dengan percaya diri akan keputusan yang dibuatnya sehingga ia mampu menghadapi
tekanan dari anggota keluarganya dengan keputusan yang telah ia putuskan
sebelumnya.
|
Merasa takut untuk melamar pekerjaan
karena takut akan ditolak perusahaan.
|
·
Konselor membimbing klien untuk
mengubah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh klien yang selama ini membuat
klien sering ditolak dalam melamar pekerjaan. Konselor karier mengidentifikasi
sikap dan perilaku klien yang selama ini ternyata kurang tepat mereka lakukan
dalam melamar pekerjaan, kemudian konselor karier melakukan proses konseling
dengan tujuan untuk mengubah perilaku klien dari kurang baik menjadi lebih
baik sehingga klien dapat mengubah perilakunya dalam melamar pekerjaan.
·
Konselor membimbing klien untuk
melakukan pengaturan rencana dalam melamar pekerjaan. Dalam hal ini konselor
karier menentukan prioritas-prioritas perusahaan yang akan dimasukkan lamaran
pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga mengurangi ketakutan
klien dalam memasukkan lamaran pekerjaan karena telah memiliki daftar
prioritas perusahaan yang akan dimasuki.
·
Konselor membimbing klien untuk
melatih kemampuan berbicara klien terutama saat akan memasukkan lamaran
pekerjaan ke perusahaan melalui sebuah pengkondisian dimana konselor mengkondiskikan
kepada klien sebuah lingkungan dimana klien akan melamar suatu pekerjaan dan
kemudian konselor karier mengevaluasi apa-apa saja yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan dalam melamar pekerjaan.
|
Dipindahkan ke bagian lain dalam
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
|
·
Konselor karier membimbing klien
untuk melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja baru yang dihadapi
oleh klien dengan memberikan orientasi mengenai spesifikasi bidang pekerjaan
yang akan digeluti dan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam
menghadapi bidang pekerjaannya tersebut.
·
Konselor karier memberikan
rujukan kepada klien untuk mengikuti beberapa kursus guna menambah
keterampilan yang akan dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada
dalam bidang pekerjaan yang baru ditempatinya.
·
Konselor karier memberikan arahan
kepada klien untuk menjalin jaringan hubungan dalam bekerja guna mengatasi
masalah-masalah yang timbul dalam pekerjaan yang diakibatkan karena klien
tidak memiliki kemampuan dalam bekerja sehingga kesulitan-kesulitan dalam
bekerja dapat diatasi melalui bantuan dari rekan-rekan yang memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
|
Dipecat dari tempat bekerja karena
karyawan yang dibutuhkan adalah karyawan yang berusia muda dan fresh Graduate
|
·
Konselor karier membimbing klien
untuk menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya yang telah hilang dalam
membangun karier lagi melalui proses konseling dengan memperbaiki kondisi
kejiwaan klien yang terguncang karena kehilangan pekerjaan. Teknik konseling
karier yang paling tepat digunakan adalah teknik konseling Rasional Emotif
Theraphy dengan teknik assertive adaptive dengan melatih klien untuk
membiasakan diri terkait dengan masalah kehilangan pekerjaan.
·
Konselor membimbing klien untuk
membangun kembali rasa percaya dirinya yang runtuh akibat dipecat dari
pekerjaannya. Konselor karier dapat memberikan penguatan kepada klien melalui
motivasi-motivasi, membimbing klien untuk mengeluarkan emosi yang terpendam
akibat kehilangan pekerjaan, dan memperbanyak menggunakan teknik empati
kepada klien.
·
Konselor karier mengarahkan klien
untuk mengikuti pelatihan,kursus, dan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan klien. Pengetahuan baru yang dimiliki
oleh klien dapat digunakan oleh klien untuk mencari pekerjaan baru atau
digunakan oleh klien untuk menciptakan lapangan kerja sendiri.
|
Klien gagal dalam mencapai target
hasil kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
|
·
Konselor membimbing klien untuk
mengidentifikasi berbagai penyebab kegagalan dirinya dalam mencapai target
yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam identifikasi kegagalan dalam mencapai
target konselor sebaiknya membimbing klien untuk menemukannya sendiri.
·
Konselor membimbing klien untuk
meningkatkan kembali performa kerja dalam mencapai target yang ditetapkan
oleh perusahaan. Klien mungkin selama ini performa kerjanya telah maksimal
dalam mencapai target hasil kerja tetapi ia tidak menyadari bahwa rekan kerja
lain kecepatan kerjanya melebihi dirinya maka konselor harus menyadarkan
klien untuk lebih meningkatkan performa kerjanya.
·
Konselor membimbing klien untuk
mengkaji apakah pekerjaan yang selama ini ia tekuni sesuai atau tidak dengan keahlian
dan bakat yang dimiliki. Setelah klien memutuskan apakah pekerjaannya selama
ini cocok atau tidak dengan dirinya maka konselor membimbing klien untuk
tetap bekerja dipekerjaannya tersebut atau berhenti dari pekerjaannya
tersebut. Apabila klien memilih bekerja maka konselor dapat membimbing klien
untuk mengkaji langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki
kinerjanya sedangkan apabila klien memilih untuk pindah pekerjaan maka
konselor dapat membimbing klien untuk menentukan prioritas-prioritas jenis pekerjaan
apa yang akan ia masuki yang sesuai dengan keadaan diri klien.
|
Klien merasa sangat kecewa dengan
atasannya karena merasa tidak mendapat bimbingan dalam menyelesaikan
pekerjaan
|
·
Konselor dapat membimbing klien
untuk lebih meningkatkan pola komunikasi yang dilakukan dengan atasan. Dalam
hal ini pola komunikasi yang baik dengan atasan akan membuat klien mengetahui
bagaimana karakter dari atasan mereka di kantor sehingga klien dapat merumuskan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk menghadapi pola perilaku atasan
mereka.
·
Konselor membimbing klien untuk
lebih mengembangkan sifat mandiri dan kreasi dalam bekerja sehingga klien
menjadi tidak terlalu tergantung dengan arahan dan perintah dari atasannya
ditempat kerja akan tetapi tetap kemandirian dan kreatifitas yang
dikembangkan oleh klien harus tetap sesuai dengan tata peraturan di
perusahaan sehingga tidak menimbulkan pertentangan di dalam perusahaan.
·
Konselor membimbing klien untuk
melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih personal kepada atasan mereka
sehingga menimbulkan perasaan nyaman dan bersahabat diantara keduanya
sehingga mereka mampu membentuk tim kerja yang solid.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar